Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014 - The First Maestro Kompasiana

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Cara Mudah Memahami Feng Shui untuk Meraih Cita-Cita Hidup

26 Agustus 2014   01:26 Diperbarui: 18 Juni 2015   02:34 1684
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pernah saya tanyakan kepada teman saya ,orang Australia,yang juga seorang arsitek bangunan. Mengapa orang Australia juga percaya ,bahwa rumah “tusuk sate “ tidak baik bagi penghuninya?

Menurut teman saya,mereka sama sekali tidak menghubungkan dengan hokki atau keberuntungan,apalagi terhadap cerita cerita horor tentang rumah tusuk sate.tapi dari hasil penelitian mereka,rumah yang dibangun dengan posisi “tusuk sate” memang dapat memberikan efek negatif bagi penghuninya,karena berbagai pertimbangan logika:


  • Angin yang berhembus akan bertumpu pada rumah “tusuk sate” ,karena terhambat oleh bangunan. Bersamaan dengan angin,terbawa juga debu,kotoran dan segala virus virus yang berterbangan.
  • Kendaraan yang liwat pada malam hari,suka atau tidak,akan menembakkan .cahaya lampunya kearah rumah “tusuk sate” sehingga langsung atatu tidak akan menganggu ketenangan penghuninya.
  • Bila terjadi sesuatu kecelakaan,misalnya rem kendaraan blong atau pengemudinya mabuk,maka sasaran utama adalah rumah tusuk sate.
  • Segala kekuatan pikiran(the power of mind.),yang positif ,maupun negatif,akan menghantam ,apa saya yang menjadi titik tumpu pandangan pengendara dan sasaran utamanya adalah rumah atau bangunan yang dalam kondisi tusuk sate.
  • Bila terjadi banjir,maka rumah tusuk sate akan menjadi tumpuan hantaman air’

Jadi mereka memaknai Feng Shui dari sudut logika ,ketimbang dari sudut keberuntungan

Menyiasati,andaikan sudah terlanjur membeli

Andaikan sudah terlanjur membeli rumah tusuk sate ini, terus mau di apakan? Mau di jual murah? Atau di biarkan kosong? Ah tidak usah begitu ekstrim,karena toh segala sesuatu didunia ini bisa disiasati.

Mereposisi fungsi ruangan,yang tadinya sebagai kamar tidur,diubah menjadi garasi atau gudang.

Menempatkan tanaman yang menjalar,didepan rumah,untuk menghadang debu dan kotoran ,serta sekaligus berfungsi menyerap segala energi negatif yang berembus menuju kerumah

menempatkan sebuah kaca di depan rumah,yang akan memantul ulang setiap sinar lampu yang datang dari setiap kendaraan yang lewat didepan rumah,sehingga diharapkan akan mampu menyadarkan pengemudinya yang mungkin lagi ngantuk,agar tidak nyelonong menabrak rumah. Dan segera mengubah posisi lampu dim nya menjadi lampu dekat.

Warna dinding pengaruhi kesehatan dan keharmonisan rumah tangga.

Warna adalah manifestasi dari energi . Energi selalu bergetar dan mengirimkan gelombangnya kesegala arah. Agaknya karena itu warna cinta kasih,digambarkan sebagai warna pink.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun