[caption id="attachment_380744" align="aligncenter" width="560" caption="koran the Sydney Herald Morning/foto: tjiptadinata effendi"][/caption]
Reaksi Koran dan Warga Australia Pasca Eksekusi Sukumaran dan Chan
Di tengah memuncaknya ketegangan politis antara Pemerintah Australia dan Indonesia dan sorotan serta kecaman tajam dari berbagi negara di dunia, Pemerintah Indonesia tetap menjalankan eksekusi hukuman mati. Pelaksanaan eksekusi ini merupakan gelombang kedua, dengan mengeksekusi mati 8 dari 9 terpidana yang sudah divonis mati
Pagi ini, setidaknya dua koran yang terbit di New South Wales menjadikan berita ini sebagai Headline pada masing masing surat kabar: The Sydney Herald Morning, yang cukup berpengaruh, serta koran Mercury yang termasuk paling banyak pembacanya.
Namun kedua koran ini lebih banyak mengemukakan saat-saat akhir sebelum pelaksanaan eksekusi terhadap keduanya dilaksanakan. Koran ini memperlihatkan betapa kesedihan anggota keluarga mereka menghadapi semua ini. Bahkan kakak dari Sukumaran, langsung jatuh pingsan sesaat mengucapkan kata-kata perpisahan.
Di antara ke-8 yang dieksekusi mati, yang paling banyak mendapatkan sorotan dunia, khususnya Australia, adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan. Keduanya dikenal dengan julukan “Bali Nine” .
[caption id="attachment_380745" align="aligncenter" width="560" caption="koran Mecury/foto: tjiptadinata effendi"]
Pelaksanaan Eksekusi mati ini dilakukan pada Rabu pukul 00.34 WIB dini hari dengan mengambil lokasi di Pulau Nusakambangan. Kedelapan terpidana mati yang dieksekusi adalah Myuran Sukumaran dan Andrew Chan (Australia); Martin Anderson, Raheem A Salami, Sylvester Obiekwe, dan Okwudili Oyatanze (Nigeria); Rodrigo Gularte (Brasil); serta Zainal Abidin (Indonesia).
[caption id="attachment_380746" align="aligncenter" width="614" caption="the Sydney Herald Morning/foto: tjiptadinata effendi"]
Tarik Duta Besar
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan bahwa duta besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson ditarik untuk konsultasi menyusul eksekusi terhadap terpidana mati narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran.
Seorang terpidana mati yang ditangguhkan pelaksanaan hukuman matinya adalah seorang wanita asal Pilipina, yang bernama Mary Jane Veloso karena masih menunggu hasil keputusan pengadilan di Filipina.
Pelaksanaan hukuman mati ini merupakan eksekusi mati narapidana kasus narkoba gelombang kedua yang dilakukan oleh Pemerintahan Presiden RI Joko Widodo. Pelaksanaan eksekusi mati gelombang pertama dilakukan bulan Januari 2015 lalu terhadap lima narapidana kasus narkoba asal Malawi, Nigeria, Vietnam, Brasil, dan Belanda. (sumber: Surat kabar : The Sydney Herald Morning, Mercury, dan abc news)
Tak Ada Suasana Mencengkam
Tak tampak ada suasana mencengkam ataupun was-was di sini. Kehidupan berjalan seperti biasa saja. Bahkan tak ada seorang pun yang membahas eksekusi ini, baik di mall-mall ataupun di kafe-kafe. Kesedihan dalam keluarga atau sahabat terpidana yang sudah dieksekusi tentu saja diliputi kesedihan, Telepas dari apa yang mereka lakukan, sebagai manusia, pasti di antara mereka diliputi kesedihan yang mendalam.
New South Wales, 29 April, 2015
Tjiptadinata Effendi
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan bahwa duta besar Australia untuk Indonesia Paul Grigson ditarik untuk konsultasi menyusul eksekusi terhadap terpidana mati narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. - See more at: http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-04-29/australia-tarik-dubes-dari-indonesia-setelah-eksekusi-chan-dan-sukumaran/1441360#sthash.o5O5vCz5.dpuf
Perdana Menteri Australia Tony Abbott mengumumkan bahwa Dutabesar Australia untuk Indonesia Paul Grigson ditarik untuk konsultasi menyusul eksekusi terhadap terpidana mati narkoba Andrew Chan dan Myuran Sukumaran. - See more at: http://www.australiaplus.com/indonesian/2015-04-29/australia-tarik-dubes-dari-indonesia-setelah-eksekusi-chan-dan-sukumaran/1441360#sthash.o5O5vCz5.dpuf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H