Mana Lebih Berbahaya, Ular atau Manusia?
Paradigma yang sudah terlanjur merasuki pikiran banyak orang selama ini adalah ular sangat berbahaya dan perlu dijauhi. Tetapi kalau kita mau jujur mungkin bisa merenung sesaat agar memberikan kesempatan kepada diri kita,berpikiran yang jernih. Manakah yang lebih berbahaya? Ular ataukah justru manusia?
Pendapat Keliru Tentang Ular
Pendapat yang keliru tentang ular sudah begitu mendarah daging dimasyarkat sehingga tidak mudah mengubah cara pandang yang keliru ,bahwa ular itu sangat berbahaya. Padahal kalau kita mau jujur, kita perlu memahami sifat-sifat ular setidaknya sifat dasarnya.
Sifat-sifat Dasar Ular
- Ular tidak akan menggigit manusia kalau tidak diganggu
- Ular tidak pernah merencanakan untuk menyerang manusia
- Ular tidak pernah pasang perangkap untuk jebak manusia
- Ular tidak memakan manusia
Yang Dilakukan Manusia Terhadap Ular:
- Pembantaian jutaan ekor ular untuk disantap dan diminum darahnya
- Jutaaan ekor ular dijual belikan untuk diambil empedunya
- Jutaan ekor ular dibunuh untuk diambil kulitnya dijadikan : tas, sepatu dan ikat pinggang.
Sekilas Tentang Ular
Ada ular yang sangat besar, misalnya jenis Python namun ada juga ular yang hanya sebesar cacing tanah yang disebut :”ular kawat”. Ular berkembang biak dengan bertelur yang biasanya berada di lubang-lubang kayu lapuk atau di bawah timbunan daunan kering ,maupun di semak semak belukar yang jarang disentuh manusia.
Ada ular yang mengerami telurnya, namun ada juga ular yang membiarkan telurnya menetas dengan sendirinya. Kalau sudah makan kenyang, ular bisa tidur dalam waktu yang panjang. Dalam masa kawin ular menjadi lebih beringas.
Ada juga ular yang telurnya menetas didalam perut induknya dan kemudian keluar dalam ukuran cacing, untuk bisa bertumbuh dihabitatnya. Diperkebunan kelapa sawit, dimana banyak terdapat tikus tikus yang mengerogoti buah kelapa sawit ini, ular sengaja dilepas disana untuk mengontrol populasi tikus,yang sudah mengerogoti hasil hasil pertanian dan perkebunan.