Perlakuan Kami Kepada Margaretha Semasa Kecil Mempengaruhi Hubungan Kami
Perlakuan kami terhadap Margaretha semasa kecil dan tinggal bersama kami, tentu sangat mempengaruhi sikapnya kini, setelah menjadi orang dewasa,bahkan sudah berkeluarga.
Sejak kami di jemput di Bandara Venezia, tanggal 13 Juli yang baru lalu dan tinggal bersama di apartement mereka, setiap hari kami diajak berkeliling,dari pagi hingga malam tiba. Sejak dari sarapan ,makan siang, makan malam ,semuanya di traktir oleh Margaretha dan suaminya.
Kebahagiaan kami, bukan karena dapat numpang gratis dan makan gratis, namun ada sesuatu yang jauh lebih bernilai adalah rasa hubungan kekeluargaan yang diungkapkan mereka berdua terhadap kami. Yang merupakan sebuah kebahagiaan yang tak tergantikan.
Besok pagi,kami akan berangkat ke Milano ,untuk bertemu dengan adik istri saya yang nomor dua, yang sudah menjadi biarawati dan tinggal di Milano.
Â
Hari ini,kami berdua mendapatkn sebuah kejutan ,yang sangat menggembirakan,yakni ultah pernikahan ke 50 tahun kami, dirayakan di rumah salah satu teman dari Margaretha. Bahkan setelah makan malam , kami masih diberikan hadiah ulang tahun pernikahan. Padahal kami baru saja kenal dengan keluarga ini. Namun karena dari Margaretha,mereka mendengarkan bahwa kami baru saja merayakan Ultah Pernikahan ke 50 kami di Jakarta, ternyata telah menggugah hati mereka ,untuk juga merayakannya di sini.
Tak ada rasanya kalimat yang tepat untuk mengucapkan rasa syukur kami kepada Tuhan ,karena telah menghadirkan teman ,sahabat dan persaudaraan yang hangat dan tulus ,dalam kehidupan kami.Mungkin ini yang dikatakan :" Hukum tabur dan tuai." Buktinya. 40 tahun sudah terpisah, ternyata tak mampu membuat hubungan kami menjadi lekang dan lapuk.
Padova, 16 Juli. 2015
Tjiptadinata Effendi