[caption id="attachment_318237" align="aligncenter" width="300" caption="ft.doc.pri: Marlin seberat 104 kg."][/caption]
Berburu sekaligus Berwisata di Bawah Laut Asyik dan Menegangkan
Berburu di bawah laut,tidak kalah mengasyikan dan sekaligus menegangkan, dibandingkan dengan berburu dihutan belantara. Karena alam raya dibawah laut tidak kalah indahnya dari dipermukaan bumi, tetapi sekaligus tidak kurang berbahayanya.
Kalau berburu di hutan belantara,maka bahaya yang harus ditempuh,selain dari luka luka terkena duri dan semak belukar,masih ada yang lebih berbahaya lagi,yakni : harimau dan binatang berbisa lainnya.Binatang yang tadinya menjadi buruan kita, misalnya babi hutan,tiba tiba saja bisa berbalik arah. Dari status pemburu, bisa saja status kita berubah menjadi buruan .Tapi bagi yang suka berpetualang,justru disanalah letak seninya. Semakin bahaya ,semakin menantang dan semakin seru.
[caption id="attachment_318238" align="aligncenter" width="360" caption="ft.docpribadi: taman laut yang mempersona"]
Pemandangan di Bawah Laut sangat memukau,tapi bisa Mematikan
Kalau saya suka berburu di hutan,maka ponakan saya suka berburu di laut. Mungkin sejalan dengan karirnya sebagai anggotaMarinir.Eddi Effendi yang hobbi berburu dibawah laut,tentunya tidak sembarang melangkah. Nalurinya sebagai seorang prajurit angkatan laut, sudah terlatih untuk mempersiapkan segala sesuatu secara matang,sebelum melangkah. Salah satu hal yang mendasar adalah ikut latihan menyelam,sehingga mengantongiSertificate Dive Master.
Ketrampilan dan pengalaman selama bertahun tahun berburu dibawah laut,menyebabkan Eddi berani mengambil resiko dengan mengajak kedua putrinya yang masih remaja : Nitasa dan Catherine untuk ikut serta menyelam dikedalaman . Pemandangan dibawah laut,tidak kalah indahnya dari pada taman yang ada dipermukaan bumi. Namun keindahan ini ,tidak jarang menjadi perangkap yang mematikan,bagi orang yang tidak berpengalaman. Karena dibalik keindahan tersebut,terselubung ada ubur ubur berbisa ,karang yang mematikan dan ular yang sangat cantik,namun dengan satu kali gigitan,maka korban tidak sempat lagi naik kepermukaan. Karena semakin cantik seekor ular,semakin berbahaya bisa yang melekat pada gigitannya.
[caption id="attachment_318241" align="aligncenter" width="300" caption="catherine : usia 10 tahun ikut menyelam: doc.pri"]
Belum lagi ada ikan “bajan” yang mulutnya sangat besar dan gigitannya mematikan. Ikan buntal yang beracun ,yang juga tidak dapat dipandang remeh. Tapi bagi yang berpengalaman,kedua jenis ikan berbisa ini ,bisa menjadi santapan yang sangat lezat. Namun bagi yang tidak berpengalaman,dapat menjadi makanan maut
[caption id="attachment_318239" align="alignleft" width="640" caption="Eddi Effendi dan putrinya nitasa/doc.pribadi"]
Senjata Penembak Ikan
Senjata Penembak ikan,sangat sederhana.Di negara tetangga kita Singapore,dapat diperoleh dalam berbagai jenis ukuran. Tidak diketahui,apakah di Jakarta juga sudah ada toko yang menjualnya. Kalau di Singapore harganya berkisar antara 2 sampai 3 jutaan.Senapan yang ditembakkan dengan mengunakan semacam karet dan sekaligus ada tali yang mengikat anak panah yang dijadikan ujung tombak untuk berburu ini,ujungnya berkait ,sehingga ikan yang diburu,tidak bisa lagi melepaskan diri.
Bagi orang yang awam ,yang baru pertama kali berburu dilaut,sudah sangat senang bila bisa mendapatkan ikan,jenis apapun, Yang penting bisa untuk dimakan.Tapi bagi Eddi,tidak begitu, Ia memilah mana ikan yang mahal yang akan dijadikan targetnya.
Pernah sekali ketika sudah bersiap siap untuk naik kepermukaaan ,karena sudah merasa cukup mendapatkan ikan,,tiba tiba Eddi dikejar seekor Hiu. Pada umumnya, orang lebih suka membiarkan hasil tangkapannya dirampok ikan Hiu,yang penting dirinya selamat. Tapi bagi Eddi hal tersebut tidak berlaku. . Mungkin karena sudah terlatih sebagai seorang Perwira Marinir,tidak ada kata menyerah dalam kamusnya. Maka Eddi bukannya lari,malah berbalik arah dan membidikn senjatanya kearah Hiu yang datang hendak merampaas hasil jerih payahnya. . Entah karena kaget atau mungkin belum pernah menemukan manusia yang nekat dan mau mempertaruhkan nyawanya demi hasil tangkapannya,ternyata membuat si Hiu perampok hilang nyali dan berbalik arah melarikan diri.
Ketika masih berada di Kota Padang,kami sering menangkap ikan di pantai Taman Nirwana,sekitar sejam berkendara dari kota . Tapi sejak pindah ke Jakarta,Eddi lebih banyak menghabiskan waktunya untuk berburu di Kerawang lepas pantai ,disaat saat hari libur.
[caption id="attachment_318240" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu hasil tangkapan : ft doc.pribadi"]
Berburu ikan di bawah laut,sungguh sangatmengasyikkan ,karena selama berburu,dapat menikmati pemandangan yang sangat indah. Kendati bahaya bisa saja mengancam sewaktu waktu. Memang,segala sesuatu mengandung resiko,termasuk hobbi berburu ikan.
Bengkulu, 02 April,2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H