APRESIASI DARI PAVILIUN INDONESIA
Kunjungan Kompasiana Ke Paviliun Indonesia di Expo Milan 2015 Diapresiasi
Sesungguhnya tidak seorangpun yang mengangkat saya sebagai wakil Kompasiana atau hadir di Expo Milan 2015,sebagai utusan Kompasiana. Namun karena sejak dari pertemuan di bus yang mengantarkan kami ke Paviliun Indonesia, saya sudah dikenal sebagai salah satu Penulis di Kompasiana . Maka oleh mas Samuel , saya dikenalkan kepada staf Paviliun Indonesia, bukan sebagai pribadi yang bernama Tjiptadinata Effendi, tetapi sebagai penulis di Kompasiana.
Saya tuliskan data kecil ini, untuk memberikan gambaran ,bahwa judul diatas,bukan untuk menggadang gadangkan tulisan kecil ini.
Saya menyimpan 3 (tiga) kartu nama dari Staf Pengelola Paviliun Indonesia di Expo –Milan 2015:
- Panji Parmadi
- Widi Satya Citra
- Welly Lesmana
Kartu nama dengan logo : EXPO –Milano 2015-INDONESIA – PAVILLION
Sedangkan disebelah kiri kartu nama ada Bendera Putih
Kartu nama ini, dilengkapi dengan nomer telpon di Indonesia dan nomer telpon di Italia, serta alamat webside dan alamat emai.
Terima kasih atas kunjungannya ke paviliun Indonesia di Milan Expo.
Keberadaan kita disini sangat penting dimata dunia untuk mempromosikan Indonesia. Dengan dukungan pemerintah , KPBN dan swasta kita bersinergi menjalankan tugas negara.
Dengan kedatangan pak Tjipta ke paviliun, saya sangat harapkan dukungannya agar tercipta pemberitaan yang positif bagi masyarakat.
Terima kasih
Pavilun Indonesia Kebanggan Kita Bersama
Walaupun kondisi di Paviliun Indonesia ,tidak semegah dibandingkan dengan paviliun negara berkembang lainnya,namun kita patut memberikan apresiasi kepada seluruh personil yang telah berperan serta disana. Berkat merekalah Paviliun Indonesia bisa tetap eksis, walau dengan segala keterbatasannya.
Bisa dibayangkan,andaikata tiba tiba ,entah karena masalah apapun, paviliun Indonesia ini ditutup. Bukan hanya mereka yang malu, tapi segenap orang yang merasa dirinya bagian dari bangsa Indonesia!
[caption caption="hasil bumi Indonesia : cengkeh.pala. cardamon. kemiri ,kopi ,cassia"]
Patut Kita Apresiasi
Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri, bagaimana saudara kita disana, naik bus umum untuk datang ke Paviliun Indonesia. Bukan seperti paviliun lainnya ,yang stafnya dijemput dengan kendaraan khusus.
Saya juga menyaksikan , bagaimana mereka makan ketupat dengan hanya satu tusuk sate,sambil berdiri. Padahal ketika saya melirik ke jam tangan saya, sudah jam 2.00 siang. Waktu yang cukup terlambat untuk makan siang. Tak elok ,kalau saya sebutkan namanya, tapi ketika saya bertanya:” Koq jam segini baru makan mas?”
Jawabnya dengan tertawa lirih:” Ya pak..setidaknya dapat menganjel perut” Berarti belum makan?”
Inilah gambaran sepintas ,dibalik gemerlapnya nama Indonesia di Expo – Milan 2015. Ternyata disana putra putri Indonesia, harus menjalani hidup dengan kerja keras dalam segala keterbatasan. Dan rasa salut dan haru sungguh menyesakkan dada saya,,mereka semua tetap sangat antusias menjalankan tugas,demi nama Indonesia Tercinta!
Malino. 18 Juli, 2015
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI