Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Di Australia Setiap Warga Adalah Informan Polisi

23 April 2015   21:28 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:45 107
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_379903" align="aligncenter" width="560" caption="kenyaman dan keamanan penumpang priorias utama/tjiptadinata effendi"][/caption]


Seperti biasa, bila tidak ada jadwal penting, maka saya dan istri keluyuran berdua,dengan mengunakan bis umum dan kemudian disambung dengan kereta api. Karena cucu cucu sudah kesekolah ,jadi daripada duduk bengong dirumah ,lebih baikrefreshing jalan jalan ke berbagai lokasi. Sambil menyandang tas berisi laptop dan tentu tidak lupamengantongi camera digital Samsung, walaupun sudah agak ketinggalan jaman.

Nah, biasanya di dalam kereta api setiap orang memiliki kesibukan tersendiri..Kebanyakan membaca buku atau mengerjakan sesuatu dengan laptopnya,termasuk saya. Untuk muda mudi kebanyakan memasang earphone ditelinganya untuk mendengarkan music. Karena di dalam setiap kendaraan transport, baik bis, maupun kereta api,dilarang untuk brisik. Peringatannya antara lain berbunyi begini:” Mungkin anda adalah orang yang sangat senang dengan music, tapi cukup anda saja yang mendengarnya.karena orang yang duduk disamping anda, mungkin sama sekali tidak suka music. “Show you good side on the train”

[caption id="attachment_379904" align="aligncenter" width="560" caption="telpon polisi 3 menit sudah datang/doc,pri"]

14297991971440231416
14297991971440231416
[/caption]

Anak Muda Brisik

Sewaktu kami naik kereta api, semua tempat duduk penuh, karena kalau biasanya kami memilih diluar jam sibuk,hari ini karena ada sesuatu keperluan di kota, maka kami abaikan tentang jam sibuk. Cukup banyak yang berdiri, karena tidak sabar menunggu kereta api yang kedua. Karena sudah penuh, kami juga ikut berdiri.Tapi baru beberapa detik, kami berdiri, kelihatan seorang gadis remaja dan seorang pria langsung berdiri dan mempersilakan kami duduk.. Disini tidak ada basa basi. Maka langsung kami ucapkan :” thank you very much “ dan kamipun duduk.

Di depan kami ada dua anak muda duduk bersebelahan. Yang satu asyik membaca, sedangkan satu lagi asyik mendengarkan lagu.. Kendati sudah mengunakan earphone, tapi rupanya volumenya terlalu besar, sehingga pemuda yang duduk disampingnya merasa terganggu. Langsung menegornya. Yang ditegor malah marah.karena merasa sudah mematuhi aturan,yakni menggunakan earphone. Suaranya makin lama makin keras,sehingga semua orang melihat kearahnya.Tampaknya si pemuda sudah agak mabuk,melihat wajahnya yang kemerahan dan sikapnya yang gelisah.

Petugas Cepat Tanggap

Pada stopan yang pertama ,dalam perjalanan dari Joondalup menuju ke Perth Stasiun. Kereta api berhenti dan seketika dua orang petugas tampak nailk. Saya pikir mungkin maumemeriksa tiket penumpang, ternyata mendapatkan laporan dari salah satu penumpang.bahwa ada yang mencoba bikin onar di kereta api.

Pada awalnya si Pemuda mencoba menjawab dengan nada agak keras, tapi langsung di bawa turun . Dan ketika computer mengatakan :” door closing” pemuda dan kedua petugas tadi tidak tampak naik.Bisa dipastikan si pemuda akan diperiksa di kantor petugas.

Setiap warga adalah Informan Polisi

Disini sudah jadi tradisi, bahwa setiap warga, tanpa diminta,akan menjadi informan polisi. Karena mereka tidakingin ada keributan, maka apa saja yang mencurigakan, maka mereka akan menelpon polisi. Dan disini pelapor tidak akan dipanggil ataupun dicatat alamatnya. Sehingga warga tidak keberatan untuk menjadi relawan polisi.

Sehingga dengan adanya kerja sama dari seluruh warga, keamanan dan kenyaman masyarakat ,senantiasa menjadi prioritas utama.

Iluka. 23 April. 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun