Ibarat Perahu Yang Berlayar, tulisan saya telah menemukan Dermaga yang aman
Inilah Tulisan Saya Yang Telah Menemukan Takdirnya
Inilah Tulisan yang telah menemukan takdirnya. Saya kutip sepotong dari pesan Buya Hamka,yang berbunyi :” Biarkanlah Tulisan Anda Menemui Takdirnya Sendiri”. Tanpa sama sekali ingin menumpang ketenaran nama beliau,namun karena memang kalimat itu saya kutip dari kalimat Buya Hamka, maka sudah sepatutnya nama beliau saya sebutkan disini.
Mengapa saya tuliskan judulnya seperti ini ? Tentu karena saya memiliki alasan tersendiri, yang mohon maaf,mungkin tidak senafas dengan makna sesungguhnya yang dimaksud oleh Buya Hamka.
Ada Tiga Kriteria Tulisan Menurut Saya:
Bagus Menurut Kita ,Tidak Bagus Menurut Orang Lain
Tulisan yang menurut kita bagus, karena sudah memenuhi semua unsur unsur ,yakni bermuatan inspiratif,edukatif dan motivasi. Namun belum tentu elok dalam pandangan orang lain, termasuk Admin dan pembaca lainnya.
Bagus Menurut Kita ,Bagus Menurut Admin,tapi Tidak Bagus Menurut Pembaca
Tulisan menurut kita bagus dan ternyata juga disambut baik oleh Admin ,dengan menempatkannya di tempat terhormat : “Headline atau Terpopuler” ,bisa saja tidak diminati pembaca.Terbukti dari beberapa tulisan saya yang di HL kan, hanya dibaca oleh sekitar 100 pembaca dan mendapatkan penilaian dan komentar ala kadarnya. Artinya hanya dua atau tiga orang. Yang mungkin hanya sekedar membalas kunjungan atau rasa hormat saja. Terlihat dari komentar ,yang juga bernada seadanya .
Bagus Menurut Kita/Bagus Menurut Admin/ Bagus Menurut Pembaca
Tulisan inilah yang saya maksudkan dengan :” Tulisan yang Telah Menemukan Takdirnya”
Ditempatkan di Headline /Dibaca banyak orang/Dinilai Banyak Orang/ Dikomentari banyak
Sesudah 1.300 Kali Menulis .Baru kali iniTulisan Saya Dapat Menemukan Takdirnya Yang Sejati
Tulisan saya yang berjudul :” Ketika Hidup Saya Terpuruk. Istri Saya Rela Jadi Sopir Antar Jemput”
Sesungguhnya tidak ada yang istimewa dalam tulisan ini. Tak ada kejadian yang spektakuler. Tidak ada keajaiban. Semua penderitaan kami lalui dengan merangkak. Taka da lampu aladin yang dalam kisah 1001 malam ,mampu mengubah segala sesuatu .
Juga tidak ada mujizat yang terjadi. Semuanya kami tapaki satu persatu dengan tabah dan tegar hati ,serta senantiasa bersandar kepada Tuhan. Satu satunya tempat kami mengadu. Kami tidak pernah kedukun, ke orang pintar, keperamal atau ketempat tempat yang dikatakan orang sebagai tempat kramat.
Kami juga tidak pernah membebani hidup kedua orang tua kami ,timbal balik. Sambil saling merangkul dalam menghadang badai kehidupan yang menerpa,kami melangkah selangkah demi selangkah. Hingga badai berlalu..
Sambutan Yang Luar Biasa
Ternyata tulisan sederhana yang di tempatkan di Headline oleh Admin, mendapatkan sambutan yang luar biasa:
- Jumlah pembaca : 29.000 (dua puluh sembilan ribu ) orang
- pembaca di Facebook : 54.000 ( Lima puluh empat ribu )
- Jumlah penilaiaan : 110
- Jumlah Komentar : 110
Saya sempat mengosok gosok mata saya,kuatir salah lihat. Ternyata memang benar ,untuk pertama kalinya ,dari sejumlah 1.300 artikel yang saya tulis,sejak bergabung : 15 Oktober, 2012,baru inilah pertama kalinya Tulisan saya menemukan Takdirnya. Atau ibarat biduk yang berlajar,telah menemukan dermaganya.
Saya Akan Menyesuaikan Tulisan Selanjutnya dengan :”Takdir “ Ini
Mengambil contoh dan berpedoman pada peristiwa ini, yang mungkin saja bagi orang lain ,tidak ada apa apanya, namun bagi saya sungguh sangat bermakna. Saya sudah bertekad, sejak saat ini kedepan, akan lebih fokus menulis, sesuai dengan jalan “takdirnya” tulisan saya.
Sehingga dengan demikian, saya mendambakan bahwa setiap tulisan saya,tidak hanya dibaca oleh belasan orang,tetapi mungkin ribuan orang. Seperti yang saat ini sudah menjadi kenyataan.
Terima kasih Tak Terhingga kepada Admin dan keluarga, kerabat dan teman teman semuanya, termasuk teman di facebook, tweeter,linkelink dan google Yang telah memberi warna kepada tulisan saya ,melalui kunjungan dan sapaannya,
Wollongong, 01 Juli,2015
Tjiptadinata Effendi
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI