P.Stradioto lebih tua 10 tahun dari kami. Begitu ketemu,kami dipeluk sekuat kuatnya dengan wajah ceria dan mata berkaca kaca. :”Akhirnya kita bertemu kembali…Andre dan Helena….” .Hanya satu kalimat, tapi diucapkan dengan begitu mendalam ..
Inilah persahabatan yang tulus, yang tak tergerus oleh waktu Yang sudah merupakan suatu hal yang langkah dijaman kini.Kami diajak makan bersama dengan keluarganya. Selama dari detik pertama bertemu,hingga selesai makan malam ,pembicaraan kami berkisar sekitar nostalgia.
"Saya bersyukur diberikan kesempatan untuk tinggal di kota Padang selama sepuluh tahun. Persahabatan dan rasa kekeluargaan sungguh sungguh sangat tulus. Semoga kita masih dapat berjumpa lagi," kata Pastor Stradioto, sambil sekali lagi menyalami kami dengan mata berkaca kaca.
Sungguh sebuah persahabatan tulus, tak akan tergerus oleh perjalanan waktu. 29 tahun terpisah oleh jarak belasan ribu kilometer ,ternyata tak mampu melunturkan persahabatan kami Beda bangsa ,beda umur dan beda budaya, bukanlah halangan untuk menjadi sahabat baik.
Ditulis di kota Roma
Dipositngkan di Briatco, 29 Juli, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H