[caption id="attachment_340915" align="aligncenter" width="501" caption="ft.lanternmoonfestival/abcnews"][/caption]
Seniman Indonesia Berkiprah di Shandong -Tiongkok
Hari ini, tanggal 3 September, 2014, nama Indonesia kembali mengema di negeri tirai bambu Tiongkok. Tepatnya di Propinsi Shandong.
Dalam bulan bulan terackhir ini , berkali kali nama Indonesia mencuat secara menakjubkan di media luar negeri, antara lain beberapa prestasi yang dibuktikan oleh para mahasiswa/i Indonesia ,yang mendapat kesempatan untuk tugas belajar di luar negeri . Salah satunya adalah negara Australia.
Hari ini kembali para Seniman Indonesia memeriahkan Festival QzAsia yang bergensi dan berskala dunia. Dalam Festival QzAsia yang mulai diselenggarakan tanggal 3 September, 2014 ini, para Seniman Indonesia ini akan bergabung dengan lebihdari 250 orang Seniman dari berbagai negara
[caption id="attachment_340916" align="aligncenter" width="530" caption="sumberft:abcnews/radioaustralia/lanternmoonfestival"]
Berkiprah di Shandong
Provinsi Shandong terletak di bagian timur Cina di hilir Sungai Kuning. Ini berbatasan dengan Bohai dan Huanghai .Menghadap Semenanjung Korea dan untaian kepualauan Jepang , melintasi samudra.. Provinsi ini memiliki luas total lebih dari 150.000 kilometer persegi dengan jumlah penduduk lebih dari 90 juta jiwa.
Shandong merupakanpropinsi di Tiongkok, yang menjadi negara bagian ,yang merupakan kembaran atau sister state Australia Selatan. Festival ini akan berlangsung selama 3 minggu dan diperkirakan dihadiri oleh lebih dari60.000 orang,
Dari sekitar 30 pertunjukkan yang ditampilkan, enam di antaranya baru akan ditampilkan pertama kali. Selain Indonesia dan China, para seniman yang akan tampil juga berasal dari Jepang, Rusia, Filipina dan Mongolia dan banyak negara lainnya. Jumlah seniman yang akan tampil kira-kira 250 orang.
Pembukaan festival ditandai dengan penampilan Red Sorghum oleh Qingdao Song and Dance Theatre. Menteri Australia Selatan, Jay Weatherill, menyatakan bahwa hubungan Australia Selatan dengan Shandong diperkuat oleh Perjanjian Budaya. "OZAsia membantu membentuk gambaran Australia Selatan di tingkat nasional dan internasional sebagai masyarakat inklusif yang kaya akan budaya dan keragaman budaya," ucapnya.
"Penampilan budaya Asia memperkaya penonton Australia, karena mereka disajikan cara berekspresi secara artistik yang lebih beragam."Direktur festival OzAsia, Joseph Mitchell, menyatakan bahwa festival tersebut memberi kesempatan penduduk Australia Selatan untuk bertukar budaya dengan Asia. "Saya harap banyak penduduk Australia Selatan dan juga seniman tamu bisa bersenang-senang bersama," ucapnya.
Rencananya Festival Moon Lantern, akan diselenggarakan juga di Elder Park, Adeleide,Australia Selatan, dalam rangka memperingati 40 tahun ,perayaaan bulan menurut kalender Lunar.(sumber: weekendvote./abcnews/radioaustralia)
Catatan Penulis:
Dalam beberapa bulan terakhir, kiprah warga Indonesia,semakin sering menjadi topik berita di media luar negeri. Baik prestasi di bidang keilmuan, music dan seni. Tentunya hal ini menjadi petanda baik dan sekaligus kebanggaan bagi kita semua. Secara langsung ataupun tidak akan menjadi sarana perekat, untuk merajut kerja sama dengan berbagai negara,untuk semakin memperkaya pengetahuan dan keahlian kaum muda Indonesia diberbagai bidang.
Yang selangkah lebih maju dan pada waktunya ,Indonesia akan bisa berdiri sejajar dengan negara yang sudah maju. Semoga..
Mount Saint Thomas, 03 September, 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H