Tengok Kegiatan Umat Muslim Indonesia di Rantau Orang
Jauh dari tanah air, berarti juga jauh dari rumah dan jauh dari sanak keluarga. Hal ini biasanya senantiasa menghadirkan semacam kerinduan,yang dikenal dengan istilah :” homesick” Diakui ataupun tidak, semua orang yang jauh dari keluarganya, akan merasakan hal ini.
Namun,bagi umat Muslim di Australia, meski jauh dari sanak saudara, mereka tetap mengisi bulan Ramadan dengan penuh sukacita. Mulai dari shalat subuh berjamaah, buka puasa bersama, hingga shalat taraweh.Tentu dengan segala keterbatasan ,karena berada dinegeri orang, dimana umat Muslim menjadi minoritas disini. Apalagi justru bulan puasa tahun ini berada dalam musim dingin yang mengigit.
Disamping Masjid Lakemba yang terkenal ,yang berlokasi di Lakemba Street, pinggiran kota Sydney, New South Wales, yang sarat dengan berbagai kegiatan di bulan Ramadan, ternyata ada Surau Kita, yang juga mengisi bulan Ramadan dengan berbagai kegiatan.
Surau Kita di Melbourne
“SURAU KITA”,yang berlokasi di kawasan Coburg , Melbourne, ibu kota negara bagian Victoria menjadi salah satu pusat kegiatan komunitas umat Muslim Indonesia , sepanjang bulan Ramadan. Kegiatan selama sebulan penuh ini, diselenggarakan berbagai kegiatan di Surau Kita,antara lain dengan menggelar shalat taraweh,
Dan seperti biasanya, tentu tidak lupa buka puasa bersama di akhir pekan yang dilengkapi dengan kelas-kelas Islami, termasuk bagi anak-anak dan khusus wanita.Menjelang 10 hari terakhir Ramadan, mereka juga menggelar itikaf dan tak ketinggalan malam takbiran yang akan diramaikan oleh beberapa anak-anak.
Setiap tahunnya panitia mengundang ustad dari Indonesia untuk mengisi Ramadan di Melbourne. Tahun ini yang hadir adalah Ustad Didik Hariyanto dari Pesantren Wadi Mubarak di Bogor dan Ustad Mukhammad Yahya dari Pesantren Mihrabul Muhibbin, Pasuruan.
Ustad Didik juga merasa kagum dengan banyak umat Muslim asal Indonesia di Melbourne yang tetap menjalankan puasa dan beribadah di malam hari, meski cuaca sedang dingin.
Ada Koperasi Self Service
Hal menarik lainnya adalah pengelolahan Koperasi bagi kebutuhan umat Muslim di sini dengan system Self Service. Dikelola oleh Umat Muslim Indonesia dan didukung oleh kaum ibu ,yang membuat kue kue khas Indonesia,
"Semuanya self sevice, ... tidak ada yang menjaga, jadi tinggal bayar dengan memasukkan uang ke dalam kotak yang sudah disediakan," kata Lugas Aprianto, Ketua Takmir Masjid IMCV Surau Kita. "Kami mencoba untuk memakmurkan dan menjadikan masjid yang bisa mendanai diri sendiri."
Catatan Penulis
Mungkinkah Koperasi Self Service ini diterapkan juga di Masjid Masjid di Indonesia? Sebuah pertanyaan yang mengelitik dan sekaligus menantang. Kalau di negeri orang bisa,mengapa di tanah air sendiri tidak ?
Sumber : http://australiaplus.com/indonesian
Wollongong. 7 Juli, 2015
Tjiptadinata Effendi
-
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H