[caption id="attachment_324804" align="aligncenter" width="500" caption="Ilustrasi/Admin (Shutterstock)"][/caption]
Langkah Langkah PentingAtasi Ganguan "Lupa"
Pelupa dan susah mengingat apa yang mau dikerjakan, jangan dianggap remeh. Karena bila dibiarkan berlarut, semakin lama akan semakin parah. Menjadi orang yang pelupa , apalagi bila sampai ketahap Amnesia,sungguh sungguh tidak nyaman dan menjadikan hidup kita seperti kapal yang kehilangan kompas.
Hal ini bukan dikutip dari mana mana,tapi adalah pengalaman diri sendiri,yang pernah mengalami amnesia selama lebih dari satu tahun. Hal hal kecil yang kelihatan sangat sepele,tapi karena sering kali terjadi,secara sadar ataupun tidak, menghanyutkan kita kedalam lubang, yang namanya amnesia.
Mulai dari bangun pagi,perasaan kita jadi terganggu. Karena tadinya serasa ada hal penting yang mau disampaikan kepada istri atau anak anak, tapi tiba tiba lupa apa yang mau dikatakan. Atau kita mondar mandir beberapa kali ke kamar mandi,tapi tidak jadi mandi. Bisa juga, serasa baru sesaat ini kita meletakkan pakaian untuk ke kantor, tapi persis sehabis mandi,ternyata pakaian masih tertinggal di kamar.
Ketika berbicara dengan teman sekantor atau dengan tetangga,sedang asyik ngobrol ,tiba tiba telpon berdering. Begitu selesai pembicaraan via telpon, mau melanjutkan pembicaraan,ternyata kita lupa topik pembicaraan.Sehingga dengan menahan malu,terpaksa minta maaf dan bertanya, "Maaf, sampai dimana pembicaraan kita tadi?"
Bila hal ini sesekali terjadi, ya tidak masalah. Tetapi kalau hampir setiap hari terjadi,akan mengimbas pada daya daya hidup kita. Secara tanpa sadar, rasa percaya diri mengendur dan semakin menarik diri dari pergaulan. Lama kelamaan, kita akan kehilangan sahabat sahabat dan hubungan kerja juga menjadi tidak harmonis. Bahkan kerukunan rumah tangga bisa menjadi suram, hanya karena kita menggangap enteng gangguan sering lupa dan susah mengingat ini
Apa yang sesungguhnya terjadi, sehingga kita bisa menjadi pelupa? Proses mengingat itu sendiri tidak serta merta ke titik pointnya,tapi melalui tahapan pencatatan. Jadi apa yang ingin kita lakukan di catat oleh computer otak kita(registration). Catatan ini direkam (retention) dan dilanjutkan dengan proses recall atau pemanggilan kembali(mengingat). Bila salah satu dari ketiga unsur ini terganggu, maka terjadilah "lupa".
Pelupa ini bila dibiarkan bisa menjadi semakin parah,seperti yang saya alami:
- Lupa dimana meletakkan mobil
- Lupa bagaimana menuliskan tanda tangan
- Lupa hari ini hari apa atau tanggal berapa
- Lupa bahwa kita keluar rumah, masih berpakaian piyama
- Lupa mematikan api kompor
- Lupa mengunci pintu rumah
- Lupa bahwa sebenarnya sudah membayar barang yang dibeli
- Lupa bahwa ada meeting penting
- Lupa bahwa istri. /suami /anak./orang tua ulang tahun
- Lupa bahwa sudah makan
Langkah langkah yang harus dilakukan
Setiap kali kita memasukkan data untuk diingat,pikiran harus konsentrasi. Misalnya bangun pagi :
Langkah pertama kita masukkan data:" mandi" dan untuk memastikan data ini tersimpan dengan baik,maka kita ulangi menyebutkan kata:" mandi" beberapa kali, di dalam hati.
Langkah kedua: ketika mulai melangkah menuju ke kamar mandi,ulangi sekali lagi, Â " mandi"