Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kiat Mendobrak Dinding Ketidakmungkinan

2 Desember 2015   10:08 Diperbarui: 2 Desember 2015   10:15 857
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

 

Kiat Kiat Mendobrak Dinding Ketidakmungkinan

Segala sesuatu dalam hidup ini, akan menjadi tidak mungkin,bila kita berpikir tidak mungkin. Semakin banyak kita menciptakan kata:” tidak mungkin “ ini,maka semakin membuat kita terperosok kedalam lubang yang bernama frustasi. Padahal orang yang mengalami fturstasi ,sesungguhnya mengalami kematian mental. Baginya hidup sudah berakhir, walaupun secara phisik ,masih hidup.

Apa yang sesungguhnya menjadi kunci atau password, agar kita mampu mendobrak dinding ketidakmungkinan dalam perjalanan hidup kita? Kalau sekedar berteori, banyak caranya dan berlika liku yang panjang dan membuat orang jenuh untuk membacanya.

Tuhan memberikan kita akal budi. Namun manusia secara sadar ataupun tidak telah membuat akal budi ini menjadi tidak berdaya. Dengan sebanyak mungkin menciptakan :”kemustahilan” dalam perjalanan hidupnya. Dalam kalimat lain, kemampuan manusia untuk mencapai sesuatu dalam hidupnya, sesungguhnya tidak terbatas,hanya manusia itu sendiri yang membuatnya menjadi terbatas.

Judul tulisan ini tentunya tidak bermaksud mengatakan bahwa kita mampu menciptakan dari sesuatu yang tidak ada ,menjadi ada, seperti Tuhan Yang Mahapencipta. “Menciptakan ” disini dimaksud ibarat seorang penulis menciptakan karya tulis, membutuhkan sarana dan prasarana untuk mewujudkan “ciptaan”nya. Segala sesuatu yang ada disekeliling kita ,diawali dengan impian seseorang ,yang kemudian diwujudkan jadi sebuah kenyataan.

Sebagai contoh : Dulu orang tidak percaya bahwa manusia bisa terbang, namun dengan adanya pesawat terbang, maka setiap insan ternyata bisa terbang dari suatu tempat ke tempat lagi. Bahkan dari satu negara ke negara lainnya. Dulu orang tidak berani membayangkan bahwa sambil duduk duduk dirumahnya, ia bisa berkomunikasi dengan anggota keluarga yang sedang berada diluar negeri,tapi sekarang siapapun sudah mengetahui,bahwa hal yang dulunya dianggap mustahil,sekarang merupakan hal yang sangat biasa.

Ada ratusan ,atau bahkan ribuan hal yang dulu dianggap :”mustahil” sekarang sudah dapat diraih oleh setiap orang. Oleh karena itu adalah tugas kita masing masing, untuk mendaya gunakan akal budi yang dikaruniakan kepada kita, untuk bisa meraih cita cita hidup .Setiap orang berhak untuk memiliki impian/cita cita hidupnya masing masing. Impian atau cita cita yang diyakini, akan melahirkan antusiasme dalam diri.Karena orang meyakini bahwa suatu waktu impiannya akan jadi kenyataan.

Antusias atau semangat adalah salah satu kekuatan dahsyat dalam kehidupan. Menjadi perisai diri,ketika kegagalan demi kegagalan menghadang hidup kita,dalam perjalanan mewujudkan impian kita. Sukses- Sukses- Sukses Ketika suatu impian seseorang menjadi kenyataan, maka ia dapat dikatakan orang yang sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun