Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Berbagi Pengalaman Hidup Bagaimana Tetap Mesra Kendati Sudah Opa dan Oma

11 Juni 2014   12:51 Diperbarui: 20 Juni 2015   04:16 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_328449" align="aligncenter" width="640" caption="Two in one/ft. doc.pri"][/caption]

Berbagi Pengalaman hidup Bagaimana tetap mesra Kendati sudah Opa dan Oma

Banyak orang mengira, bahwa kemesraan itu hanyalah milik kaum muda atau bagi pasangan yang baru menikah dan masih dalam suasana honeymoon. Sesudah usia pernikahan meningkat satu atau dua tahun, kemesraan dalam keluargamenyurut dan memudar. Pasangan tetap hidup seatap dan sekamar,namun suasana hidup sudah terhanyut dalam rutintas. Seiring dengan terjadinya erosi kemesraan, maka sadar ataupun tidak ,kebahagiaan rumah tangga ,yang diawali bagaikan kisah pernikahan Cynderrella, mulai berkabut danremang remang.

Kemesraan itu datang dari hati

Pernikahan terjadi karena pertemuan dua hati. Karena itu hanya hati yang bisa mengawal kemesraan sepanjang hidup. Tidak dapat dipungkiri, bahwa hidup itu tidak seperti dongeng yang ditutup dengan kalimat” …..sejak saat itu Sang Pangeran dan Putri ,hidup berbahagia selama lamanya” .Ada kenyataan yang harus dihadapi ,bahwa hidup itu tidak pernah lepas dari masalah..Life is a problem. No life, means life is ended.Hidup itu sendiri adalah masalah,tanpa masalah berarti hidup sudah berakhir.

[caption id="attachment_328450" align="aligncenter" width="504" caption="di kapal pesiar Alaska/ ft.doc,pri"]

14024394092129896672
14024394092129896672
[/caption]

Mesra dalam kemiskinan

Ketika kami menikah 49tahun lalu, hidup kami morat marit. Kegagalan demi kegagalan dalam upaya mengubah nasib, tidak mengurangi kemesraan kami. Tidak hanya didalam rumah,tapi setiap kami berjalan selalu bergandengan tangan. Tidak ada kata kata kasar yang keluar. Bila salah satu dari kami terdiam, kami sudah memahami ,bahwa ada sesuatu yang salah. Kalau saya merasa bersalah, langsung saya minta maaf.Begitu juga dengan istri saya. Kami tidak pernah membiarkan kemarahan “menginap” dalam hati. Sebelum tidur kami sudah berdoa bersama. Membereskan ,sekiranya ada hal hal yang saling tidak menyenangkan.

Sebagai manusia,mustahil kami tidak berbuat kesalahan atau kekeliruan. Tapi tidak pernah salah satu dari kami menegur dengan katakata kasar dan seumur hidup, kami tidak mengenal kata kata makian Kalau ada yang saya tidak senang, saya hanya mengatakan pada istri saya:” Sayang, lain kali jangan gitu yaa..” Begitu juga sebaliknya.

[caption id="attachment_328451" align="aligncenter" width="590" caption="14 tahun lalu di Tibet/ft.doc.pri."]

1402439585696730601
1402439585696730601
[/caption]

Makan sepiring Berdua

Diawali ketika kami masih hidup dalam kemelaratan, maka nasi ramas Padang sebungkus, kami makan bersama, bahkan waktu itu ,sebungkus nasi kami makan bertiga bersama putra kami. Dankebiasaan ini, tetap berlanjut hingga usia pernikahan kami memasuki usia ke 49.

Kami mengawali hari dengan doa bersama . Kemudian menikmati masing masing secangkircapucino. Karena kami berdua menyukai kopi /capucinno. Ketika istri saya sibuk urusan mempersiapkan masakan .cuci dan sterika pakaian, saya membersihkan kebun yang ada dibelakang rumah putri kami.

Selesai tugas, kami jalan jalan, ke club Senior atau ke mall dan bila sudah sampai waktu makan siang, kami makansiang ,sepiring berdua. Kesukaan kami sama, yakni :”Nachos”, makanan khas Mexico, yang pertama kalinya kami coba nikmati di Conzumel Island Mexico.Kemudian berlanjut untuk menjemput cucu cucu dan mengantarkan mereka ke Gymnastic atau ballet.

[caption id="attachment_328452" align="aligncenter" width="640" caption="di Italia, 3 thn lalu/ft.doc.pri"]

1402439854563880584
1402439854563880584
[/caption]

Mesra ,tapi tetap saling Menghormati dan Menghargai

Kendati sudah tidak ada batas atau jarak antara kami berdua, namun sejak awal pernikahan kami sudah sepakat untuk saling menghormati dan menghargai. Yang kami tunjukkan, dengan tidak pernah membuka dompet atau tas masing masing kecuali diminta. Bahkan surat surat yang datang,bila nama saya yang tertera,maka istri saya pastitidak akan pernah membukanya, Begitu juga sebaliknya,walaupun hanya surat dari bank,namun kami sudah membiasakan diri, bahwa mesra tidak berarti kehilangan rasa saling menghargai. Apalagi mengutak atik Hp, tidak pernah terlintas dalam pikiran kami. Apalagi melakukannya.

Cemburu?

Pasti, kalau cemburu ,kami maknai sebagai tanda saling mencintai. Takut dan kuatir bila cinta salah satu dari kami tersedot oleh tenaga lain. Oleh karena itu ,kami salng belajar dari hari ke hari dan dari tahun ke tahun, sehingga kami saling menjaga untuk tidak saling menyakiti hati . Kami berdua terbuka.

Tentang cemburu, waktu pertama kalinya ,kami datang ke Australia danminum kopi disalah satu café, tiba tiba si gadis yang melayani ,menyapa dengan sebuah senyuman:” Good morning darling..what can I do for you?”Hmm istri saya terperanjat dan melirik kearah saya dengan sorot mata mau bertanya. Begitu juga ketika istri saya dipeluk oleh bule ganteng, teman putri kami. Wajah saya merah padam …hehe.. Tapi,kemudian seiring perjalanan waktu, kami sama sama memahami ,hal itu adalah cara sopan santun dan menghormati ,yang menunjukkan keakraban. Tidak ada maksud lain. Mengenai sapaan di café atau restaurant:” Hallo sweet heart atau hallo darling adalah bahasa bisnis ,belaka” Seperti juga di Indonesia dikenal dengan senyum pepsodent, jadi sebuah keakraban ,yang menjadi bagian dari trick bisnis.

[caption id="attachment_328456" align="aligncenter" width="300" caption="di palangkaraya- 2012-ft.doc.pri"]

14024402321555141702
14024402321555141702
[/caption]

Keuangan

Sejak saya jadi pengusaha.kami melakukan job description atau pembagian tugas. Saya sebagai direktur utama ,memimpin perusahandan istri saya Lina,sebagai Komisaris Perusahaan dan sekaligus sebagai Bendahara.Bendahara tidak sama dengan juru bayar,yang tugasnya hanya melakukan pembayaran. Bendahara berhak menanyakanmengapa harus membayar sekian dan kalau perlu menghentikan pembayaran.Dengan jalan ini, keuangan perusahaan terkontrol dengan baik.

Dan walaupun sudah sejak 10 tahun ,saya sama sekali tidak lagi aktif diperushaan ekspor, namun saya masih memimpin 2 organisasi. Dan sekecil apapun sebuah organisasi tidak mungkin bisa bertahan tanpa dana. Ada dana berarti harus ada bendahara. Makaistri saya tetap menjadi bendahara seumur hidup,untuk mengontrol uang keluar masuk. Saya sebagai :”boss” ,tinggal menikmati apa yang sudah disiapkan oleh istri . Namun dikantong saya,tetap ada sejumlah dana, untuk keperluan imergensi.

Rencana Traveling

Kami keduanya hobbi melakukan perjalanan. Kemana saja. Bisa dalam negeri,bisa juga keluar negeri. Kami menjadwalkan, minimal sekali dalam setahun, kami berada diluar Indonesia dan juga diluar Australia. Kemana? Ya bisa kemana saja.

Kami tidak pernah berunding lama lama. Paling sehari dua dan kami sudah memutuskan apakah rencana jadi dilaksanakan atau tidak. Kalau sudah Ok,maka tugas istri saya adalah membeli tiket online,walaupun masih beberapa bulan lagi. Dan kami bersyukur, tidak ada rencana perjalanan yang kami batalkan. Kecuali mengalami kendala dengan pengurusan visa.

[caption id="attachment_328457" align="aligncenter" width="640" caption="salah satu sudut kota di Paris/ft.doc.pri"]

1402440542642878003
1402440542642878003
[/caption]

Dua tubuh , satu hati

Kemesraan bisa menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam hidup kami. 49 tahun saling belajar, maka kami berdua sudah sangat hafal, apa yang saya tidak suka dan apa yang tidak disukai oleh istri saya ,Kami masing masing menjaga, untuk tidakmelakukannya.

Namun, sebagai manusia, sudah pasti kami jauh dari sempurna.Betapapun tekad hati untuk menjadi suami yang baik dan istri yang baik,tetap saja terkadang kesalahan terjadi. Walau hanya kesalahan kecil dan sepele. Namun cintaitu adalah memaafkan dan cinta itu tidak menyimpan dendam.Dan tidak kurang pentingnya adalah cinta itu adalah sejilid buku yang isinya kemesraan dan kemesraan,hingga akhir perjalanan hidup .True love will never die.

Catatan:

Tulisan kecil ini ,bukan untuk menonjolkan kemesraan kami, tapi sebuah harapan agar ada manfaatnya bagi setiap orang yang membaca artikel ini.Setidaknya mengingatkan dan menjadi sebuah alarm bila diperlukan, untuk mengingatkan bahwa kemesraan bukan hanya untuk kaum muda,tetapi Opa dan Oma juga berhak untuk mesra seumur hidupnya.

---Kemesraan itu ..janganlah cepat berlalu.....

Mount Saint Thomas, 11 Juni,2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun