Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Jangan Terjebak

28 November 2015   07:33 Diperbarui: 28 November 2015   09:32 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jangaan Terperangkap Sang Motivator Semu

Motivator adalah seseorang yang memotivasi atau mendorong kita untuk berani melangkah maju, untuk mengubah hidup menjadi lebih baik. Ada dua tipe motivator :

Motivator Sejati

Motivator Semu

Motivator sejati adalah orang yang memberikan kita contoh contoh nyata dalam kehidupannya. Bukan berdasarkan teori muluk muluk ,yang dikutib sana sini dari buku buku ataupun hasil:”google searching”. Motivator ini terdiri dari :

Orang yang membangunkan kita dari mimpi mimpi buruk berkepanjangan. Menyadarkan kita, bahwa meratapi apa yang sudah terjadi ,tidak akan mengubah apapun. Dan ia mampu menunjukkan bukit bukti ,bahwa memang ia sendiri sudah mengalami kepahitan hidup.

Orang yang ibarat alarm ,menyadarkan ,bahwa kita salah jalan. Membunyikan klason berulang ulang atau menyalakan lampu dimnya berkali kali. Yang pada awalnya membuat kita merasa terganggu, namun kemudian menyadari,bahwa alarm ,klakson dan lampu dim tersebut ,bukan dimaksud mengganggu ,justru menyelamatkan  kita, karena ternyata kita menempuh jalan yang salah.Dan bila diteruskan ,akan berakibat fatal,karena didepan kita ada jurang menganga.

Orang yang menyuntik kita dengan kata kata yang pedas dan tajam, yang membuat kita berang dan tersinggung. Namun kemudian kita sadari bahwa ,suntikan tersebut bukan untuk menyakiti kita, tapi untuk mengingatkan ,bahwa kita sedang berdiri dipinggir jurang. Kehidupan Yang setiap saat bisa membuat kita terhempas dan hancur.

Orang yang mengingatkan kita, agar jangan merasa diri paling hebat ,paling pintar ataupun paling kaya, Karena akan menyebabkan kita ,suatu ketika jatuh dan mempermalukan diri sendiri, Karena sehebat apapun kita, ada banyak orang yang lebih hebat dari pada kita. Sepintar apapun diri kita, ada banyak hal yang belum kita pahami. Karena kemampuan berpikir dan nalar kita untuk menjangkau ilmu pengetahuan ,sangat terbatas.Sedangkan ilmu kehidupan itu sendiri ,tidaklah terbatas  Merasa diri kaya, padahal kekayaan yang kita bangga banggakan, bagi orang lain, hanya merupakan uang recehan saja.

Orang yang menyadarkan kita, agar dalam hal apapun, jangan sampai over confidence. Karena over confidence akan menghadirkan perlakuan atau sambutan dari orang lain secara over expectation .Jangan lupa,bahwa mungkin saja dalam komunitas kita,diri kita adalah orang penting, yang selalu mendapatkan tempat duduk paling depan. Yang kata kata kita ditunggu,bahkan mungkin dianggap petuah. Namun dilingkungan berbeda, kita itu bukanlah siapa siapa. Mungkin saja , kedatangan kita tidak disambut istimewa, bahkan mungkin juga tempat duduk kita dibangku paling belakang Jangankan dipanggil sebagai pembicara, diajak bicarapun mungkin tidak,

Orang yang mengingkatkan ,bahwa diri kita bukanlah satu satunya yang berjiwa nasional dan siap mati untuk tanah air, Ada jutaan orang lain diluar sana, yang juga siap mati untuk negeri ini. Hal ini amat penting ,karena orang yang merasa hanya dirinya yang berjiwa nasional dan patriot, dengan mudah mendiskreditkan orang lain. Bahkan memvonis orang  tidak berjiwa nasional,hanya karena tinggal atau bekerja diluar negeri.

Orang yang menginggatkan kita bahwa kasih itu hendaknya jangan pura pura. Mengingatkan kita, bahwa segala hal di dunia ini butuh uang, tapi tidak dalam segala hal kita perhitungkan dengan uang. Misalnya  dalam persahabatan dan kekeluargaan yang tulus, orang tidak menghitung untung rugi sebuah pemberian. Bahkan seharusnya ,dengan memberi,maka akan menghadrikan kebahagiaan tersendiri  ,bahwa setidaknya, kita sudah mampu menyenangkan hati sahabat sahabat dan keluarga kita

Motivator Yang Perlu Dihindarkan:

Jangan dengarkan “Motivator” yang bercerita tentang cara meraih sukses dalam hidup,padahal hidupnya sendiri morat marit

Jauhi motivator yang bercertia tentang cinta kasih dalam keluarga, padahal dalam hidupnya, istri dan anak anaknya jadi bulan bulanan pukulannya.

Abaikanlah atau tutuplah telinga ,bila ada motivator yang mengajarkan tentang bagaimana hidup berbagi , padahal keluarganya terbaring sakit berbulan bulan ,tak pernah ditengoknya.

Abaikan dan jauhi, orang yang berkotbah tentang persahabatan yang tulus, bila dalam hidupnya memilih teman yang mungkin dapat menguntungkannya ,secara finansial

Abaikan dan jangan pernah mendengarkan orang yang berpidato tentang cinta tanah air, tentang bagaimana seharusnya  membuktikan jiwa nasional ,namun dalam hidupnya ,,memperkaya dirinya sendiri, dengan menghalalkan segala cara.

Tutuplah telinga kita, bila ada orang yang berkotbah tentang kasih terhadap sesama dan bagaimana hidup rukun damai dalam keberagaman, bila dalam hidupnya ..membiarkan pembantunya makan dilantai dapurnya . Serta dalam prilakunya senantiasa membedakan orang berdasarkan kaya miskin dan status sosialnya.

Artikel ini ditulsi di pesawat,yang menerbangkan kami menuju Surabaya

Semoga tulisan ini,dapat menjadi :”wisdom on the air” ,bagi orang banyak.

28 November,2015

Tjiptadinata Effendi

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun