Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Edukasi Pilihan

Hasil Penelitian: "Rasa Cemas Ganggu Hubungan Ibu dan Bayi"

5 Oktober 2014   03:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   22:20 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346020" align="alignnone" width="613" caption="mother and baby,istock image"][/caption]

Abcnewsradioaustralia/ Anna Salleh

Rasa Cemas Ganggu Hubungan Ibu dan Bayi

Menurut Prof.Valsamma Eapen dari Fakultas Psikologi Universitas New South Wales, wanita yang menderita kecemasan ,berpotensi memiliki masalah hubungan emosi atau ikatan batin dengan anak-anak mereka. Hubungan Seseorang dengan orang tuanya, akan mempengaruhi hubugannya dengan anak anaknya sendiri dikemudian hari.

Bayi memiliki kepekaan yang tinggi terhadap orang yang mengendongnya. Karena bayi belum dapat berbicara,maka cara memprotes bahwa ia tidak senang digendong oleh sosok yang tidak sungguh sungguh menyayanginya adalah menangis dan rewell.

wanita yang gagal memiliki hubungan yang  baik dengan ibu mereka sendiri, akan melahirkan perasaan tidak tentram. Kondisi ini akan sangat berpengaruh,ketika ia sendiri kelak menjadi seorang ibu Tipe wanita seperti ini, lebih cenderung memiliki masalah ihubungan emosional dengan anak-anaknya sendiri.

Studi ibu dan anak

Eapen dan koleganya juga meneliti 100 ibu yangt tengah menanti kelahiran anaknya – Setengah dari mereka memiliki gejala kecemasan yang tinggi.Professor Eapen dan Colleganya,menemukan ,bahwa wanita yang memiliki kadar kecemasan yang tinggi ,ternyata memiliki hubungan yang tidak aman dengan orang tua mereka sendiri.

Tipe wanita seperti ini cenderung tidak merasa percaya terhadap hubungannya dengan orang lain, dan tidak juga memiliki ikatan batin yang bagus dengan anaknya yang baru dilahirkan.Dan terkadang dapat menjurus kehal yang membahayakan,yakni terselip rasa benci terhadap bayi yang dilahirkannya.

Masukan yang Berharga

Dengan mempelajari secara seksama hasil penelitian sang Professor, mengingatkan kita ,terhadap berbagai kejadian, dimana seorang wanita tega membuang bayinya sendiri, Hasil penelitian ini ,tentunya dapat dijadikan masukan yang sangat berharga ,terutama bagi kaum ibu,Bahwa hubungannya dengan putrinya ,kelak akan menjadi hubungan yang berantai dengan cucu cucunya yang akan lahir.

Dengan memahami resiko yang cukup tinggi ini, semoga akan menjadi inspirasi dan memberikan kesadaran dan mawas diri antara ibu dan putri putrinya.

Mount Saint Thomas, 05 Oktober, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Edukasi Selengkapnya
Lihat Edukasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun