Dengan dua tangan buatannya, Siswandi masih mampu melatih para siswa bintara dan tamtama, seolah tak mengalami cacat pada fisiknya. Tak ada rasa malu dan putus asa dalam diri Siswandi. Dan berharap, apa yang terjadi padanya ,dapat menjadi motivasi bagi orang lain,bahwa cacat phisik,jangan sampai menjadikan orang patah semangat untuk menatap masa depan.(sumber: okezone.news)
Wollongong, 17 Mei. 2015
Tjiptadinata Effendi
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!