Menulis di medsos, termasuk Kompasiana, bukan tanpa resiko. Termasuk niat baik untuk membantu ,agar orang bisa terhindar dari berbagai kejahatan. Hal ini dialami oleh seorang Kompasianer wanita, yang namanya tak asing lagi . Terutama bagi kaum wanita yang telah tertolong berkat tulisannya,yang membeberkan berbagai trick trick dari para penipu. Yang dikenal dengan istilah Scammer. Kisah mendebarkan dan menegangkan yang diceritakannya secara lansgung, sekali lagi membuktikan bahwa Kompasiana BUKAN NOISE
Wanita ini tahun lalu telah mendapatkan perhargaan di ajang Kompasianival tahun 2014 di Taman Mini Indonesia.
Fey Down, yang akrab dipanggil bu Fey atau mbak Fey ini, ditemui di Joondalup. Ini adalah pertemuan kami yang ketiga kalinya. Sebelumnya hanya sempat berjumpa secara tak senggaja di kereta api, yang sama sama kami tumpangi tahun lalu.Kemudian bertemu di Kompasianival tahun 2014 di Taman Mini Indonesia.
Kami janjian untuk ketemu di Joodalup jam 10.00 pagi. Kurang 7 menit dari jam yang telah ditentukan ,saya dan istri sudah tiba disana dan ternyata dalam waktu yang hampir bersamaan Fey Down juga tiba dan sudah duduk dibangku yang memang disediakan bagi para pengunjung.
Tulisan Yang Membeberkan Rahasia Para Scammer
Mbak Fey, bukan hanya sekedar menulis,namun secara sungguh sungguh ingin membantu para korban atau calon korban dari para Scammer ini. Baik Scammer lokal,maupun yang berasal dari berbagai negeri. Ia menghubungi Polisi dan pejabat, yang foto gantengnya dicuri dan dijadikan alat oleh para penjahat ini untuk menjerat calon korbannya.
Dan anehnya kendati sudah diingatkan berkali kali dan sudah membaca dan mendengarkan bahwa banyak wanita yang sudah tertipu oleh penjahat Scammer ini, tetap saja banyak korban berjatuhan,terutama dikalangan wanita. Lebih aneh lagi ,diantaranya bahkan wanita yang sudah bersuami dan memliki keluarga.
Menurut Fey Down.penyebab wanita ini bisa jadi korban ada tiga hal:
- Kemaruk harta
- Terbius wajah ganteng
- Tapi ada juga yang tertipu, karena kepolosannya.
Dimusuhi dan diancam Para Scammer
Tindakan Fey Down, tidak hanya sekedar mengingatkan, namun ia siap turun kelapangan, menemui korban dan mempertemukan mereka dengan Polis ganteng yang sedang bertugas, yang fotonya dibajak dan dijadikan alat untuk melakukan kejahatan.
Beberapa orang dari penipu ini ,berhasil diringkus aparat. Namun bila pelakunya berada diluar wilauah Indonesia, tentu tidak semudah itu menangkap mereka.
Akibatnya Fey Down dimusuhi bahkan diancam terang terangan,dengan pesan pesan kasar dan ancaman bahwa ia akan dihabisi. Namun wanita yang dalam perjalanan hidupnya pernah mengalami masa masa yang gersang dan perih, mana takut akan ancaman tersebut. Malah balik menantang, silakan temui saya! Katanya kepada para Scammer.
Tentu tindakan Fey ini perlu diwaspadai ,karena bukan tidak mungkin para penjahat yang merasa ladang pencetak uang mereka terganggu oleh tindakan Fey, secara sungguh sungguh akan membuktikan ancamannya.
Oleh karena itu, dalam pembicaran kemarin disalah satu café di Joondalup ,western Australia.sebagai sahabat baik, Kami juga sudah mengingatkan mbak Fey, bahwa menolong orang tentu sangat baik,tapi jangan lupa untiuk jaga keselamatan diri dan keluarga.
Agar jangan menuliskan alamat lengakp di medsos. Karena kalau di Scammer nekad, bila tidak ketemu dengan Fey Down, bisa saja mereka melampiaskannya pada salah satu anggota keluarga Fey Down. Dan mbak Fey sangat setuju.
2 Jam Kami Ngopi Sambil Ngobrol
Mbak Fey ,sangat berani, bahkan pernah copet dilawannya. Dalam pembicaraan selama hampir dua jam lamanya, kalimat kalimat yang diucapkan sangat mantap dan tegas. Menunjukkan bahwa ia siap menanggung konsekuensi dari setiap tulisannya, terutama tentang para pelaku kejahatan. Demi untuk mengingatkan dan mencegah jatuhnya korban lebih banyak lagi.
Fey juga sudah menerbitkan 3 buku ,hasil kolaborasi . Hubungannya dengan Konjen RI di Perth dan VOI sangat erat.. Fey juga sangat aktif dalam setiap kegiatan yang diselenggarakan oleh komunitas Indonesia di Australia. Dan Fey telah memilih untuk tetap menjadi warga negara Indonesia, kendati sudah menjadi penduduk Australia.
Lalu apa yang diperolehnya dari hasil kerja keras dan mengeluarkan dana yang tidak sedikit, serta mengorbankan waktu untuk keluarga demi membantu orang lain? “Nothing” tak ada keuntungan materi apapun yang diharapkan, hanya semata ingin berbuat sesuatu yang bermanfaat bagi orang lain.tanpa pilih pilih.
Satu lagi bukti, bahwa Kompasiana bukan sarang kebisingan ,namun komunitas dimana Kompasianers nya dapat berbuat sesuatu untuk menjadikan hidupnya bermanfaat. Kalaupun ada satu dua diantaranya, yang belum memahami arti dan tujuannya bergabung di Kompasiana ini,tentu dapat dimaklumi.. Karena setiap orang memiliki filosofi hidup yang berbeda.
Iluka, 20 desember, 2015
Tjiptadinata Effendi
keterngan foto: tjiptadinata effendi/roselina dan fey down di Joondalup.western australia
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H