Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Makanan Orang Miskin di Indonesia? Coba Tengok Harganya di Australia

27 Desember 2015   20:09 Diperbarui: 28 Desember 2015   04:19 8876
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Makanan Orang Miskin di Indonesia? Coba Tengok Harganya di Australia

Hidup memang penuh dengan penilaian penilaian. Baik menilai diri sendiri, maupun menilai kehidupan orang lain. Salah satu yang sudah terlanjur salah penilaian, adalah bila ibu ibu kepasar dan barang belanjaannya adalah sayur sayuran dan ubi, maka tanpa perlu bertanya apapun, orang sudah menilai, bahwa yang membawa barang belanjaan tersebut adalah dari kalangan bawah .

Keterangaan foto: silakan membandingkan antara harga ubi merah per kg,yang hampir dua kali lipat dari harga buah anggur yang harganya cuma 3 dolar perkg.

Menu belanja ibu ibu dari kalangan menengah keatas adalah : ikan ,daging ,udang dan kalaupun berbelanja buahan ,pasti buah impor seperti buah apel atau buah anggur. Amat jarang ibu rumah tangga dari kalangan berada yang mau berbelanja ubi

Bagi yang Belum Berkesempatan Datang ke Australia,Silakan tengok Potret Harga Buah dan Sayur di Australia

Nah,dengan menengok dan membandingkan harga buahan  yang dinegeri kita,dianggap barang murahan, mungkin kita baru menyadari bahwa negeri kita sesungguhnya dianugerahi  kelimpanan akan buah dan sayur mayur, Saking banyaknya, sehingga banyak orang memandang buahan lokal dengan sebelah mata,

Setelah menengok harga harganya dinegeri orang, mungkin kita akan tergugah,untuk lebih menghargai produk buah hasil kebun negeri kita sendiri,

Mau Makan Pepaya di Australia? Mikir dulu Ah.Harga perkilogram adalah Rp.50.000,-- 1 buah pepaya beratnya sekitar dua kilogram ,Berarti harga satu buah pepaya adalah sekitar Rp.100.000,-- (seratus ribu rupiah)

Atau mungkin pengin makan mangga? Ada ,,tinggal beli saja di supermarket.Tapi jangan salah tengok harganya.Paling murah 3 dolar perbuah.

Coba bandingkan harga ubi sekilogram dengan harga buah apel yang hanya 99 sen perkg, Makanya ,kita perlu lebih menghargai produk dalam negeri sendiri, ketimbang membeli buahan import Karena kelak bila  berada diluar negeri, kita sudah mikir mikir dulu, sebelum bel ubi , pisang,nenas atau buah alpukat yang harganya Rp.20000 perbuah.

Mau makan kacang panjang? Ada ,harganya perlembar 1 dolar atau Rp.10.000 . Jahe perkg, 23 dolar atau Rp.230.000 .Kalau labu siam,cukup murah ,hanya 3 dolar per kg,

Hadiah Alpukat Merupakan Hadiah Sangat Berharga

Kalau di Indonesia, membezuk teman atau kerabat di rumah sakit, maka keranjang buah yang dibawa adalah apel, buah anggur atau buah pir,, Kalau disini buahan itu,tidak lazim dibawa dalam berkunjung, karena buah murahan, Seperti  jambu di negeri kita.

Nah ,ketika buah alpukat dari kebun sendiri ,kami bagikan kepada teman teman disini, bukan main senangnya mereka,sehingga berkali kali mengucapkan terima kasih. Karena buah alpukat harganya disini 4 dolar perbuah dan kalau lagi musimnya "cuma" 2 dolar perbuah. Saking mahalnya ,maka amat jarang orang Australia makan buah alpukat satu buah ,Umumnya mereka makan setengah seorang,

Semoga dengan menengok potret harga buahan tropis dinegeri orang dan membandingkannya dengan harga di tanah air kita, maka  masyarakat di Indonesia,akan lebih menghargai produk dari kebun kita sendiri. Dan tidak merasa jadi orang kelas bawah ,kalau berbelanja dan makan buah produk negeri sendiri,

W.A. 27 Desember, 2015

Tjiptadinata Effendi

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun