Keterangan foto: pemandangan salah satu hotel di jantung Macau ,yang menampilkan perpaduan antara bangunan modern dan pepohonan yang tumbuh berjejer rapi didepan hotel.menghadirkan keteduhan bagi yang memandangnya.
Macau Diwaktu Malam
Pesawat Air Asia yang menerbangkan kami dari Don Muang International, mendarat dengan mulus. Kapten Pilot menyampaikan dari ruang kemudi :” .Selamat malam para penumpang yang terhomat. Disini Monica ,kapten Pilot anda berbicara dari ruang kemudi. Kami sampaikan kepada anda ,bahwa kita akan segera mendarat di Bandara Macau. 3o menit lebih cepat dari rencana penerbangan. Terima kasih sudah terbang bersama kami dan berharap kita akan berjumpa lagi pada penerbangn Air Asia lainnya.”
Turun dari pesawat , kami langsung menuju ke gerbang Imigrasi. Hanya pemeriksaan formal ,yang memakan waktu tidak sampai 5 menit. Taka da pemeriksaan barang barang penumpang, seperti kalau kita mendarat di Australia. Bahkan sambil melenggang penumpang bisa langsung keluar menuju kebagian transportas
Karena sama sekali tidak bawa uang HK atau MOP (mata uang Macau) ,maka kami mencoba mencari ATM,,Tapi sayang ATM yang ada hanya melayani kartu lokal,,sehingga beberapa kali mencoba ,kartu di tolak dan dilayar tertulis:" sorry your transaction failed"
Akhirnya kami terpaksa menukar di salah satu money changer. Ketika kami menemukan ATM HSBC dan berhasil mengambil cash,ketahuan bahwa Money Changer mengambil keuntungan yang tidak wajar,yakni hampir seribu rupiah untuk tiap lembar Hongkong dollar.jadi bagi yang merencanakan untuk keluar negeri, sebaiknya mempersiapkan diri, setidaknya cukup dana untuk ongkos taksi.Sehingga jangan sampai terjadi ,seperti yang kami alami.
Kebanyakan orang disini tidak bisa berbahasa inggeris, Jadi ketika kami sebutkan nama hotel Emperor,sopir taksi geleng geleng kepala. Untuk ada kertas booking hotel ,yang ada huruf mandarinya,,baru sopir taks mengatakan :" Oke oke,,,emperor macau haa"...hayaa..
Memotret Kemilau Macau diwaktu Malam
Kami mengunakan jasa taksi untuk tiba di Hotel Emperor ,yang lokasinya tepat di jantung kota Macau. Membayar taksi 80 MOP atau setara dengan Rp.140.000,- Hotel Emperor ini adalah hotel berbintang empat. Kendati termasuk hotel yang cukup tua,namun terawat dengan sangat baik.
Dari sini, kami manfaatkan untuk jalan jalan kaki dimalam hari. Maksud hati mau cari makanan.Ternyata beda total dengan Singapore atau Kualalumpur, dimana restoran berjejer dimana mana, justru disini yang ada hanyalah toko jam dan perhiasan ,, Tak tampak satupun restoran. Kami manfaatkan peluang ini, untuk jepret sana sini
Kota ini bagaikan bermandikan cahaya dalam segala tata warnanya yang sangat indah. Jalan raya penuh dengan kendaraan ,sedangkan di troktoar pejalan kaki tampak sangat ramai. Tak ada sedikitpun rasa was was kami berdua berjalan kaki di sepajang jalan,bahkan masuk ke lorong lorong, Karena dimana mana terang benderang dan tak pernah sepi .
Akhirnya ,karena sudah malam dan belum menemukan restoran yang berlokasi disekitar hotel tempat kami menginap, kami memutuskan untuk berbelanja di Mini Market yang buka 24 jam.
Apalagi yang kami beli,, kalau bukan mie instant dan pisang,serta minuman. Karena kalau makan malam dihotel, lumayan ,minimal berdua 200 MOP. Maka kami mengisi perut dengan mie instant dan pisang ,serta minuman dingin.Mendekati tengah malam ,kami berjalan santai kembali ke hotel. Jam di Macau lebih cepat dua jam dibanding jam di Jakarta
Pelayaan di hotel sangat ramah tamah. tapi disini tidak ada portir,Jadi barang diangkat sendiri., Ada free wifi, saya lega,karena bisa mengunakan perangkat laptop untuk menulis. Di kamar ada cerek untuk memasak air hangat,, Kami senang, berarti bisa minum kopi. Kemudian ,kami terlelap dalam larutnya malam di Macau
Emperor Hotel Macau.10 desember, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H