Apa yang baik menurut saya,belum tentu baik bila diterapkan oleh orang lain. Oleh karena itu, saya hanya dapat menceritakaan ,kepada mas Suyatno secara garis besarnya, Tidak dapat memberikan solusi yang serta merta dapat diterapkan. Karena kondisi yang berbeda dan pandangan hidup yang juga belum tentu sama,serta kemampuan untuk menahan diri yang tidak sama.
Apa Yang Kami Rasakan Selama 7 Tahun Roda Kehidupan Terganjal di Bawah?
Tahun Pertama Pernikahan ,Hingga Tahun ke Lima:
- Sakit
- Menderita lahir batin
- Sandal jepit putus tak mampu beli
- Bangun jam 4 pagi setiap hari
- Tak ada teman yang berkunjung
- Tak pernah ada undangan yang datang
- Rayakan ultah anak dengan kue palsu dari gabus
- Kami berdua tak pernah rayakan ultah
- Senantiasa berdoa :pagi –siang- malam-tengah malam
- Kerja keras dan sabar
- Tidak pernah membebani orang tua
- Tidak pernah minta bantuan saudara
- Semua penderitaan kami tanggung bersama istri dan anak
Tahun ke Enam dan ke Tujuh
- Kami sudah bisa menabung sedikit sedikit’
- Tapi masih tetap kontrak rumah
- Kami kerja lebih keras lagi
- Kami yakin, suatu waktu roda kehidupan akan bergulir
- Kami yakin, suatu waktu badai pasti berlalu’
- Kapan?
- Kami sungguh tidak tahu
Tujuh Tahun Terganjal, Baru Roda Kehidupan Kami Bergerak Naik.
Setelah masa penantian yang panjang dan teramat melelahkan ,akhirnya Tuhan memberikan kami jalan,untuk mengubah nasib,
Kami sudah memiliki rumah sendiri dan mobil baru, serta perusahaan Ekspor.
Hingga disini ,perjalanan hidup belum selesai, Kalau diibaratkan film sinetron, maka ini baru Episode pertama film kehidupan kami. Karena setelah itu ,kami mengalami kebangkrutan karena di tipu sahabat baik dan orang yang sudah dianggap keluarga sendiri.Bagaimana kami bangkit lagi dari jurang keterpurukan? Ikutilah artikel yang akan diposting lagi, Tentu bila ada yang berkenan membacanya.
Hingga disini, Episode film tentang kehidupan kami, diakhiri dengan harapan dapat menjadi inspirasi,bagi orang banyak. Bahwa ketika roda kehidupan kita terganjal dibawah, jalanilah hidup dengan penuh ketabahan, Percayalah , suatu waktu, badai itu pasti akan berlalu. Suatu waktu roda kehidupan pasti akan beranjak keatas Tapi yaa harus sabar. Tidak seecepat seperti maunya kita.
Briatco, 29 Juli, 2015
Tjiptadinata Effendi