Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Nama Malala Yousafzai Kembali Menyita Perhatian Dunia

14 Juli 2014   21:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:21 1721
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_333629" align="alignleft" width="620" caption="Malala Yousefzai-ft.AP"][/caption]

Nama Malala Kembali Menyita Perhatian Dunia

Remaja Pakistan yang bernama Malala Yousafzai ini meroket ,ketika diusia 11 tahun,ia mulai menulis pada blognya dibawah nama samaran, tentang penderitaan gadis gadis seusianya, dalam mendapatkan pendidikan .dibawah pemerintahan Taliban. Surat elektronik ini kemudian diekspos okeh BBC dan dalam sekejap nama gadis remaja ini menjadi bahan pembicaraan dihampir setiap pelosok dunia.Namun pada bulan Oktober tahun 2012, seorang pembunuh naik bus sekolah yang ditumpanginya dan menembaknya tepat dikepala.

Dalam keadaan kritis, Malala diterbangkan ke Inggeris untuk mendapatkan perawatan intensifdan beruntung jiwanya dapat diselamatkan. Selesai menjalani rehabilitasi untuk pemulihatan kesehatannya, Malala kembali melanjutkanhasrat hatinya untuk berbuat sesuatu untuk menyelamatkan gadis gadis seusianya, yang berada dibawah berbagai tekanan.

Malala di Nigeria Dalam Usaha Membebaskan Para Siswi

Pengalaman buruk yang dialaminya dan hampir merengut nyawanya, ternyata tidak mampu menyurutkan tekad dan langkahnya untuk tetap berbuat sesuatuuntuk membantu gadis gadis seusianya. Dan kini Malala berada di Nigeria dalam upaya untuk membebaskan sekitar 200 siswi yang diculik dan disandra oleh kelompok militant Islam.Boko Haram

Bertemu dengan para orang tua siswi
Malala bertemu dengan orang tua dari lebih dari 200 perempuan yang diculik oleh militan Islam Boko Haram
dari sekolah mereka pada bulan April lalu. Para orang tua ,tidak kuasa menahan air mata mereka saat berbicara dengan Malala. Mereka mendengarkan ia berbicara dengan berapi api dalam mengungkapkan tekadnya yang membara,untuk menolong korban penculikan ini Pertemuan ini dilakukan pada hari Minggu di sebuah hotel di ibukota Nigeria Abuja.

Gadis Gadis itu adalah Saudara Saya

"I can see those girls as my sisters ... and I'm going to speak up for them until they are released," said Malala, who turns 17 on Monday. She was scheduled to meet with President Goodluck Jonathan. "My birthday wish this year is... bring back our girls now and alive," she said

"Saya memangdang gadis-gadis tersebut sebagai saudara saya dan akan melakukanupaya apa saja untuk mereka hingga mereka dibebaskan," kata Malala, yang ternyata 17 pada hari Senin. Dia dijadwalkan untuk Bertemu Dengan Presiden Goodluck Jonathan. "Keinginan dan harapan terbesar bagi saya pada hari ulang tahun saya adalah membawa mereka semuanya kembali dengan selamat”

Malala dilahirkan pada tanggal 12 Juli, tahun 1997 di kota Mingora Pakistan dan tepat pada tanggal 12 Juli kemarin adalah hari ulang tahunnya yang ke 17.
Malala adalah penerima hadiah Nobel Perdamaian berturut turut pada tahun 2013 dan juga pada tahun 2014. Sebelum ada pengumuman untuk peraih Nobel Peace Prize tahun 2014, Malala dengan rendah hati mengatakan:

“If I win Nobel Peace Prize, it would be a great opportunity for me, but if I don't get it, it's not important because my goal is not to get Nobel Peace Prize, my goal is to get peace and my goal is to see the education of every child.”

“Seandainya saya mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian, tentunya saya sangat senang, tapi kalau tidak, juga tidak masalah, karena tujuan saya bukanlah mendapatkan hadiah Nobel Perdamaian, cita cita hidup saya adalah mendapatkan perdamain danpendidikan bagi setiap anak” (terjemahan bebas)(sumber:www.smh.co.au)

Catatan: Semoga kelak akan lahir Malala lain di tanah air kita Indonesia, yang juga peduli akan nasib anak anak sebayanya.

Iluka 14 Juli, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun