[caption id="attachment_371732" align="aligncenter" width="560" caption="Kendaraan antar jemput gratis/tjiptadinata effendi"][/caption]
Dinegeri Orang
Salah satu hal yang ditakuti di Indonesia ,adalah menjadi tua. Apalagi menjadi tua ,dengan ekonomi keluarga yang pas pasan. Tidak usah nanya ke Peramal,kita semua sudah tahu apa akibatnya dan kehidupan semacam apa yang kelak akan dijalani ketika sudah tidak bekerja lagi.
Duduk termenung dirumah dan melamun. Mau kemana mana ,butuh uang ,minimal untuk transportasi . Padahal uang pensiun hanya pas pasan untuk bisa bertahan hidup. Mengharapkan anak ,ternyata kehidupan anak juga tidak banyak bedanya. Maka para orang tua yang termasuk dalam kelompok ini , sudah harus pasrah diri. Terima nasib.
Apalagi bila kondisi sakit sakitan,sedangkankeuangan keluarga tidak memungkinkan untuk menyediakan perawat, yang akan mengantar kemana mana. Maka tidak mengherankan.,cukup banyak diantara para orang tua yang bernasib,seperti ini, ketika sudah lelah berdoa minta sembuh,namun kesembuhan belum kunjung tiba, maka tidak sedikit yang mengubah doanya menjadi :” semoga cepat cepat dipanggil Tuhan” . Hal ini bukanlahcanda murahan , melainkan sebuah fakta yang bisa ditemui dimana mana. Selama 3 bulan ,kami mengunjungi lebih dari 5o kota ,hingga kepelosok pelosok, tak sedikit para orang tua yang menderita dan tidak lagi bisa mengharapkan siapa siapa dalam hidupnya, mengubah doanya ,seperti yang saya sebutkan diatas,yakni memohon.agar cepat dipanggil Tuhan.
MenengokPara Orang Tua Dimanja Dinegeri Orang
Tadi siang ,sayadan istri ,singgah di Club,karena ada undangan. Untuk menjadi anggota, kami hanya membayar 5 dollar untuk setahun. Sebenarnya pembayaran ini, hanyalah sebuah formalitas belaka,karena ketika kartu anggota kita sudah diterbitkan, sekaligus diberikankupon untuk minum secangkir kopi atau segelas bir ,plus sepotong kue ,yang total harganya melebih dari 5 dollar.
Untuk wanita usia 63 tahun ,sudah dianggap Senior dan untuk pria ,usia 65 tahun, Kami berdua juga sudah menjadi member dibeberapa Club sosial,namun tidak pernah menggunakan fasilitas ,karena kami berdua masih mampu untuk menyetir sendiri kendaraan .
Kemudian ,sebagai anggota, maka bagi yang sudah tidak kuat menyetir,atau mungkin tidak memiliki kendaraan, tinggal menelpon dan akan dijemputdan diantarkan pulang . Perlayanan ini diberikan secara Cuma Cuma.
Sedangkan bagi yang sakit dan tidak bisa berjalan, akan dijemput dengan kendaraan khusus, Juga tanpa biaya apapun
Kegiatan di Club
Di Club ini ,para orang tua ini,boleh memilih. Duduk sambil kongkow kongkow ,sambilmereguk secangkir kopi atau segelas bir atau bermain Bingo. Ada hadiah kecil kecilan, untuk memeriahkan permainan ini. Dan secara berkala ada :”raffles ticket’yang diberikan secara gratis dan diundi. Bagi yang disebutkan nomernya, mendapatkan daging satu pack.
Menyaksikan semuanya ini, tak tampak seorangpun yang berwajah lesu dan muram. Mereka bisa bercanda ,sesame gaek gaek atau sambil menikmati permainan Keno. Rasanya senang sekali melihat orangorang tua disini ,masih dapat menikmati hidup secara layak. Mereka tidak perlu menyusahkan anak cucu,untuk antar jemput, karena memang sudah ada kendaraanyang disediakan.
Sesekali mereka dibawa ke mall untukwindow shoppingdan menghabiskan waktu mereka seharian, untuk kemudian diantarkan kembali kerumah masing masing.
Terpikir oleh saya,:” Alangkah eloknya, bila suatu waktu di Indonesia, para orang tua .juga dapat menikmati hidup seperti disini. Sehingga tidak ada lagi yang berdoa minta cepat dipanggil Tuhan.
Mount Saint Thomas, 6 Maret, 2015
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H