Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Daripada Mengutuki yang Sudah Terjadi, Lebih Baik Introspeksi Diri

30 September 2015   09:23 Diperbarui: 30 September 2015   11:24 1484
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

 

Mengutuki Yang Sudah Terjadi Tak Mengubah Apapun,Lebih Baik Introspeksi Diri

Inilah Dosa Dosa Yang Pernah Saya Lakukan Dalam Hidup

Apakah ada manusia yang tidak pernah berbuat dosa? Jujur saya tidak berani menjawab. Yang jelas bukan saya, karena saya adalah salah satu dari orang yang sudah banyak berbuat dosa. Sungguh.

Dosa adalah sebuah kata yang berasal dari bahasa Sansekerta. Menjelaskan tentang sikap mental, pikiran dan perilaku, yang bertentangan dengan hukum moral dan keagamaan. Baik yang dapat mengakibatkan kerugian bagi orang lain, maupun yang akibatnya menimpa diri sendiri.

Dosa (dari bahasa Sanskerta: doṣa) adalah suatu istilah yang terutama digunakan dalam konteks agama untuk menjelaskan tindakan yang melanggar norma atau aturan yang telah ditetapkan Tuhan atau Wahyu Illahi (sumber : encyclopedia free Wikipedia)

Kejahatan terjadi bukan hanya karena ada niat jahat, namun tidak jarang tindakan kejahatan justru terjadi karena terpancing pada kesempatan yang di tampilkan. Bisa jadi pada awalnya, si pelaku sama sekali tidak ada niat jahat, namun karena tanpa sadar, kita telah memberikan peluang kepadanya, maka pada saat itu niat jahatnya bisa muncul secara tiba-tiba.

Nah, inilah yang saya sebutkan sebagai dosa-dosa saya, karena telah memberikan peluang dan kesempatan yang begitu besar, sehingga orang yang tadinya adalah sahabat baik, anak angkat, orang yang sudah ditolong, kemudian berbalik menjadi penghianat dalam hidup saya.

Maka agar dosa dosa yang pernah saya lakukan, jangaan sampai dilakukan lagi oleh orang banyak, saya uraikan disini.

Dosa pertama Over Dosis Kepercayaan

Kepercayaan yang over dosis, kepada seseorang yang sudah kami anggap sebagai anak sendiri. Boleh keluar masuk rumah dengan bebas,seperti layaknya rumah orang tuanya sendiri. Diberikan kepercayaan penuh ,tanpa pengawasan, untuk:

  • memegang stock gudang
  • menimbang
  • menentukan kualitas barang
  • menerbitkan Bon Gudang.
  • Kasir Bendaraha Perusahaan akan membayar semuanya.
  • Akibatnya: separuh dari isi gudang di jual dan orangnya melarikan diri

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun