Dari teman teman sekampung dulu, kami sudah berpencar mencari hidup masing masing. Hanya ada Desy, Yani, Syifa dan Yetty yang masih sering ketemu.
Bapak, Ibu. Pulanglah……kami sungguh sangat merindukan… Kalau berkenan, Desy mau undang bapak ibu makan nasi kapau di rumah makan :”Dilamun Ombak “ di Ulak Karang. Ijinkanlah Desy yang traktir yaa, karena Desy sudah bekerja.
Oya Bapaaak dan Ibu ini ada foto rumah kenangan bapak dan ibu di wisma Indah, tapi kami tidak pernah lagi kesana, karena penghuninya kami tidak kenal sama sekali.
Kalau bapak mau tahu,setiap kali kami lewat di depan rumah ini, kami menangis…sungguh. Kami rindu bapak dan ibu….
Salam takzim dari Desy dan teman-teman.
Ananda Desy.
Surat dari Padang via Faeebook
Tulisan ini adalah pesan di inbox facebook yang barusan saya terima malam ini. Saya sudah komunikasikan dengan Desy, bahwa isi pesannya mau saya postingkan.
Kata Desy :”Desy akan sangat berbangga, bila tulisan Desy dimuat di Kompasiana .Akan Desy perlihatkan pada Uda (suami Desy) dan teman teman.”
Bagi saya dan istri, dirindukan orang sekampung adalah sebuah kebahagiaan yang tak tergantikan. Membaca kalimat Desy yang berbunyi:” Bapaaak …Ibu Pulanglaaaah…kami rindu…” …sungguh, tak kuasa saya menahan air mata