Kini dalam usia 21 tahun, Suardi jadi pendiam, namun bisa tiba tiba mengamuk dan merusakkan apa saja yang ada di depannya. Kakeknya yang sudah berusia 76 tahun,menceritakan hal ini ,sambil menangis, karena tidak tahu lagi ,apa yang harus dilakukannya.
Satu lagi contoh. Syaiful, pada waktu usia 11 tahun, entah karena apa ,menyebabkan burung perkutut ,kesayangan ayahnya. Lepas dari sangkarnya. . Begitu berangnya ayah kandungnya, ia mengangkat kedua kaki Syaiful ,sehingga posisi Syaiful dengan kepala kebawah. Kemudian mengoncang goncangkan dari tangga rumah..
Entah sengaja ataupun tidak, tiba tiba tangannya telepas dan Syaiful jatuh dengan kepala tiba terlebih dulu di lantai semen. Terjadi perdarahan otak dan kini dalam usia 17 tahun ,ketawa ketawa sendiri. Sebagaimana diceritakan oleh ibu kandungnya sendiri, yang minta cerai pada hari itu juga dari ayahnya dan pulang kekampungnya.
Satu Buku Kisah Sadis Orang Tua Terhadap Anak Kandung
Ada satu buku catatan kekejaman orang tua. Kandung,yang tampak diluar sebagai orang terpelajar dan terdidik. Namun sesungguhnya adalah pelaku kekejian terhadap anak kandung sendiri.
Namun, saya hanya menuliskan beberapa catatan saja. Untuk sekedar mengingatkan ,agar para orang tua jangan hanya ikut larut dalam gebyar Hari Anak Sedunia, namun diam diam terlibat ,secara sadar ataupun tidak dalam tindak kekerasan dan bahkan kekejaman terhadap anak anak.
Hal hal inilah yang menjadi salah satu dorongan kuat dalam diri saya pada waktu itu, untuk menjelajahi seluruh nusantara, dengan harapan, mungkin dapat berbuat sesuatu untuk mereka,yang dianiaya oleh orang tua kandung sendiri.
Tulisan ini diposting,sama sekali bukan untuk sensasi, tapi diharapkan jagi alarm ,terutama bagi pasangan muda yang baru menikah atau akan menikah. Bahwa tindakan kekerasan dalam rumah tangga, akan menghancurkan hidup anak sendiri. Bahwa anak tidak cukup diberi makan dan pakaian saja, tapi mereka butuh cinta kasih.
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H