[caption id="attachment_335117" align="alignleft" width="1024" caption="ft.doc.pri/dari potongan bambu dan kayu ,jadi alat musik bernilai seni yang tinggi"][/caption]
Potongan Bambu dan kayu Jadi Alat Musik Aborigin Bernilai Seni Tinggi
Kesempatan melakukan perjalanan bersama istri dan adik ipar berserta suaminya ke daerah Queensland, kami isi dengan acara yang sangat padat.Disamping menikmati hari hari libur kami , karena sudah lama sekali tidak ketemu ,kami juga memanfaatkannya dengan mengujungi kesenian Aborigin
Pada umumnya orang hanya mengenal nama:” Aborigin” ,karena merupakan penduduk asli dari benua Kangguru . Namun tidak banyak orang yang mengetahui tentang kehidupan orang Aborigin . Paling hanya melihat di layar kaca ataupun pada buku buku bacaan ,tentang orang Abogirin dan budayanya.
[caption id="attachment_335119" align="alignleft" width="384" caption="doc.pri/ sepotong kayu tua, jadi alat musik beralur seni tinggi"]
Bahkan di negeri asalnya sendiri, yakni Australia, suku Aborigin ini, seakan kurang mendapat tempat dalam kehidupan masyarakat . Baik karena mereka sendiri , lebih senang hidup dengan mengisolasi diri dalam kehidupan bermasyarakat, maupunrasa enggan dari warga pendatang, untuk bergaul lebih erat,karena perbedaan budaya .Masalah lain, adalah trauma masa lalu, yang dikenal dengannama :”The Lost Generation”, masih menyisakan suatu dinding pembatas antara orang Aborigin dan para pendatang.
Akibatnya kesenian dari orang Aborigin , hanya tersentuh pada kulit luarnya saja . Padahal kesenian mereka ,merupakan harta kekayaan dunia yang perlu dilindungi, agar tidak punah.Baik karena memiliki keunikan tersendiri,maupun karena merupakan kesenian kuno .
[caption id="attachment_335118" align="alignleft" width="1024" caption="contoh didgeridoo yang sengaja dibiarkan dalam alur asli dari cabang pohon/doc.pri"]
Musik adalah Kesenian Utama
Alat music yang specific dari orang Aborigin , dikenal dengan nama : “didgeridoo”, merupakanalat musik yang unik dan indah ,serta tidak rumit cara pembuatannya.Bahan bahan yang digunakan ,adalah sangat sederhana dan bisa diperoleh dimanapun secara mudah
[caption id="attachment_335122" align="alignleft" width="1024" caption="doc.pri"]
Mengunjungi Curumbin /Queensland
Menyaksikan dan mengamati dari dekat alat music orang Aborigin ini, sesungguhnya sangat menarik. Bahan bakunya sangat mudah diperoleh. Hanya terdiri dari bambu yang sudah cukup tua ,yang panjangnya sekitar 1,2 meter. Ada juga yang panjangnya hanya 1 meter dan lebih panjang.Alat music ini dikenal dengan nama:”didgeridoo”. Yang paling unik adalah yang terbuat dari dahan kayu. Karena sebagian dari kayu ini, masih dibiarkan dalam bentuk aslinya dan hanya dibersihkan, serta di furnish ,namun tetap tampil dalam gurata kayu aslinya.
Sedangkan yang terbuat dari bambu, di ukir ujungnya dan kemudian di furnish. Untuk membuat satu buah didgeridoo ini diperlukan waktu antara 3 sampai 7 hari, tergantung jenis lukisan dan ukiran yang ingin ditampilkan , serta corak dari alat tiup yang bernilai seni tinggi ini.
[caption id="attachment_335123" align="alignleft" width="640" caption="doc.pri/ Spirit and Art of Aborigin"]
Aborigin dan Papua ada kesamaan
Ada banyak kesamaan antara orang Aborigin dan Papua, baik dari segi penampilan phisiknya, maupu dalam tata cara mereka menjalani hidunya. Yang membedakan mereka adalah ,suku Papua lebih barnyak bergaul dengan dunia luar ,sehingga sudah banyak yang berbaur dan mengikuti perkembangan jaman. Sedangkan orang Aborigin, lebih senang hidup berkelompok dan mengisolasi diri,sehingga hanya sedikit dari mereka yang mampu hidup dengan menyesuaikan diri dalam kemajuan jaman. Oleh karena itu dari tahun ketahun hidup mereka hampir tidak menampakkan kemajuan, dibandingkan dengan hidup mereka seabad yang lalu.
Lukisan
Lukisan orang Aborigin ,juga merupakan seni yang specific. Mereka juga senang melukis didinding dinding ,untuk menampilkan sebuah kebanggan diri..Pada dasarnya motif lukisan mereka hampir senada. Baik dalam kunjungan kami di New South Wales, di Out Back Australia, maupun di Queensland, dapat dengan sangat kentara disaksikan motif yang sama dalam menuangkan rasa seni mereka . Bagi melalui lukisan pada dinding, alat musik, maupun pada kain,yang mirip dengan batik .
Amat disayangkan, barang barang seni ini, peminatnya semakin berkurang , sehingga tidak mencukupi untuk kehidupan mereka. Makanya mau atau tidak mereka harus mengalihkan kegiatan mereka pada usaha usaha lain yang lebih menjanjikan. Sehingga dikuatirkan bila hal ini tidak dicarikan jalan keluarnya, maka lama kelamaan keseniaa Aborigin ini ,akan hapus dari muka bumi.
Mount Saint Thomas, 25 Juli, 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H