Arti Sebuah Persahabatan Bagi Saya.
Dalam seminggu ini,,ada 3 pertanyaan yang hampir senada masuk ke inbox saya, yakni :” Apa untungnya anda senantiasa mengadakan kopdar ?” Walapun pertanyaan ini diawali dengan mohon maaf,tapi sungguh merupakan sesuatu yang surprise bagi saya, kenapa tiba tiba ada pertanyaan seperti ini. Saya sama sekali tidak merasa tersinggung dengan pertanyaan ini. Namun merasa perlu menuliskan jawaban saya secara terbuka dengan mempostingkan tulisan ini.
Kopdar
Istilah :” Kopdar” ini bukan barang baru,bagi kami.,Karena sejak tahun 80 an sudah dikenal secara meluas.Namun disebukan :” Kopi darat” atau Zero beat. Istilah ini dipopulerkan oleh anggota Amatir Radio Indonesia ,yang lebih dikenal dengan nama ORARI.Disamping itu , juga digunakan oleh masyarakat yang bergabung dengan RAPI – Radio Antar Penduduk Indonesia.
Kebetulan saya dan istri aktif di organisasi Amatir Radio ini. Bahkan menjadi pengurus sejak masih tinggal di Padang . Kemudian dilanjutkan menjadi pengurus di ORARI pusat ,dengan Call Sign YB0BEE dan istri saya Lina dengan call sign atau nama panggilan :” YB0BEH. Sejak bergabung tahun 70 an, kami sudah menerapkan acara kopdar ini ,dimanapun kami berkunjung.Lama kelamaan menjadi suatu yang mendarah daging. Karena kami merasakan bahwa menjalinpersahabatan , menjadikan hidup semakin berarti.
Kini walaupun kami berdua sudah tidak aktif lagi, tapi Pemerintah RI ,melalui Kementerian Telekomunikasi (dahulu kementerian Pariwisata) memberikan kami penghargaan, yakniI.AR. – Ijin Amatir Radio ,yang berlaku seumur hidup. Karena selama lebih dari 10 tahun kami mengabdikan diri di bidang amatir radio,tanpa mendapatkan apapun secara materi,selain dari sertifikat Penghargaan.Hal ini bagi kami adalah sesuatu yang tidak ternilai harganya.
Kopdar di Kompasiana
Seperti yang saya tuliskan diatas,bahwa acara kopdar atau kopi darat ini sudah mendarah daging bagi kami,sehingga begitu bergabung dengan Kompasiana, acara kopdar ini kami lanjutkan, baik di Indonesia, maupun di Australia.
Di Indonesia ,kami sudah mengadakan kopdardi lebih dari 10 kota yang kami kunjungi, kendati yang hadir belum seperti yang kami harapkan, namun setidaknya,kami beruntung sudah mendapatkan kesempatan untuk bertemu langsung dengan teman teman di Kompasana. Sehinggateman di dunia maya, sekarang menjadi teman dan bahkan sahabat yang sesungguhnya.
Keuntungan
Inilah :”keuntungan” yang tidak ternilai bagi saya.dan istri,yakni dapat berjumpa secara langsung dengan teman teman. Begitu juga di Australia, kami juga sudah kopdar di Perth dan di Wollongong. Seperti yang saya utarakan diatas, walaupun yang hadir tidak banyak,namun setidaknya kami sudah melangkah maju.
Kami sangat berbahagia sekali mendapatkan respons yang sangat positif, tidak hanya dari teman teman sesama Kompasianers,tetapi juga dariPendiri dan Pengelola Kompasiana ,Pak Pepih Nugraha . Mas Iskandar Zulkarnaen ,serta seluruh staf Admin.
Tidak terkandung ,maksud apapun selain dari ingin bersahabat . Bahkan demi untuk dapat bertemu dengan teman teman dalam jumlah yang lebih banyak, dengan ikhlas kami batalkan acara lain,yang sudah terjadwal dan khusus terbang akan terbang dari Sydney ke Jakarta,agar dapat hadir dalam acara Kompasianival. Setiap kali kopdar, saya selalu bertanya pada diri saya, apa yang kira kira dapat saya berikan,sebagai kenangan.?
Salam persahabatan ,
Mount Saint Thomas, 27 Oktober, 2014
Tjiptadinata Effendi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H