Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gold Coast Taman Firdaus Ditepi Pantai

22 Juli 2014   22:34 Diperbarui: 18 Juni 2015   05:33 119
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_334723" align="aligncenter" width="490" caption="doc.pri/Gold Coast"][/caption]

Gold Coast Taman Firdaus Ditepi Pantai

Pesawat Jetstar yang kami tumpangi , mendarat dengan sangat mulus di Bandara Gold Coast City. Begitu turun dari pesawat ,kami bisa langsung melenggang keluar,karena hanya menenteng handbag masing masing, Sengaja kami tidak membawa koper, karena Cuma berlibur selama 3 hari di Pantai Emas ini.

Sesuai rencana, kami menuju ke kaunter car rental. Tidak sulit mencarinya, karena hanya berjarak sekitar 200 meter dariruang kedatangan. Membutuhkan waktu tidak lebih dari 10 menit, selesai mengambil foto copu Australian Driver Lisence saya dan sekalian Credit Card,menanda tangani formulir, maka selesailah urusan di kaunter ini. Kunci mobil sudah ada ditangan dan dengan santai kami menelurusi lapangan parkir mobil dan mencari nomer parking 59 ,sesuai petunjuk.

Senang melihat mobil masih dalam keadaan baru dan mengkilap. Kami langsung masuk kedalam kendaraan. Saya yang nyetir dan bu Lina sebagai co-pilot memberikan tuntunan berdasarkan GPS. Sedangkan dibangku belakang duduk adik ipar saya ,Margrit dan suaminya Sandro.

Kendaraan yang berlalu lalang , kelihatan sangat tertib dan berjalan santai, dengan kecepatan antara 50-60 Km perjam. Jarak antara Bandara ke Hotel ,sekitar 37 Km . Setibanya dihotel, kami disambut oleh Recepsionis,seorang wanita asal Mexico ,yang kebetulan namanya sama dengan nama istri saya : Lina.Namun karena kami datang terlalu awal, sedangkan jam check in adalah jam 14.00 siang. Maka kami diijinkan menitipkan koper dan diminta kembali lagi setelah jam check ini.

[caption id="attachment_334724" align="aligncenter" width="614" caption="burung burung akrab dengan manusia /doc.pri"]

14060175871057129852
14060175871057129852
[/caption]

Menuju ke Pantai

Dari pada duduk nongkrong dan buang waktu tidak jelas di hotel,kami manfaatkan dengannaik kembali ke mobil dan langsung meluncur menuju ke Pantai. Begitu turundari mobildan melangkah menuju kepantai, sungguh sangat terpesona menyaksikan pasir putihyang sangat bersihdan laut yang biru bening. Sedangkan di rerumputan dan ditepi pantai terlihat puluhan burung berbagai jenis, bermain dengan ceria.

Tak satupun diantara mereka yang berantem. Padahal mereka terdiri dari berbagai jenis burung. Ada Pelikan yang tubuhnya sebesar angsa, ada burun g Bangau yang sebesar ayam dengan paruhnya yang sangat panjang. Burung burung seagull yangmemekik dan bercanda ria, burung merpati jambul yang cantik dan berberapa jenis lainnya ,yang saya tidak hafal namanya.

Saya jadi teringat kisah tentang Taman Firdaus, dimana hewan hewan liar masih bersahabat dengan manusia yang pertama diciptakan Tuhan. Saya jadi merinding, bagaimana burung burung ini bisa hidup damai dan tidak berantem memperebutkan makanan? Padahal mereka itu hanya hewan yang tidak memiliki akal budi. Ternyata mereka justru sudah menerapkan hidup berdampingan dengan damai.Padahal kalau burung Pelikan maumenguasai seluruh daerah pantai,maka dengan mudah mereka bisa melakukan, karena disamping tubuhnya yang 10 kali lebih besar, juga dengan paruhnya yang kekar, maka jenis burung lainnya bisa dilalapnya hidup hidup. Tapi tidak dilakukannya.

[caption id="attachment_334725" align="aligncenter" width="614" caption="doc.pri/taman firdaus untuk manusia dan hewan"]

14060177421602858478
14060177421602858478
[/caption]

Bersahabat juga dengan Manusia

Ketika saya mencoba mendekati, mereka sama sekali tidak kaget,apalagi terbang. Bahkan waktu kami makan dan saya meletakkan sepotong kentang goren ditelapak tangan, maka burung Seagull tanpa ragu sedikitpun hinggap dan makan dari telapak tangan saya. Mereka begitu percaya ,bahwa manusia tidak akan menyakiti mereka.

Alangkah bahagianya burung burung di sini,karena mereka menemukan Taman Firdaus mereka di pantai Gold Coast ini. Bersahabat dengan sesama burung dan bersahabat juga dengan manusia.Sebuah pelajaran berharga bagi saya pribadi. Untuk bisa lebih peduli lagi pada orang lain.

[caption id="attachment_334726" align="aligncenter" width="494" caption="klinik burung 24 jam/doc.pri"]

14060178441372393892
14060178441372393892
[/caption]

Klinik 24 Jam untuk Burung burung

Sambil menikmatipemandangan yang indah memukau, saya menelusuri pantai dan berjalan perlahan ,menikmati taman firdaus yang terdapat disini. Tiba tiba padangan mata saya tertuju pada sebuah papan yang bertuliskan: “ Mohon sampaikan kepada kami, bila anda menemukan burung burung yang terluka atau membutuhkan pertolongan. Kami buka 24 jamdan dibawahnya ada tercantum dengan jelas nomer telepon yang bertanggung jawab untuk Klinik 24 Jam untuk burung burung ini.

[caption id="attachment_334727" align="aligncenter" width="614" caption="pemandangan dari teras kamar hotel/doc.pri"]

14060180211018698108
14060180211018698108
[/caption]

Pemandangan Indah Lewat Teras Hotel

Menikmati makan siang dengan menu Calamary and Chips (kentang dan cumi goreng) ,serta tidak lupa secangkir cappuccino ,sambil menikmatiindahnya pantai Gold Cost ini, sungguhsungguhmenggugah rasa syukur yang amat mendalam. Ditambah lagi dengan sikap bersahabat burung burung lepas bebas ini, yang membuktikannya dengan makan ditelapak tangan dan tidak takut sedikitpun pada kami.

Matahari yang bersinar lembut dan angin laut yang sejuk dimusim dingin ini, serasa melambungkan kegembiraan hati. Sungguh Mahabesarlah Tuhan. Begitu indah dan memesona ciptaanNya.

Walau serasa belum puas memandang keindahan alam disini, namun karena jam sudah menunjukkan pukul 14.10 menit, maka kami mulai melangkah kembali ketempat parkir kendaraan ,karena harus kehotel untuk check in.

Kami mendapatkan kamar dilantai 10 dan kamar kami letaknya berdampingan. Dari teras kamar yang menghadap ke teluk,kami bisa menyaksikan kembali pemandangan yang tidak kalah indahnya.Rasa kantuk dan cape ,karena tadi malam kami hanya tidur 2 jam,karena sudah harus ke bandara Sydney, serasa hilang lenyap disapu keceriaan yang memenuhi seluruh rongga hati dan jiwa.

Menemui keindahan demi keindahan alam yang luar biasa, seakan membius dan sayamerasa mimpi demi mimpi saya, selalu menjadikenyataan. Tanpa terasa mata saya basah.. karena rasa haru untuk berkah yang dilimpahkan Tuhan bagi kami.



Gold Coast , 22 Juli,2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun