Tinggallah saya terpana… dan pada waktu itu ,sempat saya berpikir negative :” Ternyata Tuhan lebih butuh uang ,ketimbang anak kami yang lagi terbaring sakit…….”Dengan hati yang terluka ,saya pulang dengan tangan hampa. Dan akhirnya dapat pinjaman dengan mengadaikan cincin kawin saya.dengan bunga 30 persen satu bulan..
Tiba Tiba…
Tiba tiba ada tangan yang lembut di pundak saya… dan saya mendengar suara :” Hmmm ngelamun apaan lagi ?”Ternyata istri saya… Lina..
Saya tersadar dari lamunan masa lampau yang kelam . Saya menyesal telah berpikir negative tentang Tuhan…
Dan bersyukur.. secara luar biasa….bahwa semua penderitaan itu sudah lama berlalu. Putra kami yang dulu terbaring sakit, kini tinggal bersama keluarganya di Perth Autralia. Pengalamannya semasa kecil ,yang ikut menderita bersama kami,bahkan dalam usia 4 tahun ,sudah ikut bangun pagi dan membantu membersihkan kedai kami. Pengalaman pahit getir semasa kanak kanak, telah menggodoknya menjadi manusia yang tangguh.
Dan kami berdua saat ini sedang menikmati liburan selama sebulan di Italia…Sungguh Mahabesarlah Tuhan..
Semoga tulisan ini ada manfaatnya bagi muda mudi yang akan mejalani hidup di Universitas Kehidupan.
Danau Bolsane , 23 Juli, 2015
Tjiptadinata Effendi