Apalagi mengingat daerah ini,merupakan cukup elite,maka hampir dipastikan,setiap orang yang masuk,setelah menikmati secangkir kopi hangat, pasti akan memesan makanan lainnya. Inilah :”jebakan bisnis” yang dipasang oleh pemiliknya, yang rata rata masih muda usia.
Kami menikmati makan malam dengan ikan segar yang ditangkap dari dalam aquarium ,plus Kerang rebus dan sayur sayuran. Setelah perut terisi kenyang,maka kami meninggalkan restoran,karena diluar sudah banyak yang antri
Sehabis makan malam, kami berjalan pelan pelan,sambil menikmati udara malam yang cukup sejuk.Namun karena perut sudah terisi,maka udara yang dingin sudah tidak lagi begitu mengganggu,
Disamping saya dan istri, ada putra kami yang mengajak kami makan malam,bersama istri dan putrinya. Sepanjang jalan, tiap sebentar kami berhenti . Untuk apalagi kalau bukan mengabadikan moment moment special bersama putra ,mantu dan cucu kami, Karena esok hari ,kami sudah harus berangkat lagi untuk kembali ke tanah air tercinta. Menemui putra kedua kami bersama keluarganya.
Menurut putra kam, hari ini kami berjalan cukup jauh,yakni lebih dari sepuluh ribu langkah. Karena ada semacam stop watch yang khusus dibawanya selama kami berjalan bersama sama
Malam disini semakin larut, Karena jam di Melbourne ,empat jam lebih cepat dari pada waktu di Indonesia. Sebelum tidur, satu lagi artikel ini saya persembahkan ,khusus bagi yang belum berkesempatan untuk berkunjung ke Australia,khususnya Melbourne.
Hotel Citadines, lantari 24 , Melbourne, 12 Oktober, 2015
Tjiptadinata Effendi
Sumber Gambar: Dok. Pribadi