Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

MH370 Hilang Misterius Malaysian Airline Terancam Bangkrut

18 Juli 2014   02:01 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:01 1025
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_333928" align="aligncenter" width="230" caption="ceomalaysianairline / ft.smh.com.au"][/caption]

Penumpang China Menurun 65 Persen Malaysian Airline Terancam Bangkrut!

Dalam kondisi yang sedang terpuruk oleh kerugian yang sangat besar, Maskapai Penerbangan Malaysia kembali mengalami pukulan berat dengan hilangnya MH370 bersama 239 penumpangnya pada tanggal 8 Maret 2014 yang lalu. Diantara seluruh penumpang pesawat naas ini, sebagian besar adalah penumpang yang berkewarganegaraan China. Akibatnya penumpang China menurun sebanyak 65 persen. Kondisi ini semakin memperparah Maskapai Penerbangan Malaysia ini dan terancam bangkrut.

Hal ini semakin diperburuk, karena pada waktu diadakannya rapat pemegang saham pada tanggal 25 Juni 2014 ,yang baru lalu, sebagian besar pemegang saham mempertanyakanhal tersebut dan sudah mengambil ancar ancar untuk memisahkan keuangan.Selanjutnya menurut CEO Malaysia Airline Ahmad Jauhari Yahuya, para pemegang sahammendesak ,agar dilakukan perubahan drastic untuk mengangkat kembali bisnis mereka yang sudah terpuruk begitu jauh. Menurut para pemegang saham,perusahaan telah lalai dalam hal memanage perusahaan, sehingga terjadi kerugian yang sangat besar ,sejak 3 tahun lalu berturut turut .

Topik penting lainnya adalah dampak keuangan dari penerbangan MH370, yang hilang dalam perjalanan dari Kuala Lumpur ke Beijing dengan 239 orang penumpang berada di dalamnya. Dan mereka ingin mengetahiui , bagaimana caranya perusahaan akan mengambil langkah langkah,untuk menyelamatkan perusahaan ini. Hal ini diharapkan akan mengawali sebuah harapan ,dalam upaya memulihkan kembali keadaan keuangan perusahaan yang dalam kondisi kritis.

Pemegang Saham Menuntut Perubahan Total

"Malaysia Airlines Harus merubah segalanya," katasalah seorang pemegang saham,yang bernama Chang Tek Huat, 65, Kepada wartawan. Saya telah menegaskan bahwaperushaan bertanggung Jawab atasmenurunnya kondisi keuangan perusahaan ,yang telah melanda perusahaan selama 15 tahun.

Dalam pertemuan tersebut, pemegang saham minoritas ditolak, meliputi pembayaran biaya direksi sebesar 396.000 ringgit ($ 123.000). Resolusi ini kemudian disahkan melalui pemungutan suara oleh Pemegang Saham mayoritas yang memiliki lebih dari 70% saham pengendali. Dengan bisnis semakin menipis dan uang tunai hampir habis, Ada beberapa kemungkinan untuk pemulihan, termasuk menyatakan kebangkrutan. Namun pihak pimpinan Malaysian Airline ,hanya memberikan komentar singkat tentang hal ini.

"Kami akan Pertimbangkan kebangkrutan jika memang kita bangkrut, tapi kami belum sampai kesana," kata Ketua Mohamad Nor Yusof , setelah selesai pertemuan. Maskapai ini, saya katakan, masih mampu membayar utang-utangnya, dengan cadangan kas sekitar 3 miliar ringgit.

Namun ketika disinggung mengenai kemungkinan tuntutan dari para kerabat dari keluarga penumpang MH 370 yang hilang misterius dan hingga kini tidak ada berita yang pasti, Pimpinan Maskapai Penerbangan Malaysian Airline ini menolak untuk berkomentar.(sumber:www.smh.com.au)

Catatan:

Hingga saat ini,masalah hilangnya Mh370 masih tetap misterius dan menggantung. Para kerabat penumpang ,merasa sudah tidak ada lagi berita yang dapat dipercaya. Karena sejak awal hingga kini, berita yang tersebar ,selalu simpang siur dan tidak terkonfirmasi

Mount Saint Thomas, 16 Juli, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun