Sahabat Kami, Orang Italia Yang Pernah 30 Tahun Membaktikan Diri di Kota Padang
Kami bertemu terakhir kalinya dengan pria ini, di kota kecil Payahkumbuh, yang merupakan ibu kota Kecamatan 50 Koto (kota) yang berjarak sekitar 130 Km dari kota Padang. Kalau di pulau Jawa, jarak ini dapat ditempuh hanya dalam waktu dua jam atau mungkin kurang. Namun untuk di Pulau Sumatera, apalagi jalan menuju kota kecil ,maka jarak yang hanya 130 Kilometer ini, harus ditempuh dalam waktu sekitar 3 jam. Kami temui di tempat tinggalnya yang sangat sederhana. Tidak ada siapa siapa disana, pada waktu itu.
Pada waktu kami jumpa, Pria asal Italia ,yang sudah menjadi warganegara Indonesia ini, kami temui dalam kondisi yang sangat lemah. Saya dan istri datang berdua dan hanya membawa oleh oleh buah tangan berupa sekaleng roti .
[caption caption="Mgr.Raimundus Bergamin S.X."]M
Memeluk Kami Sambil Menangis
Raimundus Bergamin menyambut kedatangan kami dengan berkata :” Hanya seorang sahabat sejati yang mau datang dari jarak 130 Km ,hanya untuk menjumpai saya. Malam tadi ,saya sudah merasakan bahwa Andre dan Helena akan datang kesini. Dan ternyata benar.” Katanya dengan mata berkaca kaca. “
Kami mohon maaf,karena hanya membawa sekaleng roti . Namun ternyata hal ini memancing kesedihannya. “Andre dan Helena, hanya anda berdua yang masih mau menengok saya dari Padang”
Kemudian, kami melanjutkan dengan cerita yang bersifat amat pribadi dan tak elok bila dituliskan disini. Itulah pertemuan kami yang terachir,dibulan November tahun 1983.Sesudah itu,kami hanya dapat kabar,bahwa karena kesehatannya semakin menurun, oleh keluarganya, Raimundus Bergamin dibawa pulang kembali ke negeri asalnya Italia.
Cita Cita Raimundus Bergamin adalah Mengabdikan Hidupnya di Indonesia
Kami kenal dengan Raimundus Bergamin, sejak kami masih di SMA don Bosco . Dan kemudian saya menjadi ketua Legio Maria Regina Victoria ,untuk Sumbar Riau,sehingga lebih banyak berhubungan dengan beliau. Cita cita hidupnya adalah membaktikan seluruh hidupnya untuk kemanusiaan di Indonesia
[caption caption="makam alm.Mgr.Raimundus Bergamin SX/tjiptadinata effendi"]
Kami Melayat Ke Makam Mgr. Raimundus Bergamin di Piazzola sul Brenta
Sejak pulang kekampung halamannya karena kesehatannya menurun, maka cita citanya untuk mengabdikan seluruh hidupnya di Indonesia ,tidak pernah menjadi kenyataan. Karena pada tanggal 14 Januari, 1991 Mgr.Raimundus Bergamin, dipanggil Tuhan . Dimakamkan di kampung halamanya sendiri.
Saat ini kami sedang berada di makam alm.yang terdapat di dalam gereja di Piazzola sul Brenta. 32 tahun lalu kami bertemu di Payahkumbuh dan ternyata itu adalah pertemuan kami yang terakhir.Saat ini kami berdua berdiri temanggu di depan makamnya.. Semoga Mgr.Raimundus Bergamin sudah berbahagia di dalam Surga.
Catatan Penulis
Mgr. Raimundo Cesare Bergamin, lahir di Piazzola sul Brenta , Italia, pada tanggal 28 Nopember 1910. Pertama kali tiba di kota Padang , pada tahun 1956 . Pada Januari 1962 dilantik sebagai Uskup di Padang. Bertugas sebagai Uskup hingga 17 Maret ,1983,karena mengundurkan diri. Kemudian masih ingin melanjutkan pengabdian dengan melayani umat sebagai pastor kepala di paroki kecil dikota Payahkumbuh. Namun kesehatannya terus menurun dan hanya mampu bertahan selama lebih kurang 5 bulan. Dibawa pulang ke Italia,oleh keluarganya. Masih sempat melanjutkan pengabdiannya di kampung halamannya. Dan dipanggil Tuhan pada tanggal 14 Januari, 1991,dalam usia 80 tahun.Dimakamkan di gereja Kathedral Piazzola sul Brenta, yang merupakan kampung kelahirannya.
Mgr. Raimundus Bergamin, secara resmi adalah pemimpin rohani kami.namun dalam kehidupan pribadi almarhum adalah sahabat kami berdua.
Piazolla sul Brenta, 19 Juli, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H