Kaum Ibu di Sydney Dirikan LSM :” Mums 4 Refugee” untuk Bantu Pengungsi
Kepedulian kaum wanita di Sydney yang dengan sepenuh hati ingin membantu para pengungsi, sesungguhnya patut mendapatkan apresiasi dunia. Kala dunia dipenuhi dengan kemarahan sejak di publishnya gambar seorang bocah bernama Aylan asal Suriah, yang ditemukan sudah tewas oleh salah seorang Polisi Turki. Aylan ditemukan dalam kondisi mengenaskan karena terbawa gelombang laut .
Ini adalah bagian dari rentetan kisah-kisah tragis, diantara 12 warga Suriah yang mencoba melarikan diri dari negeri asalnya dan mencoba meraih Yunani. Namun harapan mereka terhempas dan kandas oleh besarnya gelombang yang menyebabkan perahu mereka karam.
Ribuan migran tewas sejak awal tahun ini dalam upaya memasuki Eropa melalui laut dan satu-satunya negara Eropa yang masih tetap konsisten menampung pengungsi adalah Italia. Walaupun mendapatkan protes keras dari warganya karena dianggap pemerintah Italia terlalu memanjakan para pengungsi dengan menempatkan mereka di hotel berbintang 4, seperti misalnya di kota Briatico, Italia Selatan. Selain itu, mereka diberikan uang saku , sementara sebagian dari warga Italia sendiri kekurangan biaya hidup.
Kaum Ibu Ikut Berperan Serta Membantu Para Pengungsi
Selain dari Dr. Swinncer yang dengan konsisten membantu para pengungsi, melalui LSM Blue Mountain Refugee Groupnya, ternyata kaum wanita di Sydney tidak mau ketinggalan dalam mengambil bagian secara aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan ini. Begitu besarnya kepedulian Dr. Swincer ini, sehingga mengajak para pengungsi untuk tinggal dirumahnya.
"Mereka ini orang tak berdosa yang melarikan diri demi menyelamatkan hidupnya. Mereka bukan teroris, mereka melarikan diri dari terorisme," ujar Dr Swincer.
Bantuan yang Diberikan oleh Kaum Wanita Sydney
- Membantu agar para pengungsi mendapatkan kebutuhan pokok mereka, seperti makanan,obat obatan dan pakaian serta selimut
- Membantu mereka mendapatkan pelayanan kesehatan secara gratis melalui kegiatan sosial karena secara formal hanya penduduk Australia yang berhak mendapatkan fasilitas tersebut.
- Membantu mereka mendapatkan pengacara gratis untuk mengurus surat-surat yang diperlukan
- Mengusahakan agar anak-anak mendapatkan pendidikan gratis, mengingat kaum pengungsi tidak diijinkan bekerja
Inisiatif Dr. Swincer mendapatkan Respon Positif dari Warga
Inisiatif dari Dr. Swincer ternyata mendapatkan respon sangat postif dari warga lainnya, terbukti dengan berdirinya LSM Bridge for Asylum Seekers Foundation yang disponsori oleh seorang wanita yang bernama Virginia.
Mereka menghimbau warga yang memiliki kamar kosong dirumahnya, untuk bersedia menampung pengungsi dan kemudian kegiatan ini menyebar ke berbagai pelosok New South wales, Australia.
Sebuah Refleksi
Paparan diatas, setidaknya memberikan gambaran bagi kita bahwa kebijakan pemerintah Australia belum tentu merupakan gaya hidup warga Australia secara umum. Terbukti mereka dengan ikhlas menampung para pengungsi Suriah yang jelas beda bangsa, beda ideologi dan agama. Bagi mereka menjadi voluntir kemanusiaan adalah sebuah kebanggaan dan prestasi hidup. (sumber: Australian plus /bbc.news)
Perth, 4 September, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H