Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Lowongan Pekerjaan di Sydney Paddy's Market

3 Februari 2014   20:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   02:11 551
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_310092" align="aligncenter" width="300" caption="doc.pribadi / di foto tgl. 2 februari 2014"][/caption]

Lowongan Kerjadi Sidney Paddy’s Market

Hari Minggu ,saya dan istri,bersama putri kami dan kedua cucu janjian mau makan siang bersama dengan sepupu ,yang sudah 12 tahun tidak pernah ketemu. Kami janjian di Marigold Restaurant,yang berlokasi di China Town.

Ternyata begitu kami sampai. Beberapa puluh orang sudah antri untuk masuk ke Lift,untuk bisa sampai ke restaurant yang berada di tingkat 3. Kemungkinan karena masih suasana Imlek,dimana pada hari itu di gedung Paddy’s Market ada pertunjukkan Barongsai. Yang akan disusul dengan parade dari berbagailatar belakang budaya China tempo dulu.

Setelah menanti sekitar 30 menit.kami dapat giliran masuk. Tiba tiba telpon bordering.Dari sepupu saya ,yang mengatakanbahwa mereka sedang on the way dan kemungkinan dalam waktu 10 menit sudah akan sampai di restaurant. Dan ternyata benar, tidak sampai 10 menit kemudian,muncul wajah sepupu saya,seorang wanita yang usianya dibawah saya 6 tahun. Kendati sudah lebih dari 12 tahun tidak ketemu.namun karena wajah kami tidak berubah banyak,maka dengan serta merta kami sudah saling mengenal.

Pertemuan yang mengharukan,karena ternyata dari total 8 bersaudara,sepupu saya yang bernama Merry, yang tersisa hanya ia dan kakak perempuannya. Sedangkansaudara lelakinya sudah terlebih dulu berpulang.

Makan bersama

Sementara itu masih ada 2 keluarga lagi yang bergabung bersama kami,yakni Pauldan James,bersama keluarga. Maka suasana bertambah ramai.karena total kami semuaya sudah berjumlah15 orang. Kami makan sambil mengobrol hilir mudik dan sekaligus bernostalgia waktu waktu masih sama sama muda dulu.

Sekitar 2 jam kami makan siang bersama dan kami melihat masih banyak yang antrian di luar. Maka walaupun pelayan restaurant sama sekali tidak mengisyaratkan kami untuk segera meninggalkan ruang makan,namun kami tentunya harus tahu diri. Kami pamitan dan mereka semuanya akan melanjutkan perjalana n untuk kembali kerumah masing masing.Sedangkan kami masih menunggu ponakansaya Cherry dan Lisa, yang akan datang untuk bertemu jam 3.00 sore di café Paddy;s Market.

[caption id="attachment_310093" align="aligncenter" width="300" caption="doc.pribadi"]

13914349321022264464
13914349321022264464
[/caption]

Bendera Merah Putih di Paddy’s Market

Sambil menunggu kedatangan ponakan,kami mengitari Paddy’s Market,yang berlokasi hanya sekitar100 meteran dari restaurant Marigold. Tiba tiba mata saya tertuju pada sebuah bendera dengan ukuran yang cukup besar. Pada awalnya saya mengira,mungkin karena silau kena matahari,mata saya seolah olah melihat bendera Merah Putih berkibar di tengah tengah Paddy;s Market ini. Saya mencobabertanya pada salah satu pelayan toko disana,yang mengaku bernama Wita ,seorang gadis berusia sekitar 30 tahun,berasal dariSurabaya. Katanya sudah cukup lama bendera itu disana. “ Om kan tahu,orang Australia sama sekali tidak ambil pusing dengan urusan bendera . Beda dengan di negeri kita ya Om” kata Wita menjelaskan .

Wita sudah 2 tahun bekerja disini dengan Visa Student. “ Lumayan ,katanya” uang yang terkumpul dan dikirimkan ke kampung .sudah bisa membangun kembali rumahorang tuanya di desa. Menurut Wita,gaji disini agak kecil,antara 12 -15 dollar perjam. Tapi kerja santai,Cuma melayani pembeli saja Om. Kami kerja dari pagi sampai sore. Kuliah ntar belakangan,yang penting rumah orang tua sudah dibangun kembali.” Kata Wita dengan mantap.

Lowongan Pekerjaan Bagi Yang bisa Bahasa Inggeris dan Indonesia

[caption id="attachment_310094" align="aligncenter" width="300" caption="doc.pribadi/salah satu sudut Paddy"]

1391435041187573186
1391435041187573186
[/caption]

Hanya berjarak beberapa langkah dari sana,mata saya memandang sepotong kertas karton, yang bertuliskan secara acak ,yaitu mencari tenaga kerja yang bisa berbahasa Indonesia dan Inggeris. Maksudnya bisa berbahasa disini,lebih ditekankan pada kemampuan conversation. Entah orang bisa menulis dalam bahasa Inggeris dan Indonesia,mereka tidak peduli.Cara mereka mencari tenaga kerja,mirip dengan di Pasar Tanah Abang, Tidak perlu bayar iklan mahal mahal. cukup menempelkan secarik kertas,yang bertuliskan :"ADA LOWONGAN ".Hal  ini tidak hanya di sini,tapi juga di market market lainnya. Cara yang unik,murah dan mudah.

Hal ini sekaligus menepis anggapan,bahwa cari kerja disini susah. Kecuali yang mau milih milih,sesuai dengan ijazah yang dikantongi,memang akan membutuhkan waktu yang panjang guna mendapatan pekerjaan.

Ketika saya tanyakan pada Wita,berapa banyak orang Indonesia yang berkerja di Paddy’s market ini,menurut WiTa ia tidak tahu persis jumlahnya. Karena dalam waktu kerja,mereka sama sekali tidak boleh meninggalkan tempat, karena setiap saat pembeli akan datang berbelanja. Namun cukup banyak ,katanya menutup pembicaraan,karena sudah harus melayani calon pembeli lainnya.

Ketika kami berbelanja,kami memperhatikan,bahwa pegawai tidak boleh mengambil keputusan untuk mengurangi harga jual. Mereka selalu minta ijin ke boss nya terlebih dulu. Walaupun pada hari itu sangat banyak pengunjung di toko toko sepanjang koridor Paddy’s Market,namun tidak satupun kedengaran ada keributan. Para pengunjung,baik yang berbelanja,maupun yang sekedar “window shopping” dapat berjalan di pasar ini ,sambil berekreasi. Rasanya tidak ada preman pasar disini.karena di setiap sudut gang,ada petugas keamanan yang siap mengamankan lokasi pusat perbelanjaan terbesar di Sydney ini.

Semoga suatu waktu, di negeri kita ,orang juga bisa berjalan dengan santai,tanpa takut di copet atau diperas, Semoga!

Wollongong,4 Februari,2014

Tjiptadinata Effendi

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun