Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ketika yang Terjadi Tidak Sesuai Maunya Kita

6 Januari 2016   15:56 Diperbarui: 6 Januari 2016   16:42 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seandainya setiap kali terjadi sesuatu yang tidak sesuai harapan kita,menyebabkan kekecewaan yang mendalam,,maka secara sadar ataupun tidak,setiap hari kita menumpuk kekecewaan demi kekecewaan ,sehingga  seluruh hidup kita akan dipenuhi dengan kekecewaan.

Apa saja yang dapat menghadirkan rassa kecewa dalam hidup seseorang? Secara umum dapat dikatakan bahwa :” Segala sesuatu yang terjadi ,tidak sesuai dengan harapan maka akan menghadirkan rasa kecewa dalam diri seseorang. Seberapa dalam rasa kecewanya, tentu akan berbeda antara satu dengan yang lainnya. Walaupun mungkin persoalan atau penyebabnya adalah sama.

Bilamana hal ini dibiarkan berlarut larut, tanpa berusaha untuk mengantisipasinya, maka akan mengerogoti jiwa kita ,semakin hari semakin mendalam. Bayangkan , begitu bangun pagi, sudah mulai ada tantangan hidup , Dapat berasal dari faktor eksternal,maupun datang dari faktor internal..

Menghitung Potensi Kekecewaan yang Mungkin Mengerogoti Diri Kita Setiap Hari

Begitu membuka mata dipagi hari dan membuka jendela, tampak cuaca mendung,padahal kita sudah berencana mau mancing ke laut, Secara serta merta, rasa kecewa memenuhi hati dan pikiran kita.

Atau ,biasanya ,begitu bangun, kopi hangat sudah tersedia di meja, namun hari ini koq belum ada hidangan kopi? Bagi yang gampang kecewa,bahkan hal sekecil apapun,mampu menjadi pemicu, terciptanya rasa kekecewaan didalam hati.

Diundang hadiri resepsi,namun tidak dipersilakan duduk diposisi :"terhormat'  ,juga dapat menciptakan rasa kekecewaan.Tulisan yang sudah diedit ,sehingga menghabiskan waktu berjam jam dan diyakini akan mendapatkan tempat terhormat, ternyata tidak diirik oleh Admin dan pembaca,Ada sejuta hal yang dapat membuat kita kecewa

Akibat suasana hati sudah tidak nyaman,karena sudah dihuni oleh rasa kekecewaan,maka sadar ataupun tidak ,akan terpancar energy yang tidak sedap dari wajah kita, Pandangan mata menjadi tidak ramah dan pembicaran juga akan menghadirkan suara yang tidak nyaman didengar ,serta wajah yang tidak sedap untuk diajak berbicara.

Rentetan ini akan menjadi lingkaran setan sepanjang hari, Baik dirumah, diperjalanan dan dikantor,hingga kembali waktunya untuk pulang kerumah. Energi yang keluar dari wajah dan suara kita , sudah terdistorsi oleh energy negative, yang diproduksi oleh suasana jiwa yang kecewa.

Berdamailah Dengan Diri Sendiri

Satu satunya jalan ,adalah memahami bahwa di dalam hidup ini ,tidak ada orang yang mampu mewujudkan setiao keinginan dan harapannya. Maka kita sudah harus mampu membuka diri,untuk menerima sebuah kenyataan ,bahwa hal ini adalah sebuah romantika hidup,yakni suka dan duka, senang dan kecewa,, gembira dan sedih.

Mungkin tidak ada salahnya bila kita mengingat apa yang dikatakan oleh sebuah kata kata bijak atau the wisdom words :” Hoping for the best ,but ready for the worst” . Berharap sesuatu yang terbaik,namun bersiap siap,,andaikata terjadi sesuatu yang terburuk.

Sehingga,setiap kali terjadi hal hal yang tidak sesuai harapan, maka berdamailah dengan hati kita masing masing  Pahamilah dan terimalah dengan berlapang dada, bahwa dalam hidup ini, tak seorangpun di dunia ini, yang dapat memaksakan,agar semua harapan atau keinginannya menjadi kenyataan

Bahkan bila kita dengan rendah hati ,merenungkan, bahwa Tuhan menghendaki, agar semua manusia berbuat baik,tapi yang terjadi ,adalah seperti apa yang dapat kita saksikan di depan mata kita,Rasa kekecewaan adalah penyakit  mampu mengerogoti, bukan hanya diri kita pribadi, tapi juga mengerogoti kebahagiaan dan kegembiraan orang orang terdekat kita.

Mereka akan kehilangan keceriaan ,rasa syukur ,serta berganti dengan kemurungan dan kegalauan hati, Apakah memang ini yang kita haraokan  ? Tentu saja jawabanya adalah :" TIDAK"

Maka satu satunya jalan adalah berdamai dengan hati dan menerima dengan ikhlas, apapun yang terjadi tidak sesuai maunya kita Bukankah dalam setiap doa yang kita lantunkan ,jauh dilubuk hati yang terdalam :" Bukan keinginanku yang terjadi ,melainkan KehendakMU ya Tuhan?"

Jalan ini sekaligus akan menghantarkan dan membimbing kita, dalam proses pembelajaran diri tanpa akhir ,hingga mampu mencapai akualisasi diri.

Iluka, 7 Januari, 2016

Tjiptadinata Effenei

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun