Ternyata sumber air ini, terdapat di dalam sebuah gereja yang dibangun pada abad ke 15. Karena saya tidak mengerti bahasa Italia,maka adik kami Margaretha, bertindak sebagai penterjemah.
Pada awalnya, sumber air ini dimanfaatkan oleh para pekerja yang membangun desa pada waktu itu. Airnya sangat jernih dan sudah diuji di laboratorium dan dinyatakan layak untuk di konsumsi langsung, tanpa dimasak lagi.
Setelah pembangunan desa selesai, maka sebagai ungkapan rasa syukur, mereka mendirikan sebuah gereja disana di lokasi ini. Sumber mata air ini “dikurung” dalam gereja. Namun agar tetap dapat dimanfaatkan oleh warga, maupun pendatang,maka sumber mata air ini dijaga agar tidak terganggu dengan bangunan. Untuk Menjaga agar tidak tercemar maka sumber mata air yang dikurung ini ditutup dengan kaca tebal.
Ditampung Dalam Kolam Besar
Melalui pipa pipa, air ini disalurkan keberbagai krans untuk konsumsi umum secara gratis. Sedangkan limpahan airnya yang sangat besar, ditampung dalam kolam yang cukup luas.
Ada kisah-kisah kesembuhan orang yang minum air ini. Terlepas dari khasiatnya, apakah memang benar dapat menyembuhkan berbagai penyakit, saya sudah mencoba meminumnya. Tentu saja, di musim panas yang gersang, dapat minum air langsung dari mata airnya terasa sangat menyejukkan. Air dari sumber ini, semakin hari semakin banyak dimanfaatkan. Baik untuk warga setempat, maupun untuk turis yang berkunjung ke sini.