Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Sepotong Kearifan Hidup

20 Maret 2013   07:17 Diperbarui: 24 Juni 2015   16:29 858
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Kita bisa belajar dari setiap kejadian dari hidup ini. Bahkan dari hal hal yang kelihatan sepele. Dulu ketika hidup saya masih morat marit, saya pernah membeli sepotong kue tart. Wah,luar biasa nikmatnya...

Di lain waktu,merasa sudah memiliki cukup uang,saya beli kue yang sama ,tapi tidak sepotong, melainkan satu buah utuh. Saya senang sekali. Makan sepotong saja sudah begitu nikmatnya,apalagi kalau makan satu buah . Begitu pikir saya pada waktu itu.

Potongan pertama dan kedua saya nikmati dengan sangat lahap. Tapi setelah potongan ke empat dan kelima,saya sudah merasa mual. Akibatnya selama 2 hari saya diare dan muntah muntah...   Saya makan melampau porsi ....

Sejak itu saya mendapatkan pelajaran bahwa: makan dan minum itu ada porsi masing masing. Bukan berarti: semakin banyak semakin enak!

Kaya raya,tapi tidak cukup membeli kebahagiaan!

foto: doc.pribadi/nokia Asha302

Salah seorang teman saya,katakanlah namanya Suprapto (bukan nama sebenarnya). Kaya raya (menurut saya). Rumahnya ada 4  di lokasi elite ibu kota. Suatu waktu saya dan istri diundang kerumahnya yang mewah,yang menurut teman saya ini,dibelinya dengan harga 11 miliar rupiah. Saya melirih mobil mercy ada 4 buah berjejer di garasi ,tidak terpakai..hmmm

Kami mulai bercerita hilir mudik,di pedopo rumahnya yang asri dan indah. Ada taman bunga dan kebun buah yang lagi sarat dengan buahnya..rasanya seperti berada di Taman Firdaus...padahal saya belum pernah ketaman firdaus.. Tapi begitulah rasa hati saya saat itu..Luar biasa sahabat saya Suprapto ini,pasti ia adalah orang yang sangat berbahagia!Saya sendiri baru memiliki sebuah sedan Corolla,sudah sesuatu yang "wah",tapi bagi teman saya ,mercy terbaru,bukan satu,tapi empat buah,di pajang saja di garasi....

Tiba tiba lamunan saya terputus .....

" Pak Effendi, kalau saya iri pada anda. Anda dan istri bisa begitu bebas,terbang melayang kesana kemari. Anda berdua begitu berbahagia. Andaikan saya diberikan kesempatan oleh Tuhan,saya ingin menjadi seperti anda! Saya memiliki segalanya,tapi tidak memiliki yang terpenting dalam hidup ini yaitu kebahagiaan......."

Saya terkesiap...Sungguh saya terpana...mendengarkan kata kata sahabat saya...Tentu saja tidak etis bila saya menceritakan aib orang lain,apalagi orang itu adalah sahabat saya...

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun