Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Nenek Usia 100 Tahun Juara Renang 1.500 Meter

6 April 2015   20:54 Diperbarui: 17 Juni 2015   08:27 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_377140" align="aligncenter" width="462" caption="nenek usia 100 tahun juara renang/ft. bbcnews"][/caption]

Nenek Usia 100 Tahun Juara Renang di Jepang

Membaca judul diatas, bagaikan membaca kisah kisah dongeng dalam cerita 1001 malam . Menurut logika awam, adalah mustahil dalam usia 100 tahun menjadi juara renang. Menyaksikan orang seusia tersebut masih bisa berjalandengan tanpa tongkat saja, sudah menghadirkan kekaguman dalam diri kita. Karena dihadapan mata kepala kita sendiri, ada jutaan orang yang baru berusia 70 tahun, bahkan sudah tidak mampu berjalan lagi secara normal.

Apalagi bila dibandingkan dengan usia rata rata orang Indonesia ,yakni 65 tahun, maka usia 100 tahun sudah merupakan sesuatu yang amat langka. Namun ,baru satu jam yang lalu, saya membaca sebuah artikel yang diekspose oleh bbc news ,dengan judul:” Nenek Usia 100 Tahun Juara Renang di Jepang”

Lebih unik dan mencengangkan adalah sang nenek jagoan ini bukan juara renang 100 meteran ,melainkan 1.500 meter.Si Nenek Jagoan, yang bernama Mieko Nagaoka mencatat waktu satu jam dan 15 menit untuk menyelesaikan renang dalam kategori 100-104 tahun di kolam ukuran 25 meter di Ehime, Jepang barat, Sabtu lalu

Konon ,Sang Srikandi Jepang ini , baru belajar berenang pada waktu usianya 82 tahun.. Prestasinya ini diperkirakan akan diakui oleh Guiness World Records.(sumber berita /foto: bbcnews)

Menjadi Cermin Diri

Membaca artikel tentang Sang Nenek Jagoan ini, bisa disikapi dengan sekedar kagum dan kemudian melupakannya. Namun ,disisi lain,sesungguhnya dapat dijadikan cermin diri dan sekaligus motivasi untu menjaga kesehatan kita. Walaupun takdir di tangan Tuhan.namun kita tetap bertanggung jawab atas kehidupan pribadi kita.

Apakah kita juga akan sampai ke usia 100 atau tidak ,hal ini merupakan misteri hidup yang ada di tangan Tuhan. Minimal ,dalam hidup ini, jangan biarkan diri kita jadi beban untuk oranglain,termasuk keluarga kita.

Iluka, 6 April, 2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun