Â
Berpisah Ketika Masih Muda dan Berkat Kompasiana Kami Bertemu Kembali
Saya dan Lusi Tateng sama sama tinggal di pasar kumuh Tanah Kongsi di kota Padang. Alm.Ibunda Lusi Tateng adalah saudara kandung alm.ayahanda saya. Jadi kami berdua saudara sepupu. Lusi lahir tahun 1948 dan saya lahir tahun 1943.
Hidup keluarga kami keduanya sama sama menderita, Ibunda Lusi Tateng semasa hidupnya hidup dari berjualan kue,karena ayahandanya meninggal dunia, sewaktu Lusi masih kecil. Kedai yang ada di pasar ini,terletak persis diatas selokan besar. Sehingga setiap kali hujan lebat pasti banjir, karena selokannya penuh sampah pasar. Akibatnya,kami harus memanjat tangga darurat untuk bertengger di loteng dan duduk sambil mengigil,hingga air surut. Loteng kami jaraknya hanya sekitar satu meter dari atap dan tidak ada tempat untuk dapat membaringkan tubuh.
Setelah dewasa dan kami pindah dari pasar tanah kongsi, Lusi pindah ke Pekanbaru. Sejak saat itu ,karena masing masing berpacu dalam mengais rejeki untuk bisa bertahan hidup, kami tidak lagi berkesempatan untuk saling mencari . Pokoknya masing masing mencari peluang untuk dapat melanjutkan kehidupan.
[caption caption="Roselina = tjiptadinata effendi= Lusi Tateng- bertemu lagi berkat Kompasiana"][/caption]
Hubungan Terputus
Sejak saat itu hubungan kami terputus dan hanya bertemu ,sewaktu putri kami menikah ,Setelah itu kami berpisah lagi ,karena saya sekeluarga pindah ke Jakarta
Dari Jakarta,kami pindah ke Australia. Tidak ada kabar berita.karena nomer HP kami masing masing sudah diganti
Membaca Tulisan Saya di Kompasiana
Suatu waktu entah karena apa yang menariknya ,Lusi membaca tulisan saya dan istri,yang di sharekan di facebook. Lalu Lusi menghubungi putrinya yang ternyata tinggal di Sydney sejak 10 tahun lalu.
Mengontak saya via facebook,bahwa Lusi sudah berada di Sydney..Sebuah surprise bagi kami, sesudah terpisah begitu lama,namun Kompasiana sudah menjembatani,sehingga kami dapat berjumpa kembali
Â
[caption caption="Ririn dan suami Hendra ,serta buah hati mereka/tjiptadinata effendi"]
Berkendaraan ke Sydney
Kami saling kontak dengan putri Lusi yang namanya Ririn di Sydney. Hasil komunikasi, kami ditunggu. Maka saya bersama istri,kemarin meluncur ke Sydney dengan mengendarai mobil imut kami Toyota Yarris.
Mengandalkan GPS di HP,istri saya bertindak sebagai Navigator atau penunjuk jalan. Lebih dari satu jam,akhirnya kami ketemu Lusi ,dirumah Putrinya Ririn di sebuah apartement,yang berlokasi di Kings ford. Sangat dekat dengan bandara International Sydney
Saling Bernostalgia
Sudah dapat dibayangkan, ketemu dengan saudara sepupuh dan membongkar kisah kisah penderitaan hidup kami semasa muda dan dengan penuh rasa syukur,dihari tua dan sama sama sudah punya cucu, kami diberikan kesempatan oleh Tuhan,untuk menikmati hidup layak.
Ririn bersuamikan pria asal Krawang dan sudah dikarunia seorang putri cantic,usia 2 tahun
Waktu yang begitu panjang dan jarak yang dipisahkan oleh samudra, ternyata dijembatani oleh Kompoasiana, kami bisa bertemu kembali. Berpisah semasa muda,ketemu keduanya sudah jadi kakek dan nenek.
Terima kasih kepada Kompasiana dan tentunya sangat bersyukur kepada Tuhan ,yang telah mengijinkan kami bisa bertemu lagi.
Ditulis di Kings Ford’
Dan di postingkan di Wollongong, 7 Juli, 2015
Tjiptadinata Effendi
Â
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H