Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Resep Keutuhan Rumah Tangga adalah Komunikasi

30 September 2015   19:05 Diperbarui: 30 September 2015   20:16 702
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Resep Keutuhan Rumah tangga adalah Komunikasi antar pasangan: foto di Palangkaraya

Kurangnya komunikasi antara pasangan hidup, akan melahirkan jarak antara suami istri. Lama-kelamaan jarak ini akan menciptakan kesepian. Kesepian adalah potensi terbesar terjadinya kehancuran rumah tangga. Akibat kesepian, maka pasangan mulai berimaginasi mencari sosok lain yang dapat memuaskan dahaganya dalam kesepian...

Ketika Imaginasi Mengalahkan Akal Sehat dan Hati Nurani

Ketika imaginasi atau khayalan mampu mengalahkan akal sehat dan hati nurani, maka manusia sudah kehilangan jati diriya. Jati diri adalah merupakan ciri-ciri khas baik dari seorang anak manusia maupun sebuah benda.

Sesungguhnya sudah cukup banyak contoh-contoh hidup yang kita ketahui, baik lewat siaran pemancar televise maupun lewat artikel yang disebarluaskan melalui berbagai media. Namun anehnya, masih saja korban berjatuhan terus.

Korban umumnya menutupi kesalahannya dengan mengatakan bahwa dirinya terkena hipnotis. Padahal tidak semudah itu orang menghipnotis kita, bila kita tidak mau bekerja sama dengan orang yang menghipnotis kita.

Akal Sehat dan Hati Nurani Kalah dengan Sebuah Foto

Tidak terjangkau oleh logika kita, bagaimana mungkin orang bisa kehilangan akal sehat dan hati nurani hanya berhadapan dengan sebuah foto? Aneh, serasa mustahil tetapi ini adalah kenyataan. Sebuah realita pahit yang sudah dirasakan oleh begitu banyak orang, khususnya kaum wanita.

Padahal tidak butuh menjadi sarjana untuk memahami bahwa sebuah foto, bisa di ambil dari mana saja. Ada ribuan foto pria ganteng dan wanita cantik dengan berbagai versi yang dapat dicomot dari google ataupun facebook. Namun mengapa masih saja, ada orang bisa terbuai sebuah foto?

Penyebabnya bisa beberapa hal:

  • Kesepian
  • Kurangnya kasih sayang dalam keluarga
  • Tidak puas akan apa yang sudah ada
  • Minim komunikasi antar anggota keluarga
  • Minimnya bekal moral dalam diri
  • Mencari sensasi

Komunikasi Suami Istri Sangat Penting

Begitu sibuknya mencari dan mengumpulkan kekayaan demi keluarga, sehingga lupa bahwa ada yang jauh lebih penting dari harta kekayaan, yakni keutuhan keluarga.

Suami sibuk, istri sibuk. Keduanya sibuk , pagi sudah keluar rumah, bahkan sarapan pagipun tidak sempat bersama. Alasannya sibuk, sudah ditunggu untuk memberikan ceramah /penataran dan sebagainya. Maklum suami istri orang penting dimata masyarakat. Begitu besarnya pesona popularitas bagi keduanya, sehingga keutuhan keluarga menjadi prioritas urutan ketiga atau keempat

Kesibukan yang melahirkan kesepian batin.

Kesibukan yang berlebihan dan sudah mendarah daging, secara tanpa sadar sudah menciptakan kesepian di dalam hati. Ketika kesepian sedang membelenggu jiwa seseorang, maka siapa saja yang mau mengisi kekosongan hati,akan diterimanya mentah mentah.

Disini sekali lagi terbukti,bahwa setiap manusia butuh uang, Tanpa uang,manusia tidak bisa melanjutkan hidupnya. Suka atau tidak suka,ini adalah sebuah realita hidup.

Namun, begitu terpesona oleh daya tarik uang maka tanpa sadar banyak orang yang telah membuka peluang terjadinya kehancuran rumah tangganya.

Komunikasi Berarti Membuka Diri Kepada Pasangan

Komunikasi berarti membuka diri terhadap pasangan hidup kita. Sehingga terjalin hubungan batin yang mempertautkan cinta kasih Sehingga menutup peluang masuknya orang lain dalam kehidupan suami maupun istri

Komunikasi bukan hanya berisi:” I love you and you love me” .tetapi saling membuka diri. Kalau perlu mengingatkan pasangan kita,bila ada sesuatu yang tidak pas. Bertengkar? Tidak masalah. Bertengkar untuk mencapai kesepakatan adalah jauh lebih baik, daripada diam dan curhat kepada orang lain.

Saya dan istri sejak menikah,belum sekali juga curhat pada orang lain, termasuk pada kedua orang tua ,bahkan anak anak kami, Karena kami berdua bicara secara terbuka.

  • Komunikasi berarti saling mengingatkan
  • saling menjaga
  • saling menghormati pendapat pasangan hidup kita
  • gunakan bahasa hati
  • kalau salah tidak ada salahnya saling minta maaf

Misalnya, istri saya menegor saya :” Sayang, hati hati menulis, jangan menggurui orang, Ntar orang bisa marah” atau “ Jangan ikut ikutan politik ya sayang, kita mau hidup tenang, “ atau :” Hari dingin gini, nggak usah kekebun yaa ntar sakit tahu”

Dilain waktu ,saya menegur istri saya:” Sayang, sudah malaam besok lagi nonton cerita silatnya ya“ dan biasanya istri saya menjawab:”Oke boss“ sambil ketawa atau saya omelin istri saya :” Lho sudah rapi, sudah mandi,koq saya nggak dibangunin sayang?” Jawab istri saya :” Masih pagiii baru jam 05.00.”

Bercanda Dengan Istri

Tidak ada hari yang terlewatkan, tanpa kami berdua saling bercanda. Tentang apa saja, Atau kekebun,memetik buah alpukat berdua, membantu istri angkat jemuran,kalau hujan, Hal kecil dan sepele ,tapi justru hal yang tampaknya kecil dan sepele ini telah semakin membuat cinta kami berakar semakin dalam dan tak tergoyahkan,

Nah, itulah komunikasi kami. Singkat, terbuka, terkadang salah satu ngambek, tapi kami sudah saling ketawa lagi baru tidur. Komunikasi singkat ini, ternyata:” sakti” dan mampu merawat dan mengawal pernikahan kami. 50 tahun sudah kami menikah, namun bagi kami berdua serasa baru kemarin kami menikah!

Mt.St.Thomas, 30 Sep. 15

Tjiptadinata Effendi

 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun