Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Langlah-langkah Efektif Atasi Gangguan Kesehatan akibat Stres (Pengalaman Pribadi)

4 Juni 2014   15:29 Diperbarui: 20 Juni 2015   05:25 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
14018451681110851542

[caption id="attachment_327313" align="aligncenter" width="450" caption="hidup harus seimbang"][/caption]

Langkah Langkah Efektif Hindari Gangguan Kesehatan Akibat Stress- Pengalaman Pribadi

Kendati pernah mengambil mata kuliah di jurusan Psikologi, namun Penulis bukanlah orang yang sangat memahami tentang masalah masalah kejiwaan , hubungannya ,serta pengaruhnya terhadap phisik seseorang . Oleh karena itu penulisan artikel ini, semata mata berdasarkan kajian pengalaman pribadi ,selama dua tahun mengalami stress dan depressi yang berkepanjangan. Pengalaman ini diperkaya lagi dengan perjalanan Penulis ,mengujungidan memberikan layanan sebagai consultant gratis , bagi orang orang yang menghadapi stress dan berbagai masalah kehidupan. Proses pembelajaran diri ini sudah berlangsung sejak tahun 1998. Sehingga setidaknya ,secara sangat mendasar mendapatkan data data penyebab orang stress dan bagaimana menyikapinya, agar terhindar dari efek gangguan terhadap kesehatan. Baik Phisik maupun bathin.

Stress Positif dan Stress Negatif

Kata :”stress” dikenal oleh semua orang. Bahkan anak anak yang masih duduk di SD juga sudah bisa mengatakan :” Saya Stress.” Stress merambah dan merasuki semua sektor sektor kehidupan manusia, entah apa kedudukannya atau ditingkat manapun latar belakang kehidupan sosialnya.

Stress adalah tekanan atau beban yang bisa datang kepada siapa saja. Dalam arti positif, stress sesungguhnya dibutuhkan oleh setiap orang Karena stress memacu, mendorong dan “memaksa “ kita untuk bisa mencari jalan keluar untuk mengatasi masalah yang sedang dihadapi. Stress juga diperlukan untuk memotivasi orang untuk mencapai tujuannya. Namun stress dalam kadar yang overdosis akan melahirkan reaksi phisik maupun emosional, yang bila orang yang dihinggapi stress tidak siap atau tidak kuat menahan tekanan atau beban ini, maka ia akan menjadi rapuh dan tumbangatau dalam bahasa kerennya disebut:” distress”

Didalam menuliskan artikel ini Penulis berusaha sedapat mungkin untuk tidak mengunakan istilah istilah keren, yang tidak akan membantu pembaca, malah akan memberikan efek kebosanan dan jenuh membacanya.

Stress di dunia Bisnis

Sebagaiorang yang pernah selama 3o tahun berkecimpung di dunia bisnis, Penulis sangat memahami di dunia bisnis ,bahkan stress sudah menjadi “makanan pokok” sehari harian. Begitu membuka mata di pagi hari, otak sudah mulai berkerja. Tentang bagaimana menjual dengan harga yang menguntungkan, tentang bunga uang yang harus dibayarkan, tentang check yang jatuh tempo dan sudah harus di danai, Letter of Credit yang bermasalah. Claimquality yang harus diselesaikan ,urusan dengan sucofindo tentang sertifikat mutu barang dan seterusnya.Begitu sang mentari muncul di ufuk timur, maka seiring dengan ini, stress juga mulai muncul di ambang pikiran . Menurut saya hal ini, di alami oleh hampir semua pebisnis, terutama yangmasih belum mapan bisnisnya.



Stress Bisa datang dari berbagai pernak pernik Kehidupan

Bisnis hanyalah salah satu sisi dari pernak pernik kehidupan manusia. Stress bisa datang dari pelbagai pejuru.Penyebabnya bisa saja karena faktor phisik atau karena faktor psikis dan atau bisa jadi karena kedua duanya, yakni phisik ,maupun psikis atau mental.

Antara lain:

meletakkan target yang terlalu tinggi, sedangkan pencapaian jauh dibawah itu.

Kerja keras yang berlebihan

Kelelahan lahir batin ,

kecemasan yang tidak pada tempatnya

kehilangan pegangan hidup

merasa tidak mendapatkan tempat dalam hidup bermasyarakat

Stress dalam kadar yang lebih berbahaya, penyebabnya bisa dari:

Kehilangan orang yangdicintai

Perceraian

Broken home

Ditipu oleh sahabat/orang dekat

Konflik dalam rumah tangga

Urutan daftar ini tentu dapat diperpanjang, sesuai dengan pengalaman hidup masing masing. Karena hal hal yang dapat memicu stress bagikita, belum tentu memberikan efek yang sama pada diri orang lain.

Akibat Stress pada kesehatan

Akibat stress yang berkepanjangan atau stress yang;”overdosis”, secara langsung ataupun tidak akan berdampak negative pada tubuh kita. Antara lain :mulai terasa pusing pusing, nafsu makan menurun,tidak antusias menghadapi hidup, maag kambuh, tidur gelisah, bahkan tidak jarang yang mengalami susah tidur ,jantung mulai berdebar tidak teratur,berat badan menurun drastic ,sariawan, ulu hati tidak enak dan tensi turun naik tidak teratur. Dalam kapasitas yang lebih buruk, stress dapat menjadi penyebab orang bunuh diri atau menciderai orang lain.

Bunuh Diri karena Kehilangan Pekerjaan dan ditinggalkan istri

Stress yang tumpang tindih, bisa menyebabkan ketahanan mental seseorang menjadi ambruk dan ia masuk kesuatu titik ,dimana baginya tidak ada lagi gunanya untuk melanjutkan hidup. Tetangga saya hidup berkecukupan,kendati tidak bisa disebut kaya. Namun beberapa tahun kemudian, mendadak perusahaan dimana ia berkerja mengalami kebangkrutan.Maka seluruh karyawan diberhentikan dan tidak mendapatkan uang pesangon apapun. Kendaraaan yang dipinjamkan perusahaan, yang selama bertahun tahun dimanfaatkannya, juga diambil paksa.Dalam kondisi stress kehilangan pekerjaan dan “kehilangan muka” pada tetangga,karena tidak punya mobil lagi, secara mengejutkan, istrinya minta cerai ,karena tidak tahan hidup menderita. Selang seminggu kemudian tetangga saya yang masih berusia pada waktu itu sekitar 40 tahunan,di dapati oleh tetangganya mati bunuh diri ,dengan cara mengerikan.

Ini adalah akibat fatal dari perjalanan hidup manusia, yang dihinggapi stress secara tumpang tindih.

Langkah langkah Mengantisi Stress.

Sejak sedini mungkin, kita sudah harus memiliki falsafah hidup yang mantap, yang menjadi pedoman ketika hidup kita dilanda badai.Salah satunya adalah memahami, bahwa setiap waktu hidup itu bisa berubah, menjadi lebih baik atau menjadi lebih buruk.Siapkan mental sedini mungkin. “Hoping for the best, but ready for the worst”

Jangan terkecoh oleh “kata kata bijak” atau the wisdom words. Karena bijak pada situasi tertentu , bisa jadi petaka bila diterapkan dalam situasi yang berbeda. Sebagai contoh, ada cukup banyak orang yang memiliki falafah hidup:” Hidup saya mengalir bagaikanair sungai, saya hanya mengikutinya saja”.Nah ,coba kita renungkan barang 30 detik saja. Yang hanyut mengikuti aliran sungai adalah sampah sampah. Hidup kita bukan sampah, kenapa kita biarkan hanyut bersamaan dengan sampah? Disinilah mental kita diuji. Bila diperlukan, kita harus berani hidup melawan arus.

“Biar lambat asal selamat” ,untuk dijaman sekarang pribahasa ini sudah tidak lagi relevan untuk diterapkan dalam hidup. Yang lebih tepat adalah barang siapa yang lambat, ia akan terlambat.Kinerja harus berpatokan:” cepat ,tepat, cermat dan dapatkan”

Jangan menempatkan sesuatu menjadi segala galanya dalam hidup ini.Impian atau cita cita ,sudah menjadi suatu keharusan yang harus dimiliki oleh setiap insan. Karena manusia yang hidup tanpa cita cita ,sesungguhnya sudah mati ,walaupun masih bernafas. Namun, setinggi apapun cita cita atau impian yang ingin dicapai. Jangan pernah menempatkannya ,,sebagai :”segala galanya” didalam hidup. Hal ini untuk mencegah, seandainya impian atau cita cita tersebut tidak atau belum tercapai, jangan sampai menghempaskan hidup kita dalam stress berkepanjangan.

Jangan lupa, bahwa sebuah impian memberikan kita harapan .Harapan adalah sebuah kekuatan. Namun antara cita cita atau impian ,hingga menjadi sebuah kenyataan, ada sebuah jurang pemisah, yakni waktu yang diperlukan untuk meraih atau untuk menjelmakannya menjadi sebuah reality. Rentang waktu atau jarak inilah yang dinamakan resiko. Dan manusia harus berani mengambil resiko. Karena didalam hidup ini, yang paling buruk,bukanlah orang yang gagal meraih cita citanya, tapi justru orang yang tidak berani mengambil resiko dalam hidupnya. Tetapi perlu diwaspadai agar resiko itu tidak mempertaruhkan hidup kita bersama keluarga.

Semoga tulisan kecil ini, yang merupakan cuplikan sepotong pengalaman hidup penulis, ada manfaatnya untuk dibaca dan lebih jauh dapat memberikan inspirasi dan motivasi dalam memperoleh kehidupan yanglebih baik ,namun jangan sampai tejerat oleh efek negative dari stress

Mount Saint Thomas, 04 Juni , 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun