Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Cerita Pemilih Pilihan

Merekam Jejak Sang Pemimpi

3 Desember 2015   23:45 Diperbarui: 4 Desember 2015   00:16 402
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Merekam Jejak Sang Pemimpi (Reportase Warga)

Orang yang berani bermimpi besar dan impiannya tersebut dipublikasikan, sering kali dianggap sudah gila. Dan salah satu korbannya adalah orang yang kini menjabat sebagai Gubernur DKI. Yang bernama lengkap Basuki Tjahaya Purnama, namun lebih beken dengan sebutan : ”Ahok”.

Mimpi mimpinya yang besar, tentang :
  • Mengubah Pasar Kumuh Tanah Abang Menjadi setara dengan mall
  • Membersihkan Tanah Abang dari preman berdasi dan tak berdasi dan copet
  • Membersihkan DKI dari preman birokasi
  • Membersihkan perpakiran dari preman
  • Membersihkan DKI dari sampah
  • Mengatasi DKI dari banjir
  • Mengatasi DKI dari kemacetan
  • Mengusur perumahan liar dan mengantikannya dengan rusun

Impian Yang Sudah Jadi Kenyataan

Salah satu impian Ahok,yang juga menjadi impian warga DKI adalah mengubah Pasar Kumuh Tanah Abang menjadi sebuah Mall, dengan harga barang yang tetap terjangkatu oleh warga menengah kebawah. Kalau hanya sekedar bersih dari sampah dan rokok,tidak ada istimewanya. Namun kalau menegok dan mengalami sendiri, kita baru tahu bahwa memang benar benar  berubah total.

Nah,mungkin beberapa gambar diposting, dapat mewakili,sejauh apa perubahanan yang telah terjadi.

Cetak Kaus dengan Potret Diri

Kini di Pasar Tanah Abang, sudah bisa cetak kaus dengan potret diri ataupun potret orang yang disayangi. Bisa ditunggu ,karena dikerjakan disana, menggunakan mesin dengan sistem komputerisasi. Harganya bervariasi antara 50 ribu rupiah, sudah berikut kausnya,Atau bisa juga untuk klub olahraga. Tidah harus pesan banyak, 1 lusin sudah boleh.

 Tidak Ada Satupun Preman Parkir di Gedung Parkir

Kami parkir di gedung parkir dan tampak semua sudah berubah total. Di depan ada empat orang sekurity berjaga jaga dan selanjutnya setiap penguna jasa parkir mengurus diri masing masing, Tidak ada  satupun preman parkir, di sana.Tak ada sampah yang berserakkan dan tak ada yang merokok.

Suasana di Gedung A sampa F ,bahkan hingga ke Metro,memang sudah berubah,tak  ubahnya dari mall di Mangga dua square, Malahan disini harga barang barang, dengan kualitas yang sama, bisa diperoleh dengan hanya separuh harga. Makanya hari ini saya ,harus kuat mengangkat 5 lusinan batik,yang dibeli istri  saya ,untuk dibagi ke teman temn di Australia.

Lift Bersih dan Apik

Lift yang disediakan bagi pengunjung ,lebih dari cukup. Terawat bersih dan sangat apik.Begitu juga diseluruh dinding gedung sudah didekorasi dengan beragam warna yang ceria. Serta di sana sini, ada hal hal penting, yang dituliskan. Seperti keterngan tentang gedung dan in case of emergency.. 

Sementara itu dilantai 6 ada Food Court. Bersih dan tanpa lalat dan sampah. 50 ribu rupiah sudah bisa makan kenyang dan termasuk minuman dingin.Menu bisa milih: masakan Padang, Sunda dan nusantara.

Bagi yang sudah lama tidak berkunjung, cobalah sesekali menengok dari dekat, sungguh, pasar kumuh sudah disulap jadi mall! Ini bukan karangan, tapi bisa dibuktikan oleh siapapun.

Jakarta, 3 Nov 2015

Tjiptadinata Effendi

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerita Pemilih Selengkapnya
Lihat Cerita Pemilih Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun