Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Melbourne di Waktu Malam

12 Oktober 2015   19:15 Diperbarui: 13 Oktober 2015   04:33 478
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mengelilingi Melbourne Diwaktu Malam

Kalau disiang hari, kota Melbourne tak ubahnya dengan kota kota besar lainnya di dunia, ternyata dimalam hari ,tampil beda. Bersolek dengan beraneka ragam sinar lampu ,yang membias dan menatulkan pesona tersendiri..

Melbourne merupakan ibu kota negara bagian Victoria yang berada dinegeri Kanguru. Merupakan kota kedua terpenting dari sudut pandang bisnis,serta sekaligus menyandang predikat kota kedua terbesar di Australia.Dengan populasi penduduk sejumlah lebih dari 4 juta jiwa.

Seirama dengan kota kota di Indonesia, misalnya :” Padang Kota Tercinta” ,maka Melbourne juga memiliki motto tersendiri, yakni adalah "Vires acquirit eundo" yang berarti "Kita bertambah kuat sejalan dengan kemajuan kita.

 

Teluk ;” Port Philip Bay” dapat dikatakan menjadi semacam mercu suar yang menjadikan Melboourne semakin canitk dan menarik dimalam hari. .Karena cahaya lampu yang beraneka ragam,memantulkan sinar gemerlapan dipermukaan teluk yang luas ini.

China Town

Di hampir setiap kota besar di Australia, selalu ditandai dengan hadirnya China Town.yang tampil dengan bangunan yang memiliki kekhasan tersendiri dalam seni arsitekturnya.Berbicara tentang Pecinan, tentu tidak akan lengkap bila tidak berbicara mengenai makanan.

Begitu juga dengan China Town di kota Melbourne ini.Kebetulan kami tinggal di Citadines,yang berlokasi tepat dijantung China Town. Sehingga dengan berjalan kaki,menelusuri Bourke Street dan persimpangan Russel Street, kami tinggal memilih daerah mana yang akan kami lalui.

Orang Tionghoa ,sejak dari dahulu kala memiliki taktik dagang yang tidak pernah diajarkan dibangku sekolah manapun di dunia, Misalnya.,setiap orang boleh masuk dan minum teh atau kopi secara gratis. Nah, walaupun sudah memasukki musim semi,namun sepertinya udara di Victoria ini, tidak mengikuti alur yang terjadi dinegara bagian lainnya. Karena udara disini masih bergayut pada temperature sekitar 10 derajat Celcius.

Maka dicuaca dingin begini,secangkir kopi atau teh hangat tentu memiliki daya tarik yang sangat kuat,apalagi secara cuma cuma. Namun Pemilik rumah makan,sudah memperhitungkan secara psikologis, sangat kecil kemungkinan.orang hanya datang minum gratis dan kemudian pergi.

Apalagi mengingat daerah ini,merupakan cukup elite,maka hampir dipastikan,setiap orang yang masuk,setelah menikmati secangkir kopi hangat, pasti akan memesan makanan lainnya. Inilah :”jebakan bisnis” yang dipasang oleh pemiliknya, yang rata rata masih muda usia.

Kami menikmati makan malam dengan ikan segar yang ditangkap dari dalam aquarium ,plus Kerang rebus dan sayur sayuran. Setelah perut terisi kenyang,maka kami meninggalkan restoran,karena diluar sudah banyak yang antri

Melangkah Menuju Ke Jembatan Eksotis

Sehabis makan malam, kami berjalan pelan pelan,sambil menikmati udara malam yang cukup sejuk.Namun karena perut sudah terisi,maka udara yang dingin sudah tidak lagi begitu mengganggu,

Disamping saya dan istri, ada putra kami yang mengajak kami makan malam,bersama istri dan putrinya. Sepanjang jalan, tiap sebentar kami berhenti . Untuk apalagi kalau bukan mengabadikan moment moment special bersama putra ,mantu dan cucu kami, Karena esok hari ,kami sudah harus berangkat lagi untuk kembali ke tanah air tercinta. Menemui putra kedua kami bersama keluarganya.

Menurut putra kam, hari ini kami berjalan cukup jauh,yakni lebih dari sepuluh ribu langkah. Karena ada semacam stop watch yang khusus dibawanya selama kami berjalan bersama sama

Kedamaian hati, kegembiraan ,perut yang kenyang dan rasa syukur yang memenuhi setiap sudut relung hati,menyebabkan perjalanan yang cukup jauh, bisa kami lalui. Untuk kemudian kembali lagi ke Hotel.Karena esok hari,kami sudah harus packing barang untuk berangkat kembali ke tanah air.Sementara putra kami ,bersama istri dan putri bungsunya, akan kembali ke Perth, karena disana sudah menunggu putra putri mereka yang lain,bersama mantu.

Malam disini semakin larut, Karena jam di Melbourne ,empat jam lebih cepat dari pada waktu di Indonesia. Sebelum tidur, satu lagi artikel ini saya persembahkan ,khusus bagi yang belum berkesempatan untuk berkunjung ke Australia,khususnya Melbourne.

Hotel Citadines, lantari 24 , Melbourne, 12 Oktober, 2015

Tjiptadinata Effendi

Sumber Gambar: Dok. Pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun