Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Mantan Buruh Pabrik Berlibur ke Venesia? "Ini Rahasianya"

13 Juli 2015   18:32 Diperbarui: 13 Juli 2015   18:32 2479
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

[/caption]Mantan Buruh Pabrik, Berlibur ke Venesia?”Ini Rahasianya!

Saat ini, seorang mantan buruh ,yang pernah bekerja di pabrik karet P.T. PIKANI – di desa Timbang Deli, Petumbak. 34 Km dari pusat kota Medan, sedang berada di dalam pesawat MH0122 .Pria yang sudah tidak dapat dikatakan muda ini, selama dua tahun menjalani hidup sebagai buruh di pabrik tersebut,ditahun 1965. Tinggal di pemondokan buruh, bersama istrinya.

Keduanya,kini berada dalam penerbangan dari Bandara Sydney International Airport,menuju ke Venesia. Melalui penerbangan panjang dari :

  • Sydney            -Kualalumpur
  • Kualalumpur   -Amsterdam
  • Amsterdam     -Venice

Pesawat KLM yang bekerja sama dengan Malaysian Airline ini, baru akan mendarat di Venice- Italy,keesokan harinya ,tanggal 13 Juli, 2015

Kisah ini bukan “Noise”.tetapi “Voice”

Tulisan ini bukan noise, karena apa yang ditulis adalah kisah nyata, seperti yang disampaikan secara langsung oleh pelaku dalam kisah ini.

Kedua kata ini ,dipopulerkan oleh orang nomor satu di Kompasiana ini.Siapa lagi kalau bukan Pepih Nugraha. Dengan kepiawaiannya sebagai seorang Jurnalis kawakan, Pepih telah menempatkan kedua kata ini sebagai pengingat atau alarm bagi setiap penulis. Begitu piawainya, sehingga kedua kosa kata ,yang berasal dari bahasa Inggeris ini ,melekat pekat disekat sekat rongga otak kita. Menjadi kata yang mengigatkan ,agar kita semua lebih rajin belajar menulis, agar jangan lagi disebut sebuah noise atau tulisan brisik ,karena tak ada apa apanya, yang dapat dipetik dari padanya

Tentu kita patut berterima kasih kepada Pak Pepih, setidaknya saya pribadi, karena sudah mengingatkan kita semuanya. Untuk belajar lebih banyak, dalam menampillkan dan melahirkan tulisan tulisan yang bermuatan: “informative, inspiratif dan motivasi” Setidaknya sebuah tulisan yang jauh dari disebut sebuah noise.

Kembali ke Topik   

Apa Rahasianya.sehingga mantan buruh, bisa berlibur bersama istrinya ke Venesia? Menurut penuturan pria asal Padang ini, rahasianya adalah memahami rahasia alam.

Bila hari ini kita ketemu dengan seseorang yang jadi kuli, belasan tahun kemudian ,mungkin saja ia sudah jadi pengusaha. Sebaliknya, hari ini ketemu dengan seorang kaya raya, mengendarai Lamborghini,namun kelak kita jumpai ,ia sudah jadi pemulung atau mungkin di bui.

Hidup itu bersifat dinamika dan penuh dengan romantika.Bergerak dari waktu ke waktu dan dari satu sudut kehidupan, kesudut kehidupan lainnya. Sebagaimana waktu bisa berubah, ada pagi,siang dan malam,begitu juga dengan kehidupan kita.

Oleh karena itu bagi yang sedang hidup dalam keterpurukan , jangan pernah berhenti berusaha.:

  • Tetaplah bergerak
  • Maju terus
  • Hadapi semuanya dengan tabah
  • Jalani hidup dengan tegar
  • Jangan pernah menyerah
  • Percayalah, badai pasti akan berlalu dan sesudah gelap,pasti akan terbit terang.

Sedangkan yang sedang berada dalam posisi nyaman :

  • Jangan sombong
  • Jangan takabur
  • Jangan lupa,sumber airpun bisa mongering
  • Jangan lupa, kesombongan adalah awal kehancuran

Berbagi kisah pencapaian, agar dapat menjadi motivasi bagi orang banyak,akan menjadi penyemangat .

Jangan menebarkan pencapaian,untuk pamer keberhasilan, karena hanya akan melukai orang lain

Rahasia Management Hidup

  • Kerja keras
  • Jangan pernah menyerah
  • Biasakan diri menabung
  • Jangan beli barang yang tidak diperlukan
  • Sisihkan sebagian uang untuk kegiatan sosial
  • Kalau sudah sukses, jangan foya foya
  • Jangan lupakan.bahwa mata airpun bisa mengering

Dan sambil berbisik, pria yang kini sudah menginjak usia ke 73 tahun ini ,mengatakan,bahwa untuk belanja pengeluaran selama satu bulan perjalanan, adalah hasil dari sumbangan kedua putranya dan juga putrinya. Dengan catatan, mereka berdua, yakni suami istri ,tak pernah sekali jua minta minta pada anak anak mereka, yang sudah memiliki keluarga masing masing.

“Tugas saya adalah mengirimkan sms yang bunyinya :”Terima kasih yaaa.. Transfer uang untuk papa dan mama sudah diterima dengan baik via rekening mama” ,kata pria ini,sambil tersenyum bahagia ,menutup pembicaraan kami.

Ia berharap bahwa kisah hidupnya yang penuh dengan lika liku hidup dan diperkaya dengan lubang lubang penderitaan,hingga mampu bangkit dari keterpurukan .dapat menjadi masukan  yang bermafaat dan  sekalgus menyemangat bagi pasangan muda mud, yang sedang dirundung awan gelap kehidupan..

Dan kini bersama istri tercinta ,bagaikan mimpi . sudah berada di Venezia. setelah menempuh pernerbangan 24 jam.

Kisah ini bukan merupakan sesuatu yang spektakuler, namun inilah kisah hidup sejati sepasang anak manusia.yang mungkin daripadanya dapat dipetik hikmahnya. Bahwa ketika hidup berada dititik nadir, bukanlah berarti semuanya sudah selesai. Perjalanan hidup masih panjang.. Hari esok penuh dengan berbagai harapan .

Semoga dapat menjadi sumber inspirasi dan sekaigus motivasi bagi banyak orang, terutama bagi yang masih muda dalam usia.

(Sumber berita : Tjiptadinata Effendi – yang beralamat di Jakarta: Mediteranian Boulevard Apartement, lantai 27 BL, Kemayoran. Jakarta Pusat dan di Australia : 69 The Avenue, Mount Saint Thomas, 2500 – NSW-)

Di tulis di pwsawat KLM tanggal .12 Juli,,2015

Dipostingkan di Venezia, 13 Juli,2015

Tjiptadinata Effendi

 

 

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun