Mohon tunggu...
TJIPTADINATA EFFENDI
TJIPTADINATA EFFENDI Mohon Tunggu... Konsultan - Kompasianer of the Year 2014

Lahir di Padang,21 Mei 1943

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Ketika KOPIKO Mampu Menjadi Obat Penawar

9 Oktober 2014   14:39 Diperbarui: 17 Juni 2015   21:45 225
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_346729" align="aligncenter" width="560" caption="KOPIKO made Indonesia ,ternyata laris di Australia/ft,tjiptadinataeffendi"][/caption]

Ketika Kopiko Ternyata Dapat Menjadi Penawar

Pada umumnya masyarakat Indonesia akan sangat senang bila mendapatkan barang barang made in luar negeri . Apakahitu pakaian ,sepatu ,maupun dalam bentuk buahan dan makanan. Tidak sedikit yang dengan bangga menceritakan, bahwa pakaian yang digunakannya adalah made in Paris atau mengunakan baju kaos dengan merk:” Australia, New York.Paris ,Alaska dan sebagainya.Mungki hal ini dapat menjadi obat penawar untuk sebuah kerinduan yang belum tergapai,yakni berkunjung ke luar negeri. Rasanya dengan mengunakan Kaos merk salah satu negara ,selain dari Indonesia, dapat memberikan sebuah kepuasan tersendiri.

Tentunya selama dalam batas tertentu, tidak ada salah nya setiap orang memiliki cita cita ,bahwa suatu waktu akan dapat menginjakkan kaki di negeri terjanji,sesuai dengan impian masing masing.

Impian Yang Berbalik Arah

Ternyata setelah tinggal bertahun tahun dinegeri orang, serasa sebuah kerinduan hati untuk kembali ketanah tumpah darah,dimana kita dilahirkan dan dibesarkan, tidak terelakkan,bagisetiap perantau ,yang sudah cukup lama berdomisili di negeri orang.

Setiap kaliada acara 17 Agustusan dan hadirin menyanyikan lagu :” Indonesia Raya “ dan “ Indonesia Tanah Air Beta”, secara sadar ataupun tidak, air mata akan mengenang di hampir setiap pelupuk mata. Penyebabnya hanya satu,yakni :”sebuah kerinduan”

[caption id="attachment_346730" align="alignleft" width="700" caption="toko yang menjual makanan asia/ft.tjiptadinataeffendi"]

14128147811820765157
14128147811820765157
[/caption]

KOPIKO Ternyata Mampu Jadi Obat Penawar

Kemarin siang, saya dan istri ,serta putri kami ,ke sebuah mall yang hanya berjarak 5 menit berkendara dari kediaman kami di Mount Saint Thomas. Tujuannya adalah memastikankeberangakatan kami ke Indonesia untuk dapat hadir dalam acara akbar Kompasianival yang akan digelar pada tanggal 22 November, 2014.

Saya tidak tahu,apakah perasaan ini,hanya ada pada diri saya, ataukah juga hinggap pada diri setiap orang Indonesia yang berada di rantau. Ketika keinginan untuk pulang kampung mengebu gebu,serasa ingin menyobek kalender ,untuk mempercepat datangnya waktu keberangkatan pulang kekampung.

Sambil mundar mandir,menunggu proses pengambilan tiket, mata saya tiba tiba tertumbuk pada sesuatu yang sangat menarik hati ,yakini :” KOPIKO” made in Indonesia. Langsung saya beli ,satu bungkus dengan harga 1,5 dollar. Hmm menikmati kopiko made in negeri sendiri, ternyata mampu menjadi obat penawarrasa rindu, sementara menunggu tanggal keberangkatan kami di minggu ketiga November mendatang.

[caption id="attachment_346731" align="alignleft" width="614" caption="rela beli sabun made in Indonesia,yang harganya di Indonesia Rp.3.400, disini 1,5 dollar atau 18 ribu rupiah,demi menjadi obat penawarft/tjiptadinata effendi"]

14128149181568795116
14128149181568795116
[/caption]

Disamping itu ,mata saya melirik ,ada sabun made in Indonesia. Kembali saya beli 2 buah,padahal dirumah putri kami masih ada selusin sabun aneka ragam ,made in Australia.

Ini hanyalah sebuah kisah kecil ,yang sepele. Namun mungkin dapat menjadi inspirasi bagi yang belum pernah keluar negeri. Bahwa seindah indahnya negeri orang, tetap saja kerinduan hati untuk kembali pulang, tidak mungkin pupus dari hati kita.

[caption id="attachment_346740" align="alignleft" width="489" caption="ft;roselina tjiptadinata /acara 17 agustus 2014 di wollongong"]

14128169341314086416
14128169341314086416
[/caption]

Australia Ibu Angkat dan Indonesia Ibu Kandung

Kalaulah boleh saya ibaratkan, bahwa Australia ini bagaikan ibu angkat bagi saya, dimana saya dimanjakan.


  • Pelayanan kesehatan dibayarkan ibu angkat saya
  • Saya tidak pernah bayar pajak disini
  • Masuk kerumah sakit dan tinggal hampir sebulan juga dibayarkan ibu angkat saya
  • train ,bis dan ferri gratis.
  • ikut kursus bahaasa Inggeris juga gratis

Namun kebaikan hati ibu angkat terhadap diri saya,tidak pernah memupuskan rasa cinta pada ibu kandung,yang telah melahirkan dan membesarkan saya, kendati harus hidup dengan sangat sederhana.

Mount Saint Thomas, 09 Oktober, 2014

Tjiptadinata Effendi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun