Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mengubah Botol Kosong dan Piring Pecah, Jadi Barang Seni Bernilai Tinggi

15 Juni 2014   23:46 Diperbarui: 20 Juni 2015   03:35 1024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_329150" align="aligncenter" width="614" caption="botol bekas yang terbuang,jadi barang seni:doc,pri"][/caption]

[caption id="attachment_329128" align="aligncenter" width="640" caption="piring ,porselen dan botol kosong,disulap jadi barang seni/ft.tjiptadinata effendi"]

1402822586151405094
1402822586151405094
[/caption]

Mengubah Botol Kosong dan Piring pecah ,jadi Barang Seni Bernilai Tinggi

Ternyata daya Kreasi dapat mengubah botol kosong dan piring sumbing atau pecah ,menjadi barang seni yang indah dan bernilai jual tinggi.Di Indonesia , biasanya botol kaca bekas minuman ,kecap, bir, sauce tomato dan lain lainya ,akan memenuhi tempat sampah,karena kita tidak tahu mau diapakan. Namun ternyata dengan daya kreasi.barang barang terbuang ini, dapat disulap menjadi barang pajangan yang indah.

Sangat menarik sekali menyaksikan ,bagaimana botol kaca ,yang sama sekali tidak menarik,bahkan kalau diberikan secara Cuma Cuma pun tidak ada yang mau. Namun dengan kepiawaian dan sentuhan jari jemari yang sudah terlatih. Ternyata mampu menyulap botol kosong dan piring yang sumbing ini ,menjadi benda yang sangat indah.

Piring Pecah

Piring yang pecah pinggirnya atau sumbing,baik yang berasal dari tempat sampah rumah tangga,maupun barang afkiran toko atau pabrik ini ,pertama tama dibersihkan. Lalu dikeringkan. Kemudian di potong dengan mengunakan sejenis alat ,yang mirip dengan pemotong kaca,hanya disini dilengkapi dengan alat pengukur. Memotong piring ,ternyata sama mudahnya dengan memotong kaca. Cukup sekali di gores dengan alat pemotong ,langsung terpotong sesuai dengan keinginan. Piring yang sudah dipotong ini, di empelas, agar permukaannya kasar, supaya lukisan cat yang akan ditorehkan diatas piring ini ,tahan lama dan tidak mudah luntur.

Piring yang sudah dilukis ini, di vernis dengan vernis khusus,sehingga mengkilap. Setiap orang mempunyai tugas masing masing dan mereka sudah sangat piawai melakukannya.Ujung pecahanpun tidak dibuang,karena masih akan dipotong dalam ukuran kecil kecil dan akan disusun menjadi bunga dan hiasan lainnya. Praktis yang terbuang hanyalan kepingan halus dari piring piring pecah ini.

Botol Kosong

Botol kosong dalam bentuk apapun ,dicuci hingga bersih. Kemudian dikeringkan . Botol yang sudah dikeringkan, “ditembak dengan pasir” ,menggunakan alat khusus, sehigga permukaan kaca ini menjadi kasar. Hal ini untuk mempermudah melukis dan mewarnainya dengan cat khusus. Tidak tampak peralatan modern disini,selain mesin mesin gerinda kecil dan mesin penyemprot pasir, untuk membuat permukaan botol kacah menjadi kasar.

Porselen pecah

Bukan hanya botol kosong dan piring pecah,tetapi juga porselen atau jubin yang afkir dari pabrik, semuanya ditampung disini . Dalam arti kata, semua sampah beling,bisa disulap dan dijadikan barang seni .Bukan saja menampilkan keindahan ,tetapi sekaligus merupakan usaha yang menjanjikan. Karena harga jual yang cukup tinggi.

Menyaksikan Pajangan Barang yang sudah Jadi

Menyaksikan pajangan barang barang yang sudah jadi, sungguh sulit dipercayai ,bahwa sebelumnya semuanya adalah barang barang bekas yang terbuang. Kini menjadi karya seni yang sangat indah dan nilai jual yang tinggi. Sebuah piring yang sudah di lukis harganya bervariasi antara 20 dolar ,hingga 50 dollar, tergantung motif dan keindahannya.

Sedangkan sebuah botol yang siap lukis, harganya berkisar antara 15 dollar hingga 50 dollar.Bagi kita orang Indonesia mungkin terasa agak mahal,karena 50 dollar adalah senilai 500 ribu rupiah. Namun bagi turis turis dari Eropah dan Amerika,50 dollar untuk sebuah karya seni, dinilai murah.

[caption id="attachment_329136" align="aligncenter" width="480" caption="ft.tjiptadinata effendi"]

14028230611645421006
14028230611645421006
[/caption]

Kagum

Kekaguman kita akan menjadi berlipat ganda,bila kita mengetahui, bahwa seluruh pekerja disini ,ternyata adalah penyandang cacat. Yang tidak cacat hanyalah Karyawan yang merangkap sebagai penerima tamu dan sekaligus kasir ,untuk menerima pembayaran.

Perang di Vietnam sudah lama usai. Namun ternyata masih menyisakan duka dan penderitaan berkepanjangan bagi orang orang yang terkena dampak perangini. Tidak semua mereka ikut memanggul senjata.namun perang tidak memilih ,mana yang tentara ,mana yang bukan. Peluru dan mortar memporak porandakan keluarga merekadan tidak sedikit yang mengalami cacat seumur hidup.Oleh karena itu kalau kita berkunjung ke Vietnam,ada banyak lokasi yang menampung para penderita cacat phisik ini. Umumnya dana untuk membangun usaha ini, diperoleh dari sumbangan luar negeri. Pemerintah hanya menyediakan tempat ,untuk dijadikan ruang berkarya.

Rasa kagum dan salut untuk kegigihan mereka ,berkerja keras untuk mengangkat harkat hidup,sehingga tidak menjadi beban keluarga.

140282390492514216
140282390492514216

Kami ini sama dengan piring pecah

Salah satu dari pekerja disini,ternyata cukup fasih berbahasa Inggeris. “Call me Paul” ,because my real name is very difficult to remember” Katanya ,dengan matanya tetap menekuni pekerjaannya.Our destiny is almost the same with the broken plates. In your country, maybe all the things is rubbish. But here .we can change them to become a value thing.So do I, we are all disable here, but by worked very hard, we can change my life, from nothing to be an artist.”

(terjemahan bebas: “ Panggil saja saya Paul. Karena nama saya yang sesungguhnya, sangat sulit untuk diingat. Nasib kami, hampir sama dengan nasib piring piring pecah ini. Kalau dinegeri anda, mungkin semua barang ini sudah dibuang ,Karena diangggap sampah,namun disini kami mampu mengubahnya menjadi barang berharga. Begitu juga saya. Karena kami adalahpenyandang cacat(kaki mereka buntung).yang mungkin dianggap orang tidak berharga.Tetapi dengan bekerja keras, kami bisa mengubah hidup kami, dari sosok yang tidak berguna, menjadi seorang Seniman.

Sementara berbicara, Paul sama sekali tidak mengangkat wajahnya. Ternyata sekejab ketika ada yang memanggilnya dan ia menoleh, baru saya tahu, bahwa sebelah matanya buta.

Kata Kata Paul Membuat saya Merinding

Kalimat yang diucapkan oleh Paul.,menurut saya bukan karena emosionil .tapi adalah sebuah kenyataan hidup yang teramat pahit. Tidak jarang orang orang penyandang cacat, dipandang remeh dan dianggap tidak berguna. Namun disini mereka menujukkan ,bahwadengan kerja keras. Mereka bisa mengubah paradigma ini. Sungguh, nasib itu ada ditangan masing masing orang.Tak seorangpun bisa mengubahnya,kecuali diri sendiri.

Mount Saint Thomas, 15 juni ,2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun