[caption id="" align="aligncenter" width="560" caption="Professor David Swain memperagakan label modem | abcnews"][/caption]
Sebuah temuan baru di Australia, dimana dengan memasang anting anting atau label di telinga sapi sapi, yang dilengkapi dengan modem, menghasilkan signal 7 MB perdetik. (abcnews)
Perkembangan teknologi mengalami peningkatan yang luar biasa. Hal-hal yang dulunya dianggap tahayul dan perlu kekuatan gaib untuk menciptakannya, ternyata belakangan adalah sebuah teknologi manusia. Semisalnya, memerintahkan agar pintu gerbang dibuka, maka begitu suara kita bergema: ”buka pintu!”. Maka serta merta pintu gerbang akan terbuka, tanpa perlu disentuh.
Tempo doeloe kisah kisah tersebut hanya dapat dijumpai dalam kisah 1001, misalnya dalam kisah Ali Baba dan 40 Penyamun. Dimana dengan mengucapkan: ”Sesama buka pintu, maka pintu gua secara serta merta terbuka”. Namun kisah yang dulu dianggap menakjubkan, kini sudah bukan apa apa lagi karena dengan membeli perangkat "voice command” setiap orang sudah dapat melakukannya.
Anting-anting Jadi Mobile Hotspot Wifi
Di Australia para peneliti di salah satu universitas yakni Central Queensland University, telah melakukan uji coba untuk mengembangkan sistim baru yakni menjadikan ternak sebagai mobile hotspot wifi. Dengan jalan memasang label, semacam anting-anting pada telinga hewan.
Menurut abcnews, yang memimpin penelitian ini adalah Professor David Swain. Tujuannya adalah untuk membantu peningkatan komunikasi bagi para petani dan peternak dan peternak di desa desa terpencil, yang selama ini sangat minim dengan komunikasi. Penyebabnya adalah tidak terdapat signal, karena jarak yang jauh.
Dengan adanya penemuan baru ini, maka sapi sapi akan terhubungkan dengan internet dan mendapatkan cakupan 3G, menurut Professor David kebiasaan sapi untuk selalu hidup dalam kelompok kelompok, secara otomatis akan menghasilkan signal yang cukup kuat, sehingga para petani yang tinggal dipelosok pelosok terpencil juga dapat berinternet ria.
Bahkan pada tiap sapi yang diberikan label atau anting, dilengkapi juga dengan spotlight, untuk memudahkan petani pada malam hari membedakan, mana sapinya yang dilengkapi dengan alat sarana komunikasi ini. Yang diperkirakan akan menghasilkan kekuatan 7 MB per detik sehingga dengan demikian, para petani terpencil ini juga dapat ber facebook ria.
Mungkinkah Diterapkan di Indonesia?
Mungkinkah hal ini diterapkan di Indonesia? Tentu bukan hanya untuk para petani atau peternak, tetapi bagi warga masyarakat yang tinggal jauh terpencil diberbagai pelosok tanah air sehingga mereka juga mendapatkan kesempatan, untuk setidaknya memahami tentang perkembangan tehnologi terbaru. Sehingga dengan demikian, akan mampu mengubah paradigma yang selama ini sudah telanjur tertanam, bahwa segala sesuatu yang tidak dipahami, dihubungkan dengan tahayul dan mistik. Padahal hanya sebuah kemajuan teknologi.
Semoga Indonesia juga bisa!
Iluka, 02 April, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H