Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Menyiasati Hobbi Koleksi Buku di Negeri Orang

23 Maret 2015   18:23 Diperbarui: 17 Juni 2015   09:12 66
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_374549" align="aligncenter" width="700" caption="salah satu toko buku /barang bekas di Joodalup/tjiptadinata effendi"][/caption]

Menyiasati Hobbi Koleksi Buku di Negeri Orang

Sesungguhnya ada hobbi yang gratis, misalnya : Jalan pagi, jogging, hobbi nyanyi ,hobbi dengar music dan masih ada yang lainnya.Tapi kebanyakan hobbi membutuhkan pengeluaran dana. Tergantung hobbi apa tentunya. Ada yang hobbi shopping, hobbi kuliner, koleks tas, koleks jam tangan, koleksi catur ,koleksi pisau dan banyak lagi,hingga hobbi yang rada aneh aneh. Misalnya koleksi nomer plat mobil dari berbagai negara, koleksi barang barang langka dan lainnya.

Kalau segala macam hobbi tersebut diterapkan di Indonesia, mungkin bagi sebagian besar orang,tidak menjadi masalah. Namun ketika hobbi ini mau diterapkan dinegeri orang, tentu baru terpikir oleh kita, mengenai dana yang harus disiapkan.Bagi yang memiliki cukup dana ,tentu tidak menjadi masalah, tinggal buka dompet atau gesek kartu Kredit atau Kartu Debit ,selesai.

[caption id="attachment_374553" align="aligncenter" width="700" caption="rata rata 50 sen - 5 ribu rupiah/tjiptadinata effendi"]

1427109090687046907
1427109090687046907
[/caption]

Hobbi Koleksi Buku Bacaan

Bagi yang hobbi buku bacaan, atau yang sedang bersemangat untuk merancang sebuah perpustakaan pribadi dirumah, perlu pro aktif untuk mencari solusi nya. Tidak mungkin main beli ditoko buku,mengingat harga satu judul bukudisini ,rata rata 25 – 30 dolar. Berarti belanja 10 jenis buku saja, sudah harus mengeluarkan dana 300 dolar atau senilai 3 jutaan rupiah. Bagi kebanyakan orang, hal ini akan membebanikalkulasi hidup dinegeri orang.

Jalan yang paling hemat adalah berburu bukuke toko toko second hand, yang ada dibeberapa tempat. Karena harga buku di toko second hand ,hanya berkisar 50sen .Berarti sekitar 10 ribuan rupiah perjudul. Buku yang dijual,masih dalam kondisi yang sangat baik. Kalau mau dipersentasi ,kira kita 95 persen ,kondisinya dibanding yang masih baru ditoko buku

[caption id="attachment_374556" align="aligncenter" width="700" caption="sebagian dari rak buku/doc,pri"]

1427109364418994664
1427109364418994664
[/caption]

Berburu Ditoko Buku Bekas

Pagi ini ,kami berdua sudah naik bis,yang tempat perhentiannya hanya sekitar 400 meter dari rumah putra kami,dimana kami tinggal. Hitung hitung olah raga ringan dipagi hari. Seperti yang sudah pernah saya tulis, untuk Senior Citizen,menggunakan sarana transportasi Transperth,berupa : bis,train dan ferri, bila naik jam 9 pagi hingga jam 3.30 total free. Memanfaatkan fasilitas ini, kami sampai di salah satu toko barang bekas di daerah Joondalup. Toko Sammy Goodini, bukan semata menjual buku bekas, tapi segala jenis pakaian ,sepatu, dan cangkir,gelas minuman ,sendok garpu dan sebagainya.

Turun dari bis , kami langsung masuk ke toko ini.Tampak sudah ada dua tiga orang yang sedang meneliti barang yang akan dibeli.Saya langsung menuju ke rak rak berisi buku.Melihat buku buku yang terpajang masih tampak dalam kondisi sangat bagus,tentu jadi semakin bersemangat untuk memilikinya.Sedangkan istri saya, asyik meneliti barang barang lainnya, seperti gelas dan sendok perak antik,sebagai koleksi

Apalagi harga buku buku tersebut ,seperti yang saya tuliskan diatas adalah berkisar antara 50 sen dan satu dollar.tergantung tebal tipis dan kondisi phisik buku .

[caption id="attachment_374558" align="aligncenter" width="700" caption="buku adalah inventaris tak ternilai/doc.pri"]

1427109463702355244
1427109463702355244
[/caption]

Buku Pilihan Saya

Hobbi baca adalah bersifat umum. Namun dalam hobbi ini ,juga ada jalur dan alur yang berbeda.Misalnya anak ,mantu dan cucu cucu,hobbi koleksi buku novel dan music. Kalau istri saya buku kerajinan tangan dan jahit menjahit ,serta renda merenda, Nah,kalau saya lebih suka mengoleksi buku buku:

Filsafat’


  • Psikologi
  • Inspirasi, motivasi dan empowering
  • Travelling
  • Sosial kemasyarakatan

Akhirnya ,setelah puas pilih memilih, terkumpul 25judul buku,Baik buku yang tebal,maupun buku yang agak tipis.Total pengeluaran adalah 12 dollar atau senilai 120 ribu rupiah. Semua buku dalam kondisi masih sangat baik.

Sebagai orang yang hobbi koleksi buku,tentunya hal ini menjadi sebuah kegembiraan tersendiri. Dalam bayangan ,rasanya semua buku ,mau :”dilalap” untuk dibaca ,tapi dalam prakteknya, mungkin butuh waktu seminggu untuk menyelesaikan membacanya.

[caption id="attachment_374559" align="aligncenter" width="490" caption="ini rak buku yang dalam kondisi sudah kurang bagus. 10 sen = 1000 rupiah./doc.pri"]

1427109667894365028
1427109667894365028
[/caption]

Tidak ada yang hebat,juga tidak ada yang spektakuler,hanya peristiwa biasa biasa saja.,yakni berburu buku di toko buku bekas. Namun tentunya, diharapkan tulisan kecil ini, dapat menjadi inspirasi atau dorongan ,agar daripada membelanjakan uangnya secara boros untuk hal hal yang tidak ada gunanya. Mungkin dapat mengawali dengan mengoleksi buku buku.

Karena buku buku yang hari ini kita beli, bukan hanya untuk dinikmati sendiri, tapi dapat dibaca oleh seluruh anggota keluarga.Bahkan bila panda merawatnya, kelak akan dapat dijadikan warisan bagi anak dan cucu.

Koleksi Buku Ibarat Menanam Pohon

Mengoleksi buku adalah ibarat menanam pohon. Bila bibit yang ditanam asal asalan,maka akan sia sia kita bersusah payah menanamnya, karena tidak akan berbuah .Pada akhirnya akan ditebang dan  dijadikan kayu api.

Walaupun beda materi dan perlakuan,namun esensialnya  adalah sama.Sejak dari awal mengoleksi buku, harus dimulai dengan menyeleksi buku buku yang akan dibeli.Buku bisa tentang apa saja,misalnya:


  • pendidikan
  • keterampilan
  • seni dan budaya
  • bisnis
  • komputer
  • filsafat
  • sastra
  • bahasa
  • dan banyak lagi.

Perlu diteliti terlebih dulu isinya, walaupun tidak mungkin kita secara serta merta memahami isi nya secara keseluruhan,minimal secara garis besar,buku tersebut tidak berisi hal hal yang justru akan merugikan anggota keluarga kita ,yang membacanya.

Penempatan buku buku Dirumah:

Penempatan buku buku untuk orang dewasa, sebaiknya diletakkan dirak dalam kamar ,sehingga tidak dibaca oleh anak anak,yang belum pantas membacanya. Namun secara pribadi, kami tidak pernah membeli buku buku khusus "untuk dewasa", untuk sedini mungkin  mengantisipasi, agar jangan sampai kita sendiri tanpa sadar ,meracuni anak cucu kita dengan membawa bacaan yang tak berguna.malah berbahaya bagi moral anak anak

Buku buku yang kami beli sejak sepuluh tahun lalu, masih utuh dan tersusun dengan rapi pada rak rak mini, yang ada dikamar dan diruang tamu. Membeli buku adalah investasi yang berdaya guna ganda,yakni untuk kita, keluarga ,,teman teman yang berkunjung kerumah dan kelak perpustakaan pribadi ini, akan menjadi warisan yang tak ternilai bagi anak cucu.

Iluka, 23 Maret ,2015

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun