Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Hal yang Perlu Diperhatikan Sebelum Mengirim Anak Study Keluar Negeri

5 Mei 2014   06:10 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:52 818
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13992197311771562407

[caption id="attachment_322581" align="aligncenter" width="300" caption="salah satu university di USA/california state university chiko"][/caption]

Kesehatan

Bila kondisi kesehatan anak tidak memadai, maka sebaiknya jangan memaksa anak untuk tetap melanjutkan studi keluar negeri. Jangan lupa biaya pengobatan diluar negeri bisa beberapa kali lipat dibanding di Indonesia. Bila ada gigi yang harus ditambal atau kaca mata yang perlu diganti,maka lakukanlah sebelum berangkat keluar negeri. Merawat gigi di luar negeri, misalnya di Australia, bisa sampai 2 ribu dollar.

Menentukan Studi di bidang apa

Pikiran bahwa: "Yang penting anak study diluar negeri." Adalah suatu kesalahan cara berpikir. Karena bila anak study di jurusan yang sama sekali tidak diminatinya atau tidak banyak manfaatnya di Indonesia, maka kita hanya akan buang waktu dan uang ,untuk sesuatu yang tidak bermanfaat,selain bisa pamer ,bahwa anak tamat diluar negeri. Sedini mungkin diskusikanlah jurusan atau bidang apa yang akan dituju,sebelum memutuskan mengirim anak keluar negeri.

Kemantapan di Bidang Keuangan

Kemantapan di bidang keuangan ,perlu menjadi perhatian utama. Jangan berpikir hanya dengan menjual mobil ataupun menjual sawah, terus sudah bisa menyekolahkan anak diluar negeri Sebagai gambaran untuk satu bulan ,minimal diperlukan untuk biasa hidup diluar negeri (misalnya :Australia) adalah 1000 dollar atau setara dengan 10 juta rupiah setiap bulan. Jumlah ini belum termasuk uang sekolah dan kegiatan lainnya.

Negara yang di Tuju

Perlu dipikirkan dan didiskusikan pada anak , negara mana yang akan dituju,sesuai denganrencana bidang study mana yang diminati. Hidup di negara Asia ,tentu akan sangat berbeda dengan hidup di negara barat. Baik pola makanan,maupun adat istiadatnya. Perlu diingat juga, bahwa ada negara ,dimana ijazah bisa diperoleh dengan sangat mudah,dengan kedok: "Open University" atau universitas terbuka. Kalau keluar negeri hanya untuk mendapatkan sertifikat semata, maka tidak perlu harus jauh jauh.

Universitas

Memilih Universitas tentunya merupakan langkah yang tidak kalah pentingnya. Mengingat diluar negeri, terutama di Amerika, banyak universitas tanpa kampus. Baik dari jarak ,maupun dari sudut kenyamanan dan keamanan, Australia mungkin merupakan negara yang pas untuk study . Disamping selama ini, gejolak politik sama sekali tidak mempengaruhihubungan antar warga, baik dilingkungan universitas, maupun dengan warga umum disana.

Manfaatnya

Anak anak yang tamat dari study diluar negeri , akan jauh lebih mandiri, disamping bahasa Inggeris yang digunakannya sehari harian selama study disana.Cara berpikir dan sikap mental yang jauh lebih dewasa.serta berpikiran yang universal .Berani mengemukan pendapatnya secara terus terang,

Mengikuti semua perkembangan tehnologi dan kemajuan dunia secara actual . Selesai study dan kembali ke Indonesia, sebagai seorang sarjana yang "siap pakai" atau dalam kata lain,pekerjaan sudah menunggu.

Resiko yang Mungkin Timbul

Rasa keangkuhan diri dan merasa lebih pintar dari orang lain. Berkurangnya atau bahkan kehilangan rasa hormat menurut ukuran budaya di Indonesia,karena terpengaruh oleh budaya barat. Terlibat pergaulan bebas.

Saran:

Bila alergi terhadap udara dingin, jangan memaksa anak untuk study ke negara yang mengalami 4 musim. Akibatnya, study akan terhenti di tengah jalan ,mengingat dibeberapa negara ,temperature bisa mencapai di bawah nol derarjat celcius.

Bila keuangan tidak mantap, lebih baik bersabar hingga mencukupi. Jangan lupa, di negeri orang, tidak ada istilah pinjam uang sama teman, karena masing masing harus berjuang untuk hidupnya sendiri.

Berpergian keluar negeri, apalagi studi dalam jangka waktu yang panjang, perlu diingat, bahwa kita berada di sana dengan membawa nama bangsa dan negara Indonesia. Sekali berbuat kesalahan, maka bukan hanya anak anda yang menanggung resikonya, tetapi sekalilgus mempertaruhkan nama bangsa dan negara.

Adalah sangat baik untuk beradaptasi dengan masyarakat dimana kita berada, seperti kata pepatah:" Dimana bumi dipijak, disana langit dijunjung." Tapi tentu nya tidak meniru hal hal yang negatif. Always be your self. Karena bila studi sudah selesai, maka kita tetap kembali dengan kepribadian Indonesia.

Catatan Penulis:

Catatan ini saya himpun dari pengalaman kami menyekolahkan ketiga putra putri kami ke U.S.A. ketika mereka baru berusia 14/15 tahun. Awal yang paling sulit dilalui oleh anak anak adalah perasaan homesick dalam awal 6 bulan pertama. Sedangkan bagi orang tua, adalah merasa lonely, ketika anak anak berada jauh di rantau orang.

Namun karena kami selalu melakukan komunikasi secara berkesinabungan, maka kami bersyukur, ketiga putra putri kami tidak terkena dampak negatif dari pengaruh studi diluar negeri. Mereka sama sekali tidak angkuh dan tetap mampu bersosialisasi dengan teman teman lama begitu kembali ke tanah air.

Jakarta, 05 Mei, 2014

Tjiptadinata Effendi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun